2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor terpenting
yang telah diketahui dalam suatu masalah. Kerangka konseptual akan Governance
terhadap Audit Report Lag
audit, indepedensi komite audit, rapat
komite audit, kompetensi
anggota komite audit, ukuran
dewan, komisaris independen, KAP,
anak perusahaan dan ukuran
perusahaan Dependen
: Audit report lag
kompetensi anggota komite audit dan
ukuran dewan berpengaruh
signifikan terhadap audit report
lag. Sedangkan ukuran komite, Rapat
komite audit, Komisaris
Independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap audit report lag.
4. Wijaya
2012
Pengaruh Karakteristik
komite audit terhadap audit
report lag Independen:
independensi komite audit, rapat
komite audit, kompetensi
anggota komite audit, jumlah
anggota komite audit
Dependen: audit report lag
Regresi berganda
Jumlah anggota komite dan
kompetensi anggota komite mempunyai
pengaruh signifikan dalam mengurangi
audit report lag, sedangkan
karakteristik komite audit lainnya tidak
mempengaruhi audit report lag
5. Stephani
2010 Pengaruh faktor
eksternal dan internalperusahaa
n terhadap Audit Delay Pada
perusahaan property dan real
estate yang terdaftar dibursa
efek Independen
Afiliasi kap, total assets turnover
ratioTATO, debt to equity ratio
DOR, dan opini audit
Dependen
Audit delay Regresi
Berganda Afiliasi KAP
berpengaruh positif terhadap audit delay.
TATO, DER, dan opini audit tidak
berpengaruh terhadap audit delay dan
secara simultan berpengaruh positif .
Universitas Sumatera Utara
menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kerangka konseptual dalam penelitian ini
adalah sebagai beriku: Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Audit report lag merupakan perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan audit. Audit report lag dapat mengindikasikan lamanya
prosespenyelesaian laporan audit hingga ditandatanganinya laporan audit yang dilakukan oleh auditor. Selain itu audit report lag juga mengindikasikan
timeliness perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan. Keterlambatan dalam penyelesaian laporan audit hingga ditandatanganinya
laporan audit oleh auditor atau yang sering disebut juga audit delay dapat Komisaris Independen
X1
Komite Audit X2
L
everage X3
Ukuran Perusahaan X4
Audit Report Lag Y
Universitas Sumatera Utara
dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada penelitian kali ini ada empat faktor yang akan diuji sebagai variabel independen utama yaitu komisaris Independen, Komite
Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan. Perusahaan yang memiliki corporate governance yang baik akan menciptakan
pengendalian internal yang memadai dan dapat menjadi pendukung perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan secara tepat waktu. Oleh sebab itu, dengan
adanya corporate governance yang baik maka kemungkinan terjadinya fraud dan kesalahan pelaporan atas informasi pada laporan keuangan juga semakin kecil.
Hal ini dapat mengurangi Control Risk yang di yakini oleh auditor, sehingga auditor tidak perlu terlalu menekankan Substantive Test of Transction pada klien.
Hal ini memberikan kemungkinan adanya pengaruh terhadap audit report lag. Sesuai dengan prinsip dan aturan corporate governance, maka komisaris
memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan. Dalam kerangka corporate governance komisaris ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi
perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Fungsi akuntabilitas komisaris ini
ditujukan agar perlindungan terhadap para penanam modal seperti pemegang saham, bank sebagai kreditor dan lembaga dana pensiun serta stakeholders lainya
seperti buruh perusahaan, customers, lingkungan hidup serta masyarakat sekitarnya dikelola oleh perusahaan dengan baik. Pentingnya peranan komisaris
independen dalam pengawasan pengelolaan perusahaan diharapkan komisaris independen dapat mengawasi ketepatan waktu publikasi suatu laporan keuangan
sehingga dapat memperpendek audit report lag.
Universitas Sumatera Utara
Anggota komite audit yang merupakan komisaris independen bertindak sebagai ketua komite audit. Dalam hal anggota komisaris independen yang
menjadi anggota komite audit lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai ketua komite audit. Jumlah anggota Komite Audit disesuaikan besar
kecilnya dengan organisasi dan tanggung jawab. Namun biasanya tiga sampai lima anggota merupakan jumlah yang cukup ideal. Namun, jumlah anggota
komite audit pada perusahaan publik di Indonesia bermacam-macam, hal ini memunculkan pemikiran bahwa semakin banyak jumlah anggota komite audit
dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan dan mengurangi audit report lag.
Penelitian ini menggunakan debt to total equity untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag. Debt To Equity Ratio menggambarkan
proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Semakin tinggi hasilnya, maka cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditur maupun
pemegang saham. Ukuran perusahaan dapat dinilai berdasarkan pada total aset, total penjualan,
kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan total aset untuk mengukur ukuran perusahaan. Total asset
merupakan jumlah dari aset lancar, asset tetap, aset tak berwujud dan lainnya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan laporan keuangan auditnya lebih
cepat dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
Universitas Sumatera Utara
faktor, seperti perusahaan yang berskala besar memiliki internal control yang baik dan manajemen cenderung diberikan insentif untuk mengurang audit report lag.
2.4 Hipotesis