commit to user terhadap Status Sosial Ekonomi disusun berdasarkan gabungan dari aspek-
aspek persepsi dan aspek-aspek status sosial ekonomi. Aspek-aspek persepsi yang dikemukan oleh Walgito 2004, meliputi kognisi, emosi, dan konasi,
sedangkan aspek-aspek status sosial ekonomi merupakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Wahyunadi 2003, meliputi pekerjaan orang tua, kondisi
rumah, peralatan rumah tangga yang dimiliki, dan tampilan fisik setiap anggota keluarga.
Aspek persepsi terhadap status sosial ekonomi dapat dilihat dari bagaimana seseorang memberikan tanggapan secara kognitf, afektif, dan
konatif, yang dapat terlihat pada saat individu tersebut berpikir dan merasakan, lalu menunjukkannya dalam sikap dan perilakunya tentang
keadaan pekerjaan orang tuanya, kondisi rumahnya, peralatan rumah tangga yang dimilikinya, dan tampilan fisik setiap anggota keluarganya. Semakin
tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi persepsi terhadap status sosial ekonomi, demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang
diperoleh subjek berarti semakin rendah persepsi terhadap status sosial ekonomi.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak jalanan yang dibina di LSK Bina Bakat Surakarta sebanyak 36 anak.
Pemilihan rumah singgah tersebut sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut :
commit to user a.
LSK Bina Bakat tersebut merupakan rumah binaan anak jalanan dan sudah lama berdiri.
b. Jumlah anak jalanan yang dibina di LSK Bina Bakat
tersebut memenuhi syarat untuk penelitian, yaitu syarat minimalnya 30 orang Azwar, 2003.
c. Kondisi anak jalanan yang di bina di LSK Bina Bakat
tersebut masih tinggal bersama keluarga, mampu membaca, dan mampu menulis.
d. Usia anak jalanan yang dibina di LSK Bina Bakat
Surakarta sesuai dengan kriteria anak jalanan yaitu usia 6-21 tahun. e.
Adanya ijin yang diperoleh untuk mengadakan penelitian di LSK Bina Bakat tersebut.
Penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai sampel karena jumlah anak-anak jalanan di LSK Bina Bakat terlalu sedikit, sehingga penelitian
ini disebut penelitian populasi. Peneliti memberikan Skala Harga Diri, Dukungan Sosial Keluarga dan Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi pada sampel
penelitian. Sehubungan jumlah populasi yang terbatas, maka penelitian ini menggunakan try out terpakai. Alasan lain penggunaan try out terpakai adalah
kondisi keberadaan anak jalanan yang masih berpindah-pindah, anak jalanan tersebut masih hidup di jalanan, walaupun pada kenyataannnya anak jalanan
tersebut masih dibina di LSK Bina Bakat. Anak jalanan tersebut dapat keluar masuk rumah singgah tersebut dengan leluasa, tanpa dilarang maupun dipaksa.
commit to user
D. Teknik Pengumpulan Data 1.
Sumber data
Penelitian ini menggunakan data primer, yang diperoleh dari sumber pertama. Data tersebut berupa respons atau tanggapan dari pernyataan yang
diajukan peneliti dalam tiga skala penelitian yang digunakan yaitu Skala Harga Diri, Skala Dukungan Sosial Keluarga, dan Skala Persepsi terhadap
Status Sosial Ekonomi.
2. Metode pengumpulan data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan dalam penelitian ini adalah skala sikap dengan model skala Likert untuk
mengungkap harga diri, dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi. Skala-skala ini semuanya menggunakan skala model
Likert yang dimodifikasi menjadi empat kategori jawaban yaitu pernyataan favorable skornya 4 untuk Sangat Sesuai SS, 3 untuk Sesuai S, 2 untuk
Tidak Sesuai TS, dan 1 untuk Sangat Tidak Sesuai STS. Sedangkan skor pernyataan unfavorable adalah 1 untuk Sangat Sesuai SS, 2 untuk Sesuai
S, 3 untuk Tidak Sesuai TS, dan 4 untuk Sangat Tidak Sesuai STS. Pilihan jawaban dalam skala Likert ini menggunakan empat alternatif
jawaban, tidak menggunakan alternatif jawaban ragu-ragu, karena jawaban tersebut merupakan jawaban yang mengambang atau tidak berpendapat
commit to user netral merupakan kecenderungan subjek untuk memilihnya, sehingga hal ini
sedapat mungkin dihindari Azwar, 2003 a.
Skala Harga Diri
Skala Harga Diri yang disusun merupakan skala yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek harga diri yang
dikemukakan oleh Coopersmith 1967, yaitu meliputi : 1
Self values Merupakan pertimbangan seseorang tentang harga yang
dimilikinya dalam syarat nilai dan standar ideal dirinya yang relevan dan berguna atau bermanfaat untuk dirinya. Nilai yang diyakini oleh
individu sesuai dengan dirinya. 2
Leadership-popularity Leadership berhubungan dengan kemampuan memimpin
seseorang, seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi akan cenderung mampu untuk menjadi pemimpin. Popularitas merupakan
indikator manifestasi dari sukses pada seseorang, karena tingkatan sukses seseorang berhubungan dengan harga dirinya, semakin sukses
seseorang maka harga dirinya semakin tinggi. Popularitas diasosiasikan dalam ekspresi percaya diri, persepsi diri, dan
persahabatan yang baik. 3
Family parents Keluarga memiliki peran yang besar dalam pembentukan harga
diri anak, orang tua yang terdiri atas ayah dan ibu memiliki peran
commit to user yang besar. Keluarga yang memberikan penilaian dan pengetahuan
pertama kali bagi individu. 4
Achievement Prestasi yang dimiliki individu tercermin dalam kemampuan
yang dimilikinya, seseorang dengan harga diri yang tinggi memiliki kepercayaan diri dengan kemampuannya untuk bergabung dalam
kegiatan. Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 32 butir, yang terdiri atas 16
aitem favorable dan 16 aitem unfavorable. Distribusi aitem Skala Harga Diri dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Blue Print Skala Harga Diri
No Aspek
Indikator Perilaku No. Item
Jumlah F
F UF
1. Self values
a. Memiliki nilai dan standar ideal yang relevan.
b. Berguna atau bermanfaat untuk dirinya sendiri.
1,9, 17,25
5,13, 21,29
8 25
2. Leadership-
popularity a. Mampu untuk menjadi
pemimpin bagi orang lain. b. Memiliki perasaan sukses
pada diri sendiri. 2,10,
18,26 6,14,
22,30 8 25
3. Family parents
a. Orang tua berperan dalam pembentukan harga diri.
3,11, 19,27
7,15, 23,31
8 25
4. Achievement
a. Memperoleh prestasi atas kemampuan yang dimiliki.
b. Mampu bergabung dalam suatu kegiatan.
4,12, 20,28
8,16 24,32
8 25
Jumlah 16
16 32100
commit to user b.
Skala Dukungan Sosial Keluarga
Skala Dukungan Sosial Keluarga disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial keluarga oleh Smet 1994,
yaitu meliputi : 1
Dukungan emosional Mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap
orang yang bersangkutan misalnya umpan-balik, penegasan. Dukungan ini dapat dirasakan secara langsung oleh penerimanya
berupa perasaan yang nyaman. Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu
penguasaan terhadap emosi. 2
Dukungan penghargaan Dapat diungkapkan dengan hormat penghargaan positif untuk
seseorang, dorongan maju, atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif dengan orang lain.
3 Dukungan instrumental
Mencakup bantuan langsung, misalnya seperti memberi pinjaman uang kepada orang yang sedang membutuhkan dan
memberikan pekerjaan pada waktu seseorang mengalami stres. Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit.
4 Dukungan informatif
commit to user Mencakup memberi nasihat, petunjuk-petunjuk, saran-saran,
atau umpan balik. Dukungan ini akan bermanfaat dengan tepat apabila terdapat kekurangan pengetahuan dan ketrampilan serta
dalam hal yang sangat tidak pasti bagi seseorang. Keluarga sebagai sebuah kolektor dan disseminatorpenyebar informasi tentang dunia.
Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 32 butir, terdiri atas 16 aitem favorable dan 16 aitem unfavorable. Distribusi aitem Skala Dukungan
Sosial Keluarga dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Blue Print Skala Dukungan Sosial Keluarga
No Aspek
Indikator Perilaku No. Item
Jumlah F
F UF
1. Dukungan
emosional a. Memperoleh dukungan
empati dari keluarga b. Dipedulikan oleh keluarga
c. Memperoleh perhatian dari keluarga.
1,5,11, 16
6,21,25, 29
8 25
2. Dukungan
penghargaan a. Memperoleh penghargaan
positif b. Memperoleh dorongan
maju dan persetujuan c. Merasakan perasaan dan
perbandingan positif dengan orang lain dari
keluarga. 2,12,15,
17 7,22,26,
30 8 25
3. Dukungan
instrumental Mendapat bantuan
langsung, misalnya seperti uang, pakaian, dan waktu
dukungan berupa barang. 3,13,18,
20 8,23,27,
31 8 25
4. Dukungan
informatif a. Mendapat nasihat
b. Mendapat petunjuk- petunjuk
c. Mendapat saran- saranumpan-balik dari
keluarga. 4,10,14,
19 9,24,28,
32 8 25
commit to user Jumlah
16 16
32100
c. Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi
Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan gabungan dari aspek-aspek persepsi dan aspek-
aspek status sosial ekonomi. Adapun aspek-aspek persepsi yang dikemukan Walgito 2004, yaitu kognisi, emosi, dan konasi, sedangkan
aspek status sosial ekonomi dikemukakan yang oleh Wahyunadi 2003 yaitu :
1 Pekerjaan orang tua
Pekerjaan merupakan suatu unit kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang di suatu tempat untuk menghasilkan barang
atau jasa. Pekerjaan yang dimiliki orang tua akan mempengaruhi sumber pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup
anggota keluarga setiap harinya. 2
Kondisi rumah Kondisi sosial ekonomi yang tampak kasat mata dapat dilihat dari
kondisi bangunan rumah. Ada 3 kategori kondisi bangunan rumah, yaitu :
d Permanen Adalah bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari bata,
diplester atau disemen, atapnya menggunakan genting atau asbes, lantainya dari semen, tegel atau keramik dan bangunan rumah
commit to user terbagi menjadi beberapa ruangan minimal ruang tamu, kamar
tidur, dapur, dan kamar mandi serta kakus. e Semi permanen
Adalah bangunan yang setengah atau seperempat dindingnya terbuat dari batu bata, sisanyanya terbuat dari anyaman bambu
gedhek atau tripleks, atapnya menggunakan genting atau asbes, lantainya semen atau tanah yang dikeraskan, bangunan rumah
terbagi menjadi beberapa ruangan minimal ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi serta kakus sendiri. Ada juga yang
tidak mempunyai kamar mandi sendiri dan sebagai gantinya menggunakan kamar mandi dan kakus umum.
f Tidak permanen Adalah bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari anyaman
bambu gedhek atau potongan-potongan tripleks, atau seluruh dindingnya terbuat dari bata namun tidak disemen sehingga
kelihatan rapuh dan banyak semen perekat bangunan yang rontok, atapnya terbuat dari genting atau plastik atau papan, hanya terdiri
satu ruangan yang berfungsi untuk ruang tamu dan kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan kakusnya biasanya berada di luar.
3 Peralatan rumah tangga yang dimiliki
Kondisi peralatan rumah tangga dikategorikan menjadi baik, kurang baik, dan buruk. Kondisi peralatan yang dikatakan baik
apabila peralatan tersebut masih berfungsi dengan baik, bagian atau
commit to user komponen peralatan masih utuh, warna atau catnya masih tampak
jernih dan bentuknya masih utuh. Misalnya seperti almari, meja, radio, TV, peralatan elektronik lainnya dan juga kendaraan yang
dimiliki. 4
Tampilan fisik setiap anggota keluarga Kondisi fisik dilihat dari kondisi kulit, mata dan gigi yang
dikategorikan menjadi baik, kurang baik, dan tidak baik. Tampilan fisik juga dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan.
Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 36 butir, yang terdiri atas 9 aitem untuk tiap aspeknya, yang dibagi dalam aitem favorable dan
unfavorable. Distribusi aitem Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Blueprint Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi
No Aspek
Indikator Perilaku No Item
Jumlah F
Emosi Kognisi
Konasi F UF
F UF F UF
1. Pekerjaan orang
tua Menilai dan membantu
pekerjaan yang dilakukan orang tua
1, 25 13
5, 29 17
9, 33 21
9 16,67
2. Kondisi rumah
Memperhatikan, merawat, dan menilai
kondisi bangunan rumah.
2, 26 14
6, 30 18
10, 34 22
9 16,67
3. Peralatan rumah
tangga yang dimiliki
Memperhatikan dan merawat kondisi
peralatan rumah tangga yang dimiliki.
3, 27 15
7, 31 19
11, 35 23
9 16,67 4.
Tampilan fisik setiap anggota
keluarga a. Memperhatikan dan
merawat kondisi fisik misal :kulit, mata dan
gigi 4, 28
16 8, 32,
20 12, 36
24 9 16,67
commit to user
b. Memperhatikan pakaian yang dikenakan.
Jumlah 12
12 12
36 100
E. Metode Analisi Data
1. Uji Validitas
Untuk menguji validitas digunakan review professional judgment oleh pembimbing. Skala dalam penelitian ini diuji daya beda itemnya dengan
menggunakan korelasi product moment, yaitu dengan cara mengkorelasikan tiap-tiap skor aitem dengan skor total Priyatno, 2009, dengan bantuan
komputer program Statistical Product and Service Solution SPSS ver. 16.0. 2.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung
koefisien Cronbach’s Alpha dari tiap-tiap instrumen suatu variabel, yaitu dengan membelah aitem-aitem sebanyak dua atau tiga bagian, sehingga setiap
belahan berisi aitem dengan jumlah yang sama banyak Azwar, 2005. Perhitungan uji reliabilitas skala dihitung dengan menggunakan bantuan
program Statistical Product and Service Solution SPSS ver. 16.0. 3.
Uji Hipotesis Uji hipotesis pertama penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda,
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel tergantung Hadi, 2004. Uji Hipotosis kedua dan ketiga
menggunakan analisis korelasi parsial untuk mengetahui hubungan satu variabel bebas dengan variabel tergantung dengan mengontrol satu variabel
commit to user bebas yang lain. Untuk mempermudah perhitungan, digunakan program
Statistical Product and Service Solution SPSS ver. 16.0.
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian