Indikator Kerja METODE PENELITIAN

commit to user Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis Interaktif. Model analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen pokok yaitu Reduksi data, Sajian Data, Penarikan kesimpulan atau verifikasi menurut Miles dalam Sukajati 2008: 60 Dalam penelitian ini teknik analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Reduksi data, pemilihan atau penyeleksian data yang digunakan dan data yang tidak digunakan untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini tidak ada data yang dibuang.; 2. Penyajian data selama penelitian. Data - data yang disajikan dalam penelitian ini berupa hasil tes tentang pengukuran sudut dan hasil observasi tentang kinerja guru serta keaktifan siswa selama penelitian untuk menarik kesimpulan mengenai pemahaman pengukuran sudut; 3. Berdasarkan Sajian data tunjukan datanya yang ada maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa penerapan model Pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman ppengukuran sudut.

H. Indikator Kerja

Adapun indikator atau tujuan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kontekstual dapat dibagi menjadi dua tujuan, tertera pada tabel 1 di bawah ini; commit to user Tabel 1. Indikator Keberhasilan Tindakan Penelitian untuk Aspek Kualitas Proses Aspek yang diukur Aspek Proses Target Capaian Cara Mengukur Kualitas Proses 1. Guru dapat menerapkan model pembelajaran kontekstual dalam kelas sehingga pembelajaran menjadi hidup. 2. Siswa aktif dalam pembelajaran yaitu motivasi belajar siswa meningkat, siswa aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab. Diamati saat pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi aktifitas siswa, oleh observer. Tabel 2. Indikator Keberhasilan Tindakan Penelitian untuk Aspek Pemahaman Konsep Aspek yang diukur Pemahaman Pengukuran Sudut Target capaian dihitung dari jumlah siswa yang mencapai target tertentu Cara mengukur Siklus I Siklus II - Kemampuan membandingkan besar dua sudut, - Kemampuan mengukur besar sudut dengan sudut satuan dan satuan derajat. - Kemampuan mengidentifikasi sudut siku-siku dari bangun datar dan benda-benda di sekitar. 66,67 91,66 Dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 dari Evaluasi di akhir pertemuan tiap Siklus commit to user

I. Prosedur Penelitian Tindakan

Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Tindakan yang ditempuh dimaksudkan untuk mengubah kondisi atau perilaku yang mencakup rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Rencana tindakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar 2 di bawah ini: Siklus I Siklus II Gambar 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur rencana tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Rencana 1 Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi pengukuran sudut, yang kemudian melaksanakan pembelajaran. Masing-masing siklus terdiri dari 4 kali pertemuan, masing masing pertemuan alokasi waktunya 2 x 35 menit. 2 Peneliti menyiapkan soal yang akan diujikan 3 Peneliti menyiapkan media pembelajaran 4 Peneliti menyiapkan lembar observasi Perencanaan II Refleksi Observasi Tindakan Perencanaan I Refleksi Observasi Tindakan Pembelajaran siklus II berhasil maka penelitian di hentikan commit to user b. Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Pembelajaran berlangsung selama 4 kali pertemuan dan dibantu oleh seoarang observer. Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa yang menemukan sendiri pemahaman konsep Matematika tentang pengukuran sudut. c. Observasi Peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran Matematika tentang pengukuran sudut berlangsung. Pengamatan atau observasi dilaksanakan untuk mengamati cara guru mengajar dengan model pembelajaran kontekstual dan pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi. d. Refleksi Mengadakan refleksi dari evaluasi selama kegiatan pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil evaluasi siswa menunjukan pemahaman siswa tentang pengukuran sudut masih rendah, maka perlu dilaksanakan siklus ke-II. 2. Siklus II a. Rencana 1 Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berbeda dengan yang diterapkan dengan siklus I dengan materi pengukuran sudut, yang kemudian di laksanakan di kelas IV . 2 Peneliti menyiapkan soal yang akan diujikan 3 Peneliti menyiapkan media pembelajaran 4 Peneliti menyiapkan lembar observasi. b. Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual yang dalam kegiatan inti berbeda dengan siklus I. Pembelajaran siklus II berlangsung selama 4 kali pertemuan. Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator commit to user sedangkan siswa yang menemukan sendiri pemahaman konsep Matematika tentang pengukuran sudut. Guru juga dibantu oleh seorang observer. c. Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran Matematika tentang pengukuran sudut berlangsung. Pengamatan atau observasi dilaksanakan untuk mengamati cara guru mengajar dengan model pembelajaran kontekstual dan pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi. Kegiatan observasi dilakukan oleh seorang guru yang bertindak sebagai observer. Setiap masukan dari observer digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan tindakan pada setiap siklus. d. Refleksi Mengadakan refleksi dari evaluasi dan observasi selama kegiatan pelaksanaan tindakan. commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 03 SIDANEGARA KEDUNGREJA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 75

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN KRAGILAN 2 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 86

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGOLAHAN DATA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS VI SD

0 7 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SDN 02 JATI JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 5 107

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/

0 0 18

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2

0 2 9

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI.

1 3 272

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI

0 0 270