dapat pula menimbulkan kurangngnya transparansi dalam penggunaan dana pada perusahaan serta keseimbangan yang tepat antara kepentingan-
kepentingan yang ada, misalnya antara pemegang saham dengan pengelola manajemen perusahaan dan antara pemegang saham pengendali dengan
pemegang saham minoritas.
2.1.2 Laporan Keuangan
Menurut Harahap 2011:105 ”Laporan keuangan mengambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu”. Laporan keuangan mempunyai tujuan utama yakni menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yag bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Para pemakai laporan keuangan
akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan dan menilai
dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.
Menurut Statement of Finansial Accounting Concept SFAC No. 2, karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri informasi akuntansi yang cenderung
untuk menambah kegunaannya. Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manfaat lebih besar dari biayanya Kesulitan untuk mengetahui efektivitas biaya dari pelaporan
keuangan adalah bahwa manfaat dan biaya ,terutama manfaat, tidak selalu dapat diukur dengan mudah. Selain biaya yang ditimbulkan
oleh pihak-pihak yang diidentifikasikan dan jelas, perusahaan wajib untuk menyiapkan laporan keuangan. Dalam sebagian besar
terbarunya, FASB memasukkan bagian yang bertujuan untuk menggambarkan prediksi biaya dan manfaat dari standar tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Relevansi FASB mendefinisikan relevansi sebagai “membuat suatu
perbedaan”. Aspek dari informasi yang relevan adalah: Nilai umpan balik, Nilai prediksi dan tepat waktu. Informasi yang relevan secara
normal harus menyediakan baik nilai umpan balik maupun nilai prediksi pada saat yang sama. Umpan balik dari kejadian masa lalu
membantu dalam mengkonfirmasi atau memperbaiki perkiraan sebelumnya. Informasi seperti ini digunakan untuk memberikan
hasil dimasa yang akan datang . sebagai contoh, ketika perusahaan menyajikan laporan laba rugi komparatif seorang investor memiliki
informasi untuk membandingkan hasil operasi tahun lalu dengan tahun ini. Hal ini memberikan dasar umum untuk mengevaluasi
perkiraan sebelumnya dan untuk mengestimasi hasil yang mungkin didapat di tahun depan.Tepat waktu adalah aspek yang penting agar
informasi dapat membuat perbedaan karena apabila informasi baru bisa didapat setelah keputusan diambil,tidak akan banyak berguna.
3. Keandalan Informasi dikatakan dapat diandalkan apabila secara relative bebas
dari kesalahan dan menyajikan hal seharusnya. Keandalan tidak berarti ketepatan yang absolut. Informasi seperti ini harus memiliki
criteria berikut: Dapat diverifikasi verifiability, Penyajian jujur reprensentational faithfulnees dan Netralitas neutrality. Dapat
diverifikasi melibatkan konsensus. Akuntan mencari dasar pengukuran laporan keuangan yang dapat diverifikasi oleh akuntan
lain yang terlatih dengan menggunakan metode pengukuan yang sama. Penyajian jujur berarti bahwa bahwa ada kesesuaian antara
pengukuran dengan aktivitas ekonomi atau unsur akuntansi yang diukur, sedangkan netralitas merupakan konsep yang serupa dengan
konsep kejujuran. Netralitas juga mencerminkan bahwa pembentuk standar akuntansi tidak boleh berpihak terhadap kepentingan suatu
kelompok dari pemakainya dan mengorbankan kelompok lain.
4. Dapat diperbandingkan Inti dari dapat diperbandingkan adalah bahwa informasi menjadi
lebih berguna ketika dapat dikaitkan dengan suatu benchmark atau standar.perbandingan dapat dilakukan dengan data dari perushaan
lain atau informasi yang sejenis dengan perusahaan yang sama tetapi pada periode yang berbeda. Perbandingan dalam data
akuntansi untuk perusahaan yang sama selama beberapa periode sering disebut konsistensi. Perbandingan membutuhkan bahwa
kejadian yang serupa dicatat dengan cara yang sama dalam laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda untuk perusahaan tertentu
dalam periode yang berbeda.
5. Materialitas Materialitas berkaitan dengan pertanyaaan spesifik : apakah suatu
unsure cukup besar untuk mempengaruhi keputusan dari pemakai laporan keuangan? Petunjuk kuantitatif yang berkaitan dengan
Universitas Sumatera Utara
materialitas sangat lah kurang, sehingga akuntan harus menggunakan penilaiannya dalam menentukan apakah suatu unsure
material atau tidak.Dengan menyadari pentingnya konsep materialitas ini, SEC mengeluarkan Staff Accounting Bulletin SAB
No.99 pada bulan agustus 1999 untuk menawarkan petunjuk tambahan untuk konsep ini. SEC menyetujui bahwa materialitas
tidak dapat dikurangi menjadi suatu benchmark numeric sederhana. Namun, SEC mengatakan bahwa ketika auditor mempertimbangkan
apakah suatu unsure material atau tidak, perhatian lebih harus diberikan untuk unsur yang mengubah kerugian menjadi
keuntungan, yang dapat membuat perusahaan dapat mencapai laba sesuai perkiraan analis, atau yang membuat manajemen bisa
mencapai batas minimum untuk perolehan bonus.
2.1.3 Auditing