Aspek Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

commit to user Berdasarkan penjabaran di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa status sosial ekonomi adalah tempat atau kedudukan individu dalam suatu kehidupan bermasyarakat yang berhubungan dengan orang lain dalam masyarakat yang berhubungan dengan pendapatan serta sumbernya dan penghasilan yang diperoleh individu untuk memenuhi kebutuhannya, dimana tingkatan-tingkatan tersebut berbeda pada tiap-tiap individu sesuai dengan pekerjaan, pendidikan, dan ekonominya. c. Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi Berdasarkan pengertian tentang persepsi dan status sosial ekonomi diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap status sosial ekonomi adalah proses penafsiran, pemilihan, dan pemaknaan terhadap informasi yang berupa kedudukan seseorang dalam suatu masyarakat yang dibedakan berdasarkan jumlah atau tingkat pendapatan atau penghasilan yang didapat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, begitu juga tentang kedudukannya di dalam masyarakat berdasar pekerjaan dan pendidikannya, yang pada akhirnya akan mampu dipahami oleh individu sebagai sesuatu yang bermakna.

2. Aspek Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

Sebelum dijabarkan tentang aspek persepsi terhadap status sosial ekonomi, maka akan dijabarkan terlebih dahulu tentang aspek persepsi dan aspek status sosial ekonomi sebagai berikut : a. Aspek Perspesi commit to user Walgito 2004 menyebutkan aspek persepsi berdasarkan kemampuan jiwa sebagai berikut : 1 Kognisi, yang berhubungan dengan pengenalan 2 Emosi, yang berhubungan dengan perasaan 3 Konasi, yang berhubungan dengan motif. Berdasarkan proses terjadinya persepsi, Sobur 2003 mengelompokkan persepsi menjadi tiga aspek, yaitu : 1 Aspek kognitif, merupakan aspek yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek yang dipersepsi. 2 Aspek afektif, afektif berhubungan dengan perasaan seseorang, yaitu perasaan senang dan tidak senang. 3 Aspek konatif, berhubungan dengan tingkah laku seseorang yang berhubungan dengan obyek yang dipersepsikannya. Berdasarkan pendapat dari Walgito 2004 di atas maka dapat disimpulkan aspek persepsi adalah kognisi, emosi dan konasi. b. Aspek Status Sosial Ekonomi Friedman 1992 mengatakan status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari : 1 Tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan Menurut Rusmawati 2006 tingkat pendapatan seseorang di bagi menjadi 3 yaitu : golongan miskin miskin rendah : kurang dari Rp commit to user 200.000,00 dan miskin tinggi : Rp 200.000,00 – Rp 500.000,00, golongan menengah rendah : Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 dan tinggi : Rp 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00 serta golongan tinggi rendah : Rp 1.500.000,00 – Rp 2.000.000,00 dan tinggi : lebih dari Rp 2.000.000,00. 2 Pekerjaan Pekerjaan merupakan suatu unit kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang di suatu tempat untuk menghasilkan barang atau jasa. 3 Pendidikan anggota keluarga yang sudah dewasa Pendidikan diukur berdasarkan pengalaman pendidikan rendah yaitu mereka yang lulus SLTP atau sederajat dan pendidikan tinggi yaitu mereka yang lulus sekolah lanjutan atas atau perguruan tinggi. Aspek status sosial ekonomi menurut Wahyunadi 2003 dapat dilihat dari empat hal, yaitu : 1 Pekerjaan orang tua Pekerjaan yang dimiliki orang tua akan mempengaruhi sumber pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga setiap harinya. 2 Kondisi rumah commit to user Kondisi sosial ekonomi yang tampak kasat mata dapat dilihat dari kondisi bangunan rumah. Ada 3 kategori kondisi bangunan rumah, yaitu : a Permanen Adalah bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari bata, diplester atau disemen, atapnya menggunakan genting atau asbes, lantainya dari semen, tegel atau keramik, dan bangunan rumah terbagi menjadi beberapa ruangan minimal ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi serta kakus. b Semi permanen Adalah bangunan yang setengah atau seperempat dindingnya terbuat dari batu bata, sisanyanya terbuat dari anyaman bambu gedek atau tripleks, atapnya menggunakan genting atau asbes, lantainya semen atau tanah yang dikeraskan, bangunan rumah terbagi menjadi beberapa ruangan minimal ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi serta kakus sendiri. Ada juga yang tidak mempunyai kamar mandi sendiri dan sebagai gantinya menggunakan kamar mandi dan kakus umum. c Tidak permanen Adalah bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari anyaman bambu gedek atau potongan-potongan tripleks, atau seluruh dindingnya terbuat dari bata namun tidak disemen sehingga kelihatan rapuh dan banyak semen perekat bangunan yang rontok, commit to user atapnya terbuat dari genting atau plastik atau papan, hanya terdiri satu ruangan yang berfungsi untuk ruang tamu dan kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan kakusnya biasanya berada di luar. 3 Peralatan rumah tangga yang dimiliki Kondisi peralatan rumah tangga dikategorikan menjadi baik, kurang baik dan buruk. Kondisi peralatan yang dikatakan baik apabila peralatan tersebut masih berfungsi dengan baik, bagian atau komponen peralatan masih utuh, warna atau catnya masih tampak jernih dan bentuknya masih utuh. Misalnya seperti almari, meja, radio, TV, peralatan elektronik lainnya, dan juga kendaraan yang dimiliki. 4 Tampilan fisik setiap anggota keluarga Kondisi fisik dilihat dari kondisi kulit, mata, dan gigi yang dikategorikan menjadi baik, kurang baik dan tidak baik. Tampilan fisik juga dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan. Selain itu Gerungan 2004 mengemukakan bahwa yang menjadi kriteria tinggi rendahnya status sosial ekonomi masyarakat antara lain : tempat tinggal rumah, penghasilan keluarga, dan beberapa kriteria lain yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek status sosial ekonomi berdasarkan pendapat Wahyunadi 2003 yaitu pekerjaan orang commit to user tua, kondisi rumah, peralatan rumah tangga yang dimiliki, tampilan fisik anggota keluarga. c. Aspek Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi Berdasarakan penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa aspek persepsi terhadap status sosial ekonomi dapat dilihat dari bagaimana seseorang memberikan tanggapan secara kognitf, afektif, dan konatif, yang dapat terlihat pada saat individu tersebut berfikir dan merasakan lalu menunjukkannya dalam sikap dan perilakunya tentang keadaan pekerjaan orang tuanya, tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatannya, pendidikan anggota keluarganya, kondisi rumahnya, peralatan rumah tangga yang dimilikinya, dan tampilan fisik setiap anggota keluarganya.

3. Tipe-tipe Keluarga Berdasar Status Sosial Ekonomi