KERANGKA BERPIKIR HIPOTESIS LANDASAN TEORI

commit to user Gambar 4. Bentuk abjad 8 alphabet 8s yang terkandung huruf yang menjadi bagiannya. Paul E. Dennison et al, 2005: 14.

B. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir dalam sebuah penelitian sangat penting artinya, karena akan dapat memberikan gambaran hubungan antara variabel yang diteliti. Adapun kerangka berpikir yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Anak tuna grahita ringan adalah anak yang memiliki kecerdasan yang rendah sehingga sangat perlu untuk diberikan pelayanan khusus. 2. Fungsi kognitif sangat erat kaitannya dengan kemampuan membaca dan menulis pada anak untuk mendukung proses belajar. Tetapi anak tuna grahita ringan memiliki kecerdasan yang rendah sehingga berdampak pada fungsi kognitifnya. 3. Dengan kemampuan dasar yang dimiliki anak tuna grahita apabila diberi kesempatan dan penanganan yang tepat, maka akan dapat mencapai hasil belajar seperti yang maksimal sesuai kemampuannya. commit to user 4. Dengan penerapan penggunaan abjad 8 alphabet 8s sebagai media belajar membaca dan menulis, diharapkan dapat mengatasi kesulitan menulis dysgraphia dan membaca dyslexia pada anak tuna grahita ringan. Kerangka pemecahan masalah dan gambaran pola pemecahannya adalah sebagai berikut : Diskusi Penerapan metode pemecahan masalah abjad 8 alphabet 8s Evaluasi Efek Gambar 5. Kerangka Berfikir Penelitian Keadaan Sekarang Perlakuan Hasil Keluaran Anak tuna grahita ringan dengan kesulitan membaca dyslexia dan kesulitan menulis dysgraphia dengan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia rendah 1. Pelatihan pembelajaran abjad 8 alphabet 8s 2. Simulasi pembelajaran abjad 8 alphabet 8s Anak tuna grahita ringan dengan kesulitan membaca dyslexia dan kesulitan menulis dysgraphia dengan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia yang meningkat sehingga kesulitannya teratasi Evaluasi Awal Evaluasi Akhir commit to user

C. HIPOTESIS

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap suatu penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris Sumadi Suryabrata, 2003 : 21. Berdasarkan tinjauan teori di atas dalam penelitian ini terdapat hipotesis yang akan dibuktikan, hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Dengan diterapkan model abjad 8 alphabet 8s sebagai media belajar menulis dan membaca berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan menulis dan membaca bidang studi Bahasa Indonesia pada anak tuna grahita yang mengalami kesulitan membaca dyslexia dan kesulitan menulis dysgraphia. 2. Dengan diterapkan model abjad 8 alphabet 8s sebagai media belajar menulis dan membaca, dapat mengatasi kesulitan membaca dyslexia dan kesulitan menulis dysgraphia yang dialami anak tuna grahita ringan. commit to user 29

BAB III METODE PENELITIAN

Untuk mendapatkan kebenaran dari suatu hasil penelitian diperlukan adanya metodologi yang tepat. Metodologi juga berfungsi untuk mengarahkan proses berpikir agar penelitian menghasilkan kebenaran yang obyektif dan dapat mengantarkan peneliti kearah tujuan yang diinginkan yaitu hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dengan berorientasi pada judul penelitian, maka metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan. action research. Paul Suparno 2007: 5 menerangkan bahwa “Secara umum, riset tindakan dimaksudkan sebagai riset yang dilakukan oleh seseorang yang sedang praktik dalam suatu pekerjaan, untuk digunakan dalam pengembangan pekerjaan itu sendiri”. Dalam hal ini seseorang yang dimaksudkan sedang praktik dalam suatu pekerjaan adalah penulis yang bertindak sebagai pengajar. Praktik yang dilakukan saat mengajar bertujuan untuk mengembangkan kemampauan siswa dalam pelajaran tertentu. Kemmis dan McTaggart 1988, dalam Kemmis, 1997 dalam Paul Suparno 2007: 6 menjelaskan bahwa: “Riset tindakan sebagai bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh para partisan dalam situasi sosial dengan tujuan untuk memajukan produktivitas, rasionalitas, keadilan pada persoalan social, atau praktik pendidikan. Partisipannya adalah guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, anggota masyarakat. Dalam dunia pendidikan, riset tindakan digunakan dalam pengembangan kurikulum, profesi, program sekolah, perencanaan, dan kebijakan sekolah.” Kemajuan praktik pendidikan yang ingin dicapai penulis adalah kemampuan siswa dalam menulis dan membaca, yang menjadi partisipan diantaranya penulis, siswa, guru kelas, dan kepala sekolah. Dalam Zainal Aqib 2006: 19 menyebutkan bahwa terdapat empat jenis penelitian tindakan kelas, yaitu sebagai berikut. 1. Penelitian Tindakan Kelas Diagnostik. 2. Penelitian Tindakan Kelas Partisipatori. 3. Penelitian Tindakan Kelas Empiris.