Tahap Perencanaan Pelaksanaan Tindakan :

commit to user Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diperoleh nilai rata-rata kemampuan awal siswa kelas IV tentang pengukuran sudut yaitu 55. Dari hasil rata-rata nilai siswa tersebut masih dibawah nilai rata-rata yang diinginkan dari pihak guru, peneliti dan sekolah adalah 70. Sedangkan besarnya prosentase siswa tuntas belajar yaitu 25, dari pihak sekolah ketuntasan siswa diharapkan mencapai lebih dari 90. Dari hasil analisis tes awal tersebut, maka dilakukan tindak lanjut untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa, proses kegiatan belajar mengajar khususnya pada materi pengukuran sudut.

B. Deskripsi Data Tindakan

Deskripsi pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari paparan siklus I dan paparan siklus II.

1. Tindakan Siklus I

Deskripsi data tindakan siklus I terdiri dari paparan data perencanaan, data tindakan, data observasi dan data refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan peneliti dalam tahap perencanaan yaitu: Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian dilaksanakan dalam pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan media dan soal yang akan digunakan oleh guru kelas IV dalam pembelajaran pengukuran sudut, pelaksanaan tindakan siklus I direncanakan menjadi empat kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x 35 menit yaitu pada hari jum’at 12 November 2010,sabtu 13 November 2010, jum’at 19 November 2010, dan sabtu 20 November 2010. Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD kelas IV, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi pengukuran sudut menggunakan model pembelajaran kontekstual. commit to user Standar Kompetensi : Menggunakan pengukuran sudut, panjang dan berat dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : - Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat Indikator: a Menjelaskan pengertian Sudut b Membandingkan besar dua sudut. c Mengukur sudut dengan sudut satuan tidak baku. d Mengukur sudut dengan busur derajat. e Mengidentifikasi sudut siku- siku dari bangun datar dan benda- benda di sekitar. f Menjelaskan sudut siku- siku dengan empat arah mata angin. g Menentukan besar sudut satu putaran, setengah putaran,dan seperempat putaran dalam derajat.

b. Pelaksanaan Tindakan :

