materialitas sangat lah kurang, sehingga akuntan harus menggunakan penilaiannya dalam menentukan apakah suatu unsure
material atau tidak.Dengan menyadari pentingnya konsep materialitas ini, SEC mengeluarkan Staff Accounting Bulletin SAB
No.99 pada bulan agustus 1999 untuk menawarkan petunjuk tambahan untuk konsep ini. SEC menyetujui bahwa materialitas
tidak dapat dikurangi menjadi suatu benchmark numeric sederhana. Namun, SEC mengatakan bahwa ketika auditor mempertimbangkan
apakah suatu unsure material atau tidak, perhatian lebih harus diberikan untuk unsur yang mengubah kerugian menjadi
keuntungan, yang dapat membuat perusahaan dapat mencapai laba sesuai perkiraan analis, atau yang membuat manajemen bisa
mencapai batas minimum untuk perolehan bonus.
2.1.3 Auditing
Menurut Boynton dkk 2003:5 auditing adalah “suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-
asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan”.
Menurut Arens dkk 2008:6 audit adalah “pengumpulan dan evaluasi atas bukti tentang informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing
harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen”. Ada tiga jenis utama audit yaitu sebagai berikut:
1. Audit operasional operational audit mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi.
Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya mengharapakn saran-saran untuk memperbaiki operasi. Sebagi contoh, audior
mungkin mengevaluasi secara objektif efisiensi dan akurasi pemerosesan transaksi penggajian dengan sistem komputer yang
baru dipasang . Contoh lainya ,dimana kebanyakan akuntan merasa kurang menguasai bidang ini,adalah mengevaluasi efisiensi,
akurAudit ketaatasi dan kepuasan pelanggan atas pemerosesan
Universitas Sumatera Utara
pendistribusian surat dan paket oleh perusahaan semacam federal Express.
2. Audit ketaatan compliance audit dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau
ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.contohnya menentukan apakah personel akuntansi mengikuti
prosedur yang digaris oleh kontroler perusahaan. Hasil audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada manajemen bukan kepada pemakai luar,
karena manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan terhadap peraturan dan prosedur dan
peraturan yang digariskan.
3. Audit laporan keuangan financial statement audit dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan informasi yang diverifikasi
telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
GAAP, walaupun auditor mungkin saja melakukan audit atas laporan keuangan yang disusun dengan menggunkan akuntansi dasar
kas atau beberapa dasar lainya yang cocok untuk organisasi itu.
Diantara ketiga komponen jenis audit diatas yang paling umum dilakukan adalah audit laporan keuangan. Auditing harus dilakukan oleh orang
yang kompeten dan independen. Kompeten diartikan sebagai seseorang yang memiliki keahlian khusus dibidangnya dalam hal ini adalah bidang auditing
sedangkan independen diartikan tidak bias atau bebas dari campur tangan ataupun ancaman dari pihak lain. Auditor harus memiliki kualifikasi untuk
memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan
yang tepat setelah memeriksa bukti itu. Auditor juga harus memiliki sikap mental independen, dimana kompetensi nilai orang-orang yang mengaudit
akan tidak ada nilainya jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat
independensi yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka dalam hal ini pemangku kepentingan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan baik pihak internal maupun eksternal. Auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan keuangan perusahaan seringkali disebut auditor
independen. Hasil akhir dalam proses auditing adalah menyiapkan laporan audit
audit report, yang menyiapkan temuan-temuan auditor kepada pemakai. Laporan seperti ini harus memberi tahu kepada pembaca tentang derajat
kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Laporan audit sangat berguna bagi pihak internal maupun eskternal khususnya untuk menilai
keberadaan perusahaan serta citra perusahaan tersebut didepan publik atau masyarakat.
2.1.4 Standar Auditing