commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang mempunyai peran penting terhadap pencapaian tujuan belajar mengajar secara
keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan baik di Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP,
Sekolah Menengah Atas SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Oleh karena itu pendidikan jasmani merupakan salah satu muatan
pendidikan dalam segala jenjang tingkatan pendidikan. Selain untuk keseragaman materi pendidikan, juga merupakan salah satu metode pencapaian sasaran
pendidikan atau berusaha mencapai suatu taraf prestasi tertentu. Hal ini ditandai dengan sering diadakannya kejuaraan atau pertandingan yang mengikutsertakan
pelajar dan memperlombakan nomor-nomor cabang olahraga yang di antaranya adalah atletik yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar.
Atletik itu sendiri merupakan satu cabang olahraga yang termasuk dalam materi pokok dalam pendidikan jasmani. Keberadaan cabang olahraga atletik
mempunyai peran penting untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan gerak anak. Melalui pendidikan jasmani, nomor-nomor cabang olahraga atletik
diajarkan kepada siswa, Hal ini dimaksudkan agar siswa mengenal dan menguasai macam-macam nomor cabang olahraga atletik. Salah satunya nomor yang akan
dikaji dan diteliti yaitu nomor lompat khususnya lompat jauh gaya jongkok. Pada SMP Negeri 14 Surakarta, lompat jauh merupakan salah satu materi
yang diajarkan dalam pelajaran Pendidikan Jasmani. Berdasarkan kenyataannya, pelaksanaan pendidikan jasmani telah berjalan dengan baik termasuk lompat jauh.
Namun sejauh ini kemampuan yang diperoleh siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan. Masih rendahnya kemampuan lompat jauh gaya jongkok perlu
ditelusuri faktor-faktor penyebabnya.
1
commit to user 2
Beberapa faktor penyebabnya mungkin kurang baiknya kemampuan lompat jauh para siswa berasal dari power otot-otot tubuhnya yang belum terlatih,
selama ini siswa hanya dilatih atau diajarkan dengan langsung melompat begitu saja tanpa memperhatikan unsur-unsur yang mendukung hasil lompatan seperti
power otot. Dalam pengertian, pemberian materi yang dilakukan selama ini hanya semata-mata mengarah pada kemampuan melakukan gerakan lompat jauh tanpa
mempertimbangkan dan melatih faktor-faktor yang menunjang untuk lompat jauh, seperti kemampuan power otot yang berperan.
Disamping terbatasnya waktu yang tersedia dalam pendidikan jasmani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pihak guru, sehingga guru tidak
dapat melatih dan mengembangkan kondisi fisik yang dapat mendukung pencapaian prestasi lompat jauh. Pada umumnya pemberian materi lompat jauh
gaya jongkok hanya terbatas pada pengenalan teknik melompat saja, itupun terkadang waktunya tidak cukup. Kondisi semacam itu tidak memungkinkan
untuk memberikan bentuk-bentuk latihan yang dapat mendukung pencapaian kemampuan lompat jauh yang maksimal.
Upaya untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dipengaruhi oleh banyak faktor. Kemampuan fisik dan dan penguasaan teknik
melompat yang baik dan benar merupakan faktor yang mempengaruhi pencapaian kemampuani lompat jauh. Fisik dan teknik merupakan dua komponen yang tidak
dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Hal ini karena, penguasaan teknik yang baik hanya dapat dilakukan apabila memperoleh dukungan kemampuan fisik yang
baik pula. Kemampuan fisik yang baik memberikan keuntungan terhadap efisiensi dan efektivitas gerakan, sehingga prestasi dapat dicapai.