Dalam siklus I ini dibagi menjadi empat kali pertemuan. pertemuan pertama membahas tentang pengenalan sudut, membandingkan besar dua sudut yang berbeda, pertemuan kedua membahas tentang mengukur sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat, pertemuan ketiga membahas tentang identifikasi sudut siku-siku dari bangun datar dan benda- benda di sikitar, menjelaskan sudut siku-siku dengan empat arah mata angin, sedangkan pertemuan ke empat membahas tentang menentukan sudut satu putaran,setengah putaran dan seper empat putaran dalam derajat. Evaluasi dilaksanakan pada pertemuan ke empat. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1 Pertemuan Pertama Dalam pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Kegiatan awal disini adalah sebelum pelajaran dimulai guru memimpin doa, mengabsen siswa kemudian commit to user mengkodisikan kelas. Apersepsi yang dilakukan guru adalah dengan memberikan pertanyaan tentang sudut kepada siswa serta meminta siswa menunjukkan contoh sudut yang mereka ketahui.. Sedangkan kegiatan intinya adalah melaksanakan pembelajaran mengenai pengertian sudut dan membandingkan besar sudut. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a Siswa disuruh membuat sudut dari lidi atau kawat yang dipatahkan tetapi tidak sampai putus. Kemudian, guru mengarahkan siswa untuk menemukan unsur-unsur sudut yaitu titik sudut, kaki sudut, derah sudut. Kontruktivisme dan Inquiry b Siswa menyebutkan macam-macam sudut yang ada di ruang kelas kemudian mengelompokannya dalam jenis sudut. Inquiry c Salah satu siswa maju dan membuat jenis-jenis sudut menggunakan tangan kanan dan kiri. Pemodelan d Semua siswa menyimpulkan besar jenis-jenis sudut.Masyarakat belajar e Guru memberikan apresiasi pada siswa yang membandingkan besar sudut secara benar. f Siswa mengerjakan contoh soal latihan yang dibuat oleh guru. g Guru menyuruh siswa maju kedepan untuk menjawab soal tersebut kemudian dibahas bersama-sama. Kegiatan penutup adalah setelah selesai guru menjembatani siswa untuk menemukan konsep pengertian sudut dan membandingkan besar dua sudut dengan menyimpulkan materi yang dipelajari. 2 Pertemuan kedua Pertemuan kedua membahas tentang pengukuran sudut dengan satuan tidak baku dan dengan busur derajat. Kegiatan awal sama seperti pertemuan sebelumnya hanya apersepsinya yang berbeda yaitu guru mengulang pelajaran yang kemarin dan memberi pertanyaan tentang bagaimana cara mengetahui besar sebuah sudut. commit to user Kegiatan inti dalam pertemuan kedua ini adalah: a Siswa membuat lingkaran pada kertas kemudian di bagi menjadi delapan bagian dan kemudian dipotong, yang masing-masing potongan bernilai 1 satuan. Siswa menggunakan potongan kertas tersebut untuk mengukur sudut dengan cara menempelkannya pada sudut yang mau di ukur. Kontruktivisme b Guru memberi contoh bagaimana cara mengukur sudut dengan cara tidak baku. c Siswa melakukan tanya jawab. Bertanya d Guru memberi beberapa soal latihan kepada siswa. e Salah satu siswa mendemonstrasikan cara mengukur besar sudut dengan busur derajat. Pemodelan f Guru memberikan tugas untuk mengukur besar sudut dari benda- benda di kelas yang memiliki sudut meja,kursi,papan tulis,buku,dll dan menyuruh siswa untuk berdiskusi untuk mengukur besar sudut menggunakan busur derajat. Penilaian yang sebenarnya g Siswa berdiskusi dan melakukan pengukuran dengan busur derajat dan mencatat hasilnya h Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya mengikuti proses belajar mengajar. Kegiatan penutup adalah setelah selesai guru menjembatani siswa untuk menemukan konsep cara mengukur sudut. 3 Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga membahas tentang identifikasi sudut siku-siku dari benda-benda di sekitar dan menjelaskan sudut siku- siku dengan menggunakan empat arah mata angin. Kegiatan awal sama seperti pertemuan sebelumnya hanya apersepsinya yang berbeda yaitu sedikit mengulangi pelajaran yang telah lalu kemudian memberikan pertanyaan commit to user “apakah di sekitar kita ada sudut siku- siku?apakah ada manfaat sudut siku-siku yang kita rasakan?”. Kegiatan inti dalam pertemuan ketiga ini adalah: a Guru mendemonstrasikan cara membuat sudut siku-siku dari kertas lipat, siswa mengikuti ikut mempraktikkannya. b Siswa meletakan kertas di ujung tepi meja, jika kertas siku-siku berimpit dengan benda yang diukur,berarti pojok-pojok tersebut membentuk sudut siku-siku. Inquiry c Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Bertanya d Siswa menggambar kerangka arah mata angin. Kemudian guru meminta siswa melengkapi kerangka arah mata angin tersebut. e Dari gambar tersebut, guru meminta siswa menunjukan posisi dua arah mata angin yang membentuk sudut siku-siku. Kontruktivisme f Guru memberikan soal-soal yang terkait, kemudian siswa diminta menyelesaikannya. Kegiatan penutup adalah setelah selesai guru menjembatani siswa untuk menemukan konsep sudut siku-siku dengan menyimpulkan materi yang dipelajari. 4 Pertemuan ke empat Pertemuan ke empat membahas tentang menentukan besar sudut satu putaran, setengah putaran dan seperempat putaran dalam derajat. Pada pertemuan ke empat ini diawali dengan pemberian motivasi pada siswa, mengingat pelajaran yang telah lalu dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti dalam pertemuan ke empat ini adalah : a Guru mengajak siswa ke halaman sekolah. Kemudian, salah satu siswa diminta berjalan mengelilingi tiang bendera dimulai dari suatu titik sampai kembali ke titik semula b Dari kegiatan tersebut, guru menjelaskan bahwa anaksiswa yang berjalan mengelilingi tiang bendera tadi telah berjalan satu putaran. Besar sudut satu putaran = 360 . commit to user c Selanjutnya anak diminta untuk berjalan setengah putaran mengelilingi tiang bendera dan menyebutkan berapa besar sudut setengah putaran sampai seperempat putaran, kemudian mengidentifikasikan besar sudut tersebut. Inquiry d Siswa melakukan tanya jawab. Bertanya Kegiatan penutup pada pertemuan ini adalah menguatkan meteri yang telah dipelajari dan mengadakan evaluasi siklus I.

c. Observasi

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 03 SIDANEGARA KEDUNGREJA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 75

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN KRAGILAN 2 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 86

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGOLAHAN DATA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS VI SD

0 7 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SDN 02 JATI JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 5 107

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/

0 0 18

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2

0 2 9

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI.

1 3 272

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI

0 0 270