6. Untuk mengetahui pengaruh peran teman sebaya terhadap perilaku dalam
menjaga kebersihan organ reproduksi saat menstruasi pada siswi SMP PGRI 58 Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
7. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku menjaga
kebersihan organ reproduksi saat mentruasi pada siswi SMP PGRI 58 Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
1.4 Hipotesis
Ada pengaruh pengetahuan, sikap, kesediaan fasilitas, peran ibu, peran guru, peran teman sebaya terhadap kebersihan organ reproduksi saat menstruasi pada siswi
SMP PGRI 58 Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Memberikan gambaran mengenai kebersihan organ reproduksi saat menstruasi
pada siswi yang diperlukan sebagai dasar pengembangan kebijakan kesehatan reproduksi remaja bagi stakeholder yaitu kepala sekolah dan kepala dinas
kesehatan. 2.
Sebagai bahan masukan bagi Sekolah untuk mengembangkan dan meningkatkan program kesehatan remaja seperti program PIK-KRR Pusat
Informasi dan Konseling Keseharan Reproduksi Remaja dan Remaja Ceria. 3.
Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah keilmuan dan pengembangan sikap, kesediaan fasilitas, peran ibu, peran guru, peran teman
sebaya terhadap kebersihan organ reproduksi saat menstruasi pada siswi.
Universita Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan segala upaya yang diketahui manusia tentang objek tertentu. Pengetahuan merupakan hasil belajar dan mengetahui sesuatu.
Hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indera
pendengaran, penglihatan dan tindakan manusia yang didasari oleh pengetahuan. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat lebih
langgeng diterima daripada tanpa ilmu pengetahuan. Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman orang lain atau melihat langsung melalui
sarana komunikasi lain seperti televise, radio, majalah dan surat kabar Notoatmodjo, 2005.
1 Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif menurut
Notoatmodjo, 2005 mempunyai 6 tingkatan yaitu : Tahu know
2 diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Memahami comprehension merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar seperti dapat menyimpulkan terhadap objek yang telah
dipelajari.
Universita Sumatera Utara
3 Aplikasi aplication
4 merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Analisis analysis
5 suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Contohnya dapat menggambarkan membuat
bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. Sintesis syntesis
6 suatu kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Contohnya dapat menyusun, merencanakan, meringkas dan menyesuaikan rumusan yang ada.
Evaluasi evaluation kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Contohnya dapat menafsirkan sebab terjadinya
menstruasi pada remaja. Pengetahuan tentang mesntruasi sangat penting karena anak perempuan yang
tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang
buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dapat mengalami rasa malu yang amat dan perasaan
kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan saat menstruasi akhirnya dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor dapat tinggal sampai masa dewasa.
Namun, dalam tahun-tahun belakangan ini pendidikan anatomi dan fisiologi yang lebih baik telah menjadikan penerimaan akan menstruasi.
Universita Sumatera Utara
2.2 Sikap