Kerangka Konseptual Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor terpenting yang telah diketahui dalam suatu masalah. Kerangka konseptual akan Governance terhadap Audit Report Lag audit, indepedensi komite audit, rapat komite audit, kompetensi anggota komite audit, ukuran dewan, komisaris independen, KAP, anak perusahaan dan ukuran perusahaan Dependen : Audit report lag kompetensi anggota komite audit dan ukuran dewan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Sedangkan ukuran komite, Rapat komite audit, Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. 4. Wijaya 2012 Pengaruh Karakteristik komite audit terhadap audit report lag Independen: independensi komite audit, rapat komite audit, kompetensi anggota komite audit, jumlah anggota komite audit Dependen: audit report lag Regresi berganda Jumlah anggota komite dan kompetensi anggota komite mempunyai pengaruh signifikan dalam mengurangi audit report lag, sedangkan karakteristik komite audit lainnya tidak mempengaruhi audit report lag 5. Stephani 2010 Pengaruh faktor eksternal dan internalperusahaa n terhadap Audit Delay Pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar dibursa efek Independen Afiliasi kap, total assets turnover ratioTATO, debt to equity ratio DOR, dan opini audit Dependen Audit delay Regresi Berganda Afiliasi KAP berpengaruh positif terhadap audit delay. TATO, DER, dan opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay dan secara simultan berpengaruh positif . Universitas Sumatera Utara menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai beriku: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Audit report lag merupakan perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan audit. Audit report lag dapat mengindikasikan lamanya prosespenyelesaian laporan audit hingga ditandatanganinya laporan audit yang dilakukan oleh auditor. Selain itu audit report lag juga mengindikasikan timeliness perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan. Keterlambatan dalam penyelesaian laporan audit hingga ditandatanganinya laporan audit oleh auditor atau yang sering disebut juga audit delay dapat Komisaris Independen X1 Komite Audit X2 L everage X3 Ukuran Perusahaan X4 Audit Report Lag Y Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada penelitian kali ini ada empat faktor yang akan diuji sebagai variabel independen utama yaitu komisaris Independen, Komite Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan. Perusahaan yang memiliki corporate governance yang baik akan menciptakan pengendalian internal yang memadai dan dapat menjadi pendukung perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan secara tepat waktu. Oleh sebab itu, dengan adanya corporate governance yang baik maka kemungkinan terjadinya fraud dan kesalahan pelaporan atas informasi pada laporan keuangan juga semakin kecil. Hal ini dapat mengurangi Control Risk yang di yakini oleh auditor, sehingga auditor tidak perlu terlalu menekankan Substantive Test of Transction pada klien. Hal ini memberikan kemungkinan adanya pengaruh terhadap audit report lag. Sesuai dengan prinsip dan aturan corporate governance, maka komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan. Dalam kerangka corporate governance komisaris ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Fungsi akuntabilitas komisaris ini ditujukan agar perlindungan terhadap para penanam modal seperti pemegang saham, bank sebagai kreditor dan lembaga dana pensiun serta stakeholders lainya seperti buruh perusahaan, customers, lingkungan hidup serta masyarakat sekitarnya dikelola oleh perusahaan dengan baik. Pentingnya peranan komisaris independen dalam pengawasan pengelolaan perusahaan diharapkan komisaris independen dapat mengawasi ketepatan waktu publikasi suatu laporan keuangan sehingga dapat memperpendek audit report lag. Universitas Sumatera Utara Anggota komite audit yang merupakan komisaris independen bertindak sebagai ketua komite audit. Dalam hal anggota komisaris independen yang menjadi anggota komite audit lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai ketua komite audit. Jumlah anggota Komite Audit disesuaikan besar kecilnya dengan organisasi dan tanggung jawab. Namun biasanya tiga sampai lima anggota merupakan jumlah yang cukup ideal. Namun, jumlah anggota komite audit pada perusahaan publik di Indonesia bermacam-macam, hal ini memunculkan pemikiran bahwa semakin banyak jumlah anggota komite audit dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan dan mengurangi audit report lag. Penelitian ini menggunakan debt to total equity untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag. Debt To Equity Ratio menggambarkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Semakin tinggi hasilnya, maka cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditur maupun pemegang saham. Ukuran perusahaan dapat dinilai berdasarkan pada total aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan total aset untuk mengukur ukuran perusahaan. Total asset merupakan jumlah dari aset lancar, asset tetap, aset tak berwujud dan lainnya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan laporan keuangan auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa Universitas Sumatera Utara faktor, seperti perusahaan yang berskala besar memiliki internal control yang baik dan manajemen cenderung diberikan insentif untuk mengurang audit report lag.

2.4 Hipotesis