Observasi Analisis dan Refleksi

commit to user b Siswa disuruh menghitung berapa banyak sudut siku-siku yang terbentuk pada arah mata angin utama. Inquiry c Siswa maju menjelaskan konsep besar sudut satu putaran dengan menggunakan empat arah mata angin, yang tiap sudut antar arah misal timur dan utara adalah 90 . dari situ guru mengarahkan siswa untuk menemukan konsep satu putaran adalah 360 . Kontruktivisme d Guru mengajak siswa ke halaman sekolah. Kemudian, salah satu siswa diminta berjalan mengelilingi tiang bendera dimulai dari suatu titik sampai kembali ke titik semula. Pemodelan e Dari kegiatan tersebut, anaksiswa menggambarkan pola atau gambar yang terbentuk ketika berjalan mengelilingi tiang bendera tadi kemudian menganalisis berapa besar sudut satu putaran. f Selanjutnya secara berkelompok, masing- masing 3 orang, anak diminta untuk menunjukkan setengah putaran mengelilingi tiang bendera dan berdiskusi menyebutkan berapa besar sudut setengah putaran. Setelah itu dilanjutkan dengan seperempat putaran. Masyarakat Belajar g Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kegiatan penutup pada pertemuan ini adalah menguatkan meteri yang telah di pelajari dan mengadakan evaluasi siklus II.

c. Observasi

Dalam penelitian ini observasi tidak hanya dilakukan oleh guru yang juga selaku peneliti. Namun abservasi dibantu oleh seorang guru observer. Observer melakukan pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berlangsung serta mengamati keterampilan guru kelas IV dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual. Berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa lampiran 13 menunjukan adanya perbedaan antara siklus I yang telah dilaksanakan. Pada siklus II ini terjadi kegiatan pembelajaran yang lebih aktif dan lebih hidup dari pada commit to user sebelumnya, minat siswa mengikuti pelajaran Matematika menunjukan peningkatan yaitu siswa lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan serta menjawab pertanyaan. Sedangkan berdasarkan hasil observasi kinerja guru lampiran 15 dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pada siklus II juga mengalami peningkatan.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran Matematika materi bangun ruang dengan penerapan model pembelajaran kontekstual pada siklus II secara umum menunjukan perubahan, ini dapat dilihat dari analisis hasil tes pada siklus II ini yang diketahui terjadi peningkatan yang cukup mengagumkan. Dari hasil tes siklus II ini rata-rata siswa telah mencapai batas KKM yang ditetapkan yaitu sebanyak 90 dengan nilai 70, hasil yang dicapai adalah 91,67 siswa kelas IV pada siklus II ini telah berhasil. 1 Hasil Nilai pada Siklus II Indikator : a Menjelaskan pengertian Sudut b Membandingkan besar dua sudut. c Mengukur sudut dengan sudut satuan tidak baku. d Mengukur sudut dengan busur derajat. e Mengidentifikasi sudut siku- siku dari bangun datar dan benda- benda di sekitar. f Menjelaskan sudut siku- siku dengan empat arah mata angin. g Menentukan besar sudut satu putaran, setengah putaran,dan seperempat putaran dalam derajat. Table 9. Data Frekuensi nilai pada Siklus II No Nilai Frekuensi Prosentase 1 45-59 1 8,33 2 60-74 5 41,67 3 75-89 6 50 commit to user Jumlah 12 100 Berdasarkan tabel 9 tentang frekuensi nilai pada pertemuan pertama siklus II dapat digambarkan kedalam grafik gambar 6 berikut ini: Gambar 6. Grafik Nilai Siswa Siklus II Tabel 10. Hasil Tes Pertemuan Siklus II Keterangan Hasil Nilai Nilai terendah 50 Nilai tertinggi 80 Rata-rata nilai 71,55 Siswa belajar tuntas 91,67 Dari hasil evaluasi diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pemahaman konsep meningkat yaitu dilihat hasil evaluasi ketiga pertemuan pada siklus II tersebut adalah 91,67 siswa tuntas belajar atau meningkat 25 dari siklus I, atau meningkat sebesar 66,67 dari keadaan awal. commit to user Tabel 11. Perbandingan Prosentase Siswa Belajar Tuntas Keterangan Prosentase Siswa Belajar Tuntas Keadaan awal 25 Siklus I 66,67 Siklus II 91,67 Berdasarkan tabel 11, maka dapat digambarkan perbandingan dengan keadaan awal, siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut: Gambar 7. Grafik Perbandingan Siswa Belajar Tuntas C. Pembahasan Hasil Penelitian commit to user Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dapat dinyatakan bahwa pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV SD N Nyamplung ini ditunjukan perkembangan hasil belajar kognitif siswa mengalami perkembangan yaitu dari keadaan awal sebelum dilakukan model pembelajaran kontekstual siswa yang tuntas KKM hanya 25 dari jumlah 12 siswa. Pada siklus I dilaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual, siswa yang tuntas KKM menjadi 66,67 atau meningkat sebanyak 41,67 dari keadaan awal. Setelah dilakukan tindak lanjut kembali dalam siklus II, siswa yang tuntas KKM menjadi 91,67 atau meningkat 66.67 dari keadaan awal siswa atau meningkat 25 dari siklus I . Dari hasil belajar tersebut dapat disimpulkan pemahaman konsep pengukuran sudut pada siswa kelas IV mengalami peningkatan. Selain peningkatan pemahaman siswa dari observasi selama pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran kontekstual berlangsung, diperoleh data kesimpulan bahwa proses belajar-mengajar lebih aktif, ini ditunjukan dengan minat, motivasi dan perhatian siswa ketika mengikuti pelajaran matematika. commit to user

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: Model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep pengukuran sudut dalam pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri Nyamplung, yaitu ditunjukan dengan prosentase siswa yang tuntas KKM nilai 70 yaitu meningkat 41,67 dari keadaan awal yang hanya 25 menjadi 66,67 pada siklus I. Setelah dilakukan tindak lanjut kesiklus II, hasil belajar siswa meningkat lagi menjadi 91,67 siswa yang mencapai KKM sebanyak 11 anak, atau meningkat sebesar 25 dari siklus I. Dari peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep siswa tentang pengukuran sudut meningkat.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pelajaran Matematika materi pokok pengukuran sudut pada siswa kelas IV SDN Nyamplung, berdasarkan hasil tersebut maka dapat dibuat implikasi sebagai berikut ini: a. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam Matematika karena dalam penerapan model pembelajaran kontekstual, guru menghubungkan antara pengetahuan yang diperoleh siswa dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa sebelumnya dan guru juga menghubungkan materi dengan dunia nyata siswa yaitu dengan membawa benda-benda yang sering mereka temui ϲϭ

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 03 SIDANEGARA KEDUNGREJA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 75

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN KRAGILAN 2 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 86

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGOLAHAN DATA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS VI SD

0 7 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SDN 02 JATI JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 5 107

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/

0 0 18

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2

0 2 9

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI.

1 3 272

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI

0 0 270