BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi saat Menstruasi
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian terutama pada remaja. Remaja yang kelak menjadi orang dewasa tentunya
harus mempunyai kesehatan reproduksi yang sehat. Pada masa remaja putri, terjadi berbagai perubahan yang ditandai dengan pertumbuhan seks sekunder seperti
membesarnya payudara, tumbuhnya rambut disekitar alat kelamin dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama.
Pada saat perempuan sedang menstruasi harus menjaga kebersihan tubuhnya, terutama menjaga kebersihan organ genitalianya secara “ekstra” karena selama masa
menstruasi, kulit menjadi sangat sensitif. Salah satu perilaku yang ditekankan bagi perempuan yang tengan megalami menstruasi adalah pemeliharaan kebersihan. Untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan idealnya penggunaan pembalut harus diganti secara teratur setiap 4 jam sekali, apalagi jika sedang banyak-banyaknya. Setelah
mandi, atau buang air vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya yang terbuat dari bahan yang
mudah menyerap keringat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perilaku menjaga kebersihan organ
reproduksi saat menstruasi pada siswi SMP PGRI 58 Tanjung Morawa mayoritas kurang adalah sebanyak 98 orang 50,5 sedangkan siswi yang berperilku baik
Universita Sumatera Utara
menjaga kebersihan organ reproduksi saat menstruasi sebanyak 96 orang 49,5. Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa perilaku menjaga kebersihan organ
reproduksi saat menstruasi pada siswi SMP PGRI 58 Tanjung Morawa masih rendah. Hal ini mungkin disebabkan karena akses informasi mengenai aspek-aspek yang
berhubungan dengan perilaku kebersihan pada saat menstruasi kurang. Dalam hal perilaku menjaga kebersihan organ reproduksi, masih terdapat responden yang salah
dalam mencuci alat kelaminnya yaitu dari arah belakang ke depan sebanyk 30,9. Salah satu fenomena perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi
masih rendah diperlihatkan oleh penelitian Mulyanti 2001 di Purwakarta didapatkan bahwa praktek pemeliharaan kebersihan yang baik sebesar 25 dan yang kurang baik
75 artinya praktek pemeliharaan kebersihan masih rendah. Masih rendahnya responden yang menjaga kebersihan organ reproduksi saat
menstruasi merupakan suatu kenyataan yang memperihatinkan. Hal ini menunjukkan masih banyak responden kurang memberikan perhatian terhadap pentingnya menjaga
kebersihan organ reproduksi terutama pada saat menstruasi. Padahal kita ketahui bahwa, bila penangaan organ reproduksi selama menstruasi tidak benar atau tidak
bersih maka dapat mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme yang berlebihan dan mengganggu fungsi reproduksi. Jika melihat hal ini, maka perlu adanya upaya
peningkatan dalam praktek pemeliharaan kebersiahan organ reproduksi agar responden dapat meningkatkan status kesehatannya terutama dalam menjaga
kebersihan, mengatur, fungsi dan proses reproduksi .
Universita Sumatera Utara
5.2 Pengaruh Pengetahuan terhadap Perilaku dalam Menjaga Kebersihan