Pengertian Model Pembelajaran Tinjauan Pustaka 1.

commit to user “ A relatively permanent change in response potentiality which occurs as a result of rainforced practice and a change in human disposition or capability, which can be retained, and which is not simply ascribableto the process of growth” Dari dua definisi ini dapat didefinisikan ada tiga prinsip yang layak diperhatikan. Pertama belajar menghasilkan perubahan tingkah laku anak didik yang relatif permanen; kedua, anak didik memiliki potensi, gandrung, dan kemampuan kodrati untuk tumbuh dan berkembang tanpa henti; dan yang ketiga, perubahan atau pencapaian kualitas ideal. Sedangkan Oemar Hamalik 2008: 27 belajar merupakan suatu proses, sutu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih luas dari itu yaitu memahami. Pengalaman yang diperoleh berkat interaksi antara individu dengan lingkungan merupakan belajar dengan jalan mengalami. Dalam Oemar Hamalik 2008: 29 William Burton menyatakan bahwa: “Experiencing means living through actual situations and recting vigorously to various aspects of those situations for purposes apparent to the leaner. Experiencing includes whatever one does or undergoes which results in changed behavior, in changed value, meanings, attitudes, or skill.” Yang artinya pengalaman berarti kehidupan dalam situasi nyata yang secara sungguh-sungguh meliputi beberapa aspek dimana dalam situasi tersebut tujuannya untuk mendapatkan pembelajaran yang nyata. Pengalaman termasuk mengandung apa saja yang dijalani untuk menghasilkan perubahan tingkah laku, nilai, pengertian, sikap atau kemampuan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan sutu proses belajar individu untuk merubah tingkah laku kearah yang lebih baik dan perubahan itu relatif menetap.

b. Pengertian Model Pembelajaran

Model yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan informasi dari guru, dimana informasi tersebut dibutuhkan untuk mencapai kompetensi pengajaran Dwijiastuti, dkk, 2005: 5. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk commit to user didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain menurut Joyce di dalam Trianto, 2007: 5. Arends dalam Trianto, 2007: 5-6, menyatakan “The term teaching model refers to a particular appoarch to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system.” Istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah: 1 Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; 2 Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan 4 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai Kardi dan Nur, di dalam Trianto, 2007: 6 Dalam kehidupan sehari-hari, kata model digunakan dalam beberapa konteks. Dalam lingkup pendidikan istilah model telah lama digunakan. Model mengajar merupakan patokan bagi guru untuk melakukan kegiatan belajar- mengajar. Model pembelajaran adalah suatu pola instruksional yang memberikan proses sepesifikasi dan penciptaan situasi lingkungan tertentu yang mengakibatkan para siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan khusus pada tingkah laku mereka Dwijiastuti, dkk, 2005:24.

c. Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 03 SIDANEGARA KEDUNGREJA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 75

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN KRAGILAN 2 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 86

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGOLAHAN DATA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS VI SD

0 7 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SDN 02 JATI JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 5 107

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/

0 0 18

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2

0 2 9

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI.

1 3 272

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI

0 0 270