Ditinjau dari faktor kondisi fisik, kemampuan menolak merupakan faktor yang penting dalam usaha mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya. Kemampuan
melakukan tolakan semaksimal mungkin dibutuhkan kecepatan dan kekuatan dari otot-otot tungkai yang harus dikerahkan dalam waktu singkat. Kemampuan
mengubah gerak horizontal menjadi gerak vertikal dibutuhkan kualitas kecepatan dan kekuatan otot-otott tungkai yang harus dikerahkan dalam waktu yang singkat
saat melakukan tolakan. M. Sajoto 1995: 17 menyebutkan “Salah satu unsur
commit to user 3
kondisi fisik yaitu latihan power atau daya ledak”. Sedang latihan yang dapat meningkatkan explosif power kekuatan daya ledak menurut M. Furqon dan
Muchsin Doewes 2002: 12 antara lain adalah : “1Melompat memantul jauh ke depan atas bounds, 2 Loncat-loncat vertikal hops, 3 Melompat jump, 4
Lompat berjingkat leaps, 5 Langkah dekat Skips, 6 memantul-mengambul Ricochets”.
Latihan merupakan sarana penting untuk mencapai prestasi olahraga, termasuk lompat jauh gaya jongkok. Klasifikasi latihan yang didasarkan atas
fisiologis dan keterampilan sangat diperlukan untuk menjamin tercapainya prestasi yang optimal. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelatihan
adalah adanya klasifikasi latihan yang didasarkan atas karakteristik tuntutan kinerja motorik. Klasifikasi latihan dan keterampilan untuk gerak siklis, asiklis,
dan kombinasi asiklis yang didasarkan atas pengukuran kemampuan biomotorik telah diterima secara luas sebagai kriteria kerja motorik.
Untuk membuat macam-macam perubahan tubuh, diperlukan pengetahuan tentang latihan kondisi fisik, biomekanika dan fisiologi olahraga
serta prinsip dasar kekhususan latihan. Seorang pelatih sebelum menerapkan metode latihan, hendaknya telah mengetahui dan memahami hal-hal tersebut di
atas. Hal ini sangat penting karena pengetahuan tersebut dapat diacu sebagai dasar yang mendasari dalam menetapkan suatu program latihan kondisi fisik yang
efektif. Power merupakan suatu aspek yang merupakan kombinasi dari
kemampuan biomotorik yang terpenting dalam berbagai macam olahraga salah satunya yaitu lompat jauh. Power merupakan aplikasi kombinasi antara kekuatan
dan kecepatan yang dikerahkan dalam waktu yang singkat. Power dapat dilatih dan dikembangkan melalui berbagai macam cara, diantaranya latihan pliometrik.
Secara umum latihan pliometrik memiliki aplikasi yang sangat luas dalam kegiatan olahraga, dan secara khusus latihan pliometrik sangat bermanfaat untuk
meningkatkan power. Banyak metode latihan yang digunakan sebagai metode untuk
meningkatkan power, diantaranya dengan latihan pliometrik. M. Furqon H dan
commit to user 4
Muchsin Doewes 2002:1 menjelaskan bahwa,” pliometrik adalah suatu metode untuk mengembangkan daya ledak explosive power, suatu komponen paling
penting dari sebagian besar prestasi atau kinerja latihan”. Box jump merupakan bagian dalam latihan daya ledak otot tungkai.
Latihan box jump adalah gerakan meloncat ke atas bangku dan turun kembali ke bawah dengan kedua tungkai bersama-sama. Sedangkan leaps adalah sikap
berdiri tegak dengan satu kaki, sementara kaki yang lain ditekuk ke belakang, sikap tangan ditekuk di samping badan berjingkat dengan satu kaki.
Latihan box jump dan leaps merupakan bentuk latihan pliometrik untuk meningkatkan power. Tetapi masing-masing mempunyai karakteristik yang
berbeda, sehingga belum diketahui secara pasti latihan mana yang efektif terhadap peningkatan power otot tungkai. Untuk mengetahui latihan mana yang lebih baik
dan efektif terhadap peningkatan power otot tungkai, maka perlu dikaji dan diteliti melalui penelitian eksperimen.
Permasalahan yang dikemukakan di atas yang melatar belakangi judul “ Perbedaan pengaruh Latihan Box Jump dan Leaps Terhadap Kemampuan Lompat
Jauh Gaya jongkok Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta Tahun 20102011”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH