commit to user 27
3 Power atlet lebih dominan ditentukan oleh pembawaan lahir atlet fibril otot putih.
4 Gerakan-gerakan dalam latihan angkat besi harus benar dan teliti, sesuai tujuan pengembangan otot yang diingin tingkatkan kualitasnya.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri latihan untuk mengembangkan power yaitu, beban latihan ringan, gerakan aktif dinamis, cepat,
singkat, serasi dan utuh, gerakannya dapat berbentuk cyclic dan acyclik, intensitasnya submaksimal dan maksimal.
Bentuk latihan untuk meningkatkan power otot yang gerakannya aktif dinamis, cepat dan serasi serta untuk diantaranya latihan melompat-lompat atau
sering disebut latihan pliometrik. Donald A.Chu 1992: 1 mengemukakan bahwa, “pliometrik adalah latihan yang dilakukan dengan sengaja untuk meningkatkan
kemampuan atlet, yang merupakan perpaduan kecepatan dan kekuatan”. Menurut Pyke yang dikutip Sarwono dkk. 1994: 14, “latihan pliometrik terbaik untuk
menghasilkan explosif power yang diperlukan dalam gerakan yang bersifat meledak atau explosif, karena latihan pliometrik dapat mempertemukan celah
pemisah atara kekuatan dan power”. Latihan pliometrik merupakan bentuk latihan yang menjebatani antara
kecepatan dan kekuatan. Ciri dari latihan pliometrik adalah adanya peregangan pendahuluan pre-stretching dan tegangan awal pre-tension pada saat
melakukan kerja. Tipe dari latihan pliometrik adalah cepat, kuat, eksplosif dan reaktif. Tipe-tipe dari gerakan kemampuan daya ledak atau power.
b. Otot-Otot Penunjang Power Tungkai
Otot dan persendian merupakan alat penggerak tubuh manusia. Hampir sebagian berat badan kita terdiri dari banyaknya otot dalam tubuh. Kekuatan
kontraksi bergantung dari otot. Hampir sebagian berat badan kita adalah dari banyaknya otot dalam tubuh. Soekarman 1987: 27 menyatakan, “Otot
merupakan 40-45 dari berat tubuh seseorang. Di dalam tubuh kita terdapat 217 pasang otot rangka”. Berkaitan dengan otot Dwi Hatmisari Amabarukmi dkk
2007: 52 mengemukakan “sebuah otot adalah kumpulan dari benang-benang yang panjang yang dibuat dari sel-sel dan dikelompokkan dalam satu ikatan”. Hal
commit to user 28
senanda diungkapkan Aip syarifuddin 1997:35 bahwa, “otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila mendapat ransangan dari luar”.
Menurut M. Furqon. H Muchsin Doewes 2002: 14 bahwa otot-otot yang terlibat dalam gerakan yang memerlukan power otot tungkai adalah “1
fleksi paha: melibatkan otot-otot sartonus, ilacus,dan gracilis 2 ekstensi lutut :vastus lateralis,medialis,intermedius dan rectus femoris 3 fleksi paha dan
pelvis: bicep femoris, semitendinosus, dan semimembranosus dan 4 aduksi paha: gluteus medius dan minimus, adductor longus, brevis magnus, minimus dan
hallucis”.
c. Peranan Power Otot Tungkai Terhadap Prestasi Lompat Jauh
Power otot tungkai merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang mempunyai peranan penting terhadap pencapaian prestasi lompat jauh. Hal ini
karena, jauh tidaknya lompatan yang dilakukan sangat bergantung pada kemampuan menumpu untuk menolak dengan kuat dan cepat.
Ditinjau dari gerakan lompat jauh pada teknik menolak yaitu, menolak merupakan fase perubahan gerak horizontal menjadi gerak vertikal. Pada fase ini
kemampuan melakukan awalan dengan cepat dan menumpu dengan kuat sangat ditentukan oleh kemampuan dari otot-otot tungkai. Aip Syarifuddin 1992: 91
menyatakan “tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horizontal ke gerakan vertikal yang dilakukan dengan secara cepat. Dimana
sebelumnya pelompat sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat- kuatnya pada langkah akhir, sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas melayang di
udara”. Pendapat lain juga dikemukakan Jes Jerver 1999: 36 “perubahan dari kecepatan horizontal menjadi gerakan bersudut didapat dengan cara memberikan
tenaga maksimum pada kaki yang akan take off”. Perpaduan kecepatan dan kekuatan sangat penting untuk melakukan
tolakan yang maksimal. Kemampuan kecepatan yang maksimal dan diubah dengan tolakan yang kuat memberi peluang yang besar untuk dapat melakukan
lompatan yang sejauh-jauhnya. Oleh karena itu, pada saat menumpu untuk menolak otot-otot tungkai harus dikerahkan secara maksimal dalam waktu yang
singkat
commit to user 29
4. Latihan Loncat Box Jump
a. Pelaksanaan Latihan Loncat Box Jump
Box jump adalah bentuk latihan pliometrik yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki. Latihan ini
bertujuan untuk meningkatkan power otot tungkai. Menurut Donal A Chu, 1992: 48 menyatakan bahwa, “ketinggaian bangku antara 6 – 12 inci dan tidak lebih dari
24 inchi. Untuk melakukan gerakan tersebut diawali dengan posisi berdiri
menghadap ke bangku, sedikit menekuk sendi lutut kurang lebih 135
º
, kedua lengan berada di samping badan dengan kedua sendi siku ditekuk 90
o
dari awalan. Kemudian dilanjutkan dengan menolak dan kedua kaki secara bersamaan
melompat ke atas bangku dan kembali mendarat ke tempat semula lantai yang dilakukan secepat mungkin sesuai posisi awal dan dilanjutkan dengan gerakan
selanjutnya secara berulang-ulang. Gerakan loncat naik turun bangku ini menggunakan irama metronom.
Menurut Donald A Chu 1992 :45 menyatkan pada waktu hitungan ke satu, loncat di atas bangku, hitungan turun bangku dilanjutkan, hitungan ganjil loncat di
atas bangku dan ketika hitungan genap turun dari bangku Untuk lebih jelasnya berikut disajikan ilustrasi latihan Box Jump sebagai
berikut:
Gambar 5. Latihan Loncat Box Jump Donald A Chu 1992 :18
commit to user 30
Berdasarkan pada pelaksanaan latihan yang telah diuraikan, latihan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan latihan box jump
sebagai berikut: 1. Dalam pelaksanaanya mengangkat kedua kaki secara bersama-sama,
memudahkan siswa dalam mengangkat berat beban tubuhnya. 2. Meningkatkan unsur teknik lompat jauh gaya jongkok pada saat melayang
di udara, sehingga dapat bertahan lama di udara mengakibatkan lompatan semakin maksimal.
Sedangkan kelemahan dalam pelaksanaan lompat box jump antara lain: 1. Beban yang diangkat menjadi ringan karena, karena dilakukan oleh dua
kaki secara besama-sama. 2. Dengan latihan secara kontinyu dan terus menerus pada batas kemampuan
siswa akan menjadi berkurang, sehingga menurunkan konsentrasi ataupun akan terjadi kelelahan.
b. Pengaruh Latihan Box Jump Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya