Hipotesis Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

commit to user

E. Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri. 2. Ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri. 3. Ada hubungan positif antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri. commit to user BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang ada pada penelitian ini terdiri dari variabel tergantung dan variabel bebas, sebagai berikut : 1. Variabel tergantung: Harga Diri 2. Variabel bebas : a. Dukungan sosial keluarga b. Persepsi terhadap status sosial ekonomi

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Harga Diri Harga diri adalah penilaian atau evaluasi kognitif dan afektif yang dibuat tentang diri sendiri, yang dapat bersifat positif dan negatif dalam segala bidang kehidupan yang diekspresikan dalam tingkah laku yang ditujukan untuk dirinya sendiri. Skala Harga Diri yang disusun dalam penelitian ini berdasarkan aspek-aspek harga diri yang dikemukakan oleh Coopersmith 1967 yaitu meliputi : self values, leadership-popularity, family parents, dan achievement. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi harga diri subjek, demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah harga diri subjek. 54 commit to user 2. Dukungan Sosial Keluarga Dukungan sosial keluarga adalah pemberian perasaan nyaman baik fisik maupun psikologis yang berupa pemberian perhatian, rasa dihargai dan dicintai yang diberikan oleh sanak keluarga, ayah-ibu, kaum kerabat, sanak saudara yang bertalian oleh turunan, sanak saudara yang bertalian oleh perkawinan, atau orang seisi rumah anak, bini, batih kepada individu yang bersangkutan. Skala Dukungan Sosial Keluarga disusun berdasarkan aspek- aspek dukungan sosial keluarga yang dikemukakan oleh Smet 1994 yaitu meliputi: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi dukungan sosial keluarga yang diterima subjek, demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah dukungan sosial keluarga yang diterima subjek. 3. Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi Persepsi terhadap status sosial ekonomi adalah proses penafsiran, pemilihan, dan pemaknaan terhadap informasi yang berupa kedudukan seseorang dalam suatu masyarakat yang dibedakan berdasarkan jumlah atau tingkat pendapatan atau penghasilan yang didapat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, begitu juga tentang kedudukannya dalam masyarakat berdasar pekerjaan dan pendidikannya, yang pada akhirnya akan mampu dipahami oleh individu sebagai sesuatu yang bermakna. Skala Persepsi commit to user terhadap Status Sosial Ekonomi disusun berdasarkan gabungan dari aspek- aspek persepsi dan aspek-aspek status sosial ekonomi. Aspek-aspek persepsi yang dikemukan oleh Walgito 2004, meliputi kognisi, emosi, dan konasi, sedangkan aspek-aspek status sosial ekonomi merupakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Wahyunadi 2003, meliputi pekerjaan orang tua, kondisi rumah, peralatan rumah tangga yang dimiliki, dan tampilan fisik setiap anggota keluarga. Aspek persepsi terhadap status sosial ekonomi dapat dilihat dari bagaimana seseorang memberikan tanggapan secara kognitf, afektif, dan konatif, yang dapat terlihat pada saat individu tersebut berpikir dan merasakan, lalu menunjukkannya dalam sikap dan perilakunya tentang keadaan pekerjaan orang tuanya, kondisi rumahnya, peralatan rumah tangga yang dimilikinya, dan tampilan fisik setiap anggota keluarganya. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi persepsi terhadap status sosial ekonomi, demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah persepsi terhadap status sosial ekonomi.

C. Populasi dan Sampel