100 Refleksi dan Perencanaan Ulang Reflection and Replanning

commit to user Tabel 4.2. Perolehan Skor Tes Menulis dan Membaca Siswa Responden Skor Tes Menulis Skor Tes Membaca Akumulasi Hasil Bagi Skor Ideal Akumulasi SSN 12 72 84 42 42 100 PTR 14 69 83 41.5 41.5 100 LTN 11 60 71 33.5 33.5 100 TYB 9 70 79 39.5 39.5 100 SRY 11 52 63 31.5 31.5 100 ED 6 61 67 33.5

33.5 100

Rerata 10.5 64 74.5 37.3 37.3 100 Sumber : data post test siklus 1 skor menulis dan membaca siswa. Berdasarkan tabel diatas, pada skor tes menulis terdapat 2 siswa yang skornya dibawah rata-rata yaitu TYB dan ED. Pada skor tes membaca didapatkan bahwa LTN, SRY dan ED mendapatkan skor dibawah rata-rata. Kemudian pada akumulasi dan hasil bagi skor tes menulis dan membaca didapatkan LTN, SRY dan ED mendapatkan skor dibawah rata-rata diantara teman yang lain. Sedangkan TYB tidak termasuk dalam skor dibawah rata-rata meskipun hasil tes menulisnya dibawah rata-rata, karena pada skor membaca dia mendapatkan skor diatas rata- rata.

d. Refleksi dan Perencanaan Ulang Reflection and Replanning

Pada saat awal siklus pertama, pelaksanaan masih belum sesuai dengan yang sudah direncanakan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut.Hal ini disebabkan oleh: 1 Sebagian besar siswa belum mengenali gerakan abjad 8 alphabet 8s dengan baik karena hal itu merupakan hal baru bagi mereka. 2 Sebagian besar siswa belum memahami langkah-langkah gerakan angka 8 pada posisi tidur, sehingga perputaran tangan untuk menggambarkan dan menelusuri abjad 8 alphabet 8s masih kaku dan kurang terarah dengan benar sesuai dengan gerakan yang semestinya. commit to user 3 Sebagian besar siswa masih kaku menggunakan tangan kiri untuk membuat gerakan abjad 8 alphabet 8s karena belum terbiasa, dan hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan antara otak kanan dan kiri siswa masih belum tercapai. 4 Penguasaan siswa terhadap gerakan abjad 8 alphabet 8s pada media udara masih belum bagus, siswa masih kesulitan membayangkan hal yang abstrak untuk melakukan gerakan tersebut. Tetapi mereka lebih mudah melakukan gerakan tersebut pada media papan tulis dibandingkan pada media udara. 5 Peneliti belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif untuk semua siswa agar suasana ruang kelas tetap tenang meskipun ketika fokus peneliti hanya terpusat pada siswa yang sedang mempraktikkan gerakan abjad 8 alphabet 8s pada papan tulis. Hal ini disebabkan karena suara peneliti kurang keras untuk didengarkan di ruang kelas. 6 Sebagian besar siswa belum terbiasa dengan pembelajaran membaca dan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode abjad 8 alphabet 8s. Meskipun demikian, mereka terlihat merasa senang dan antusias dalam belajara menggunakan cara yang baru. 7 Masih ada siswa yang belum bisa menggambarkan abjad 8 alphabet 8s karena masih bingung terhadap gerakan yang mereka lakukan, karena masih belum cukup bisa membedakan gerakan pada sisi kiri dan sisi kanan pada abjad 8 alphabet 8s. 8 Siswa kurang termotivasi karena kurangnya pujian reward yang diberikan oleh guru ketika siswa dapat melakukan dengan benar, meskipun gerakan yang dibuat belum sepenuhnya benar. 9 Perbedaan skor tertingi dan terendah masih jauh, perlu adanya pendampingan yang lebih serius pada siswa yang mendapatkan skor terendah, terutama yang masuk daftar tiga terendah. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut. commit to user 1 Memberikan motivasi terhadap siswa agar lebih terfokus pada gerakan abjad 8 alphabet 8s yang dia gambarkan pada papan tulis. 2 Membimbing siswa lebih intensif untuk membuat gerakan abjad 8 alphabet 8s dalam beberapa variasi media selain papan tulis agar siswa terbiasa dengan gerakan tersebut sehingga untuk hari berikutnya memudahkan siswa untuk memmahami cara menulis atau membaca dengan latihan abjad 8 alphabet 8s. 3 Suara peneliti saat pembelajaran di kelas lebih keras agar semua siswa tetap fokus mendengarkan peneliti dalam mengarahkan dan membimbing siswa yang sedang membuar gerakan abjad 8 alphabet 8s pada papan tulis. 4 Memberi pengakuan, pujian atau penghargaan reward kepada siswa agar tetap semangat dan lebih termotivasi dalam belajar. 5 Peneliti dengan intensif memberikan pengertian kepada siswa tentang langkah-langkah gerakan abjad 8 alphabet 8s untuk membantu mereka melakukan gerakan dengan benar, sehingga siap untuk tahap pembelajaran membaca dan menulis dengan bantuan abjad 8 alphabet 8s. 6 Peneliti membantu siswa yang belum maupun yang sudah memahami langkah-langkah gerakan abjad 8 alphabet 8s agar gerakan atau bentuk yang dibuat menjadi terarah dengan benar. 7 Peneliti lebih intensif mendampingi siswa yang memperoleh skor terendah, agar kemampuan membacanya meningkat sehingga mencapai skor ideal atau setidaknya mendekati skor ideal.

3. Siklus Kedua