Uji Multikolinieritas Uji Heterokedastisitas

Grafik histogram pada Gambar 4.1 yang menunjukkan bahwa kurva menyerupai bentuk lonceng dan tidak cenderung menceng ke kiri atau ke kanan Skewness. Demikian pula pada grafik Normal Probability Plot pada Gambar 4.2, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah dari garis diagonal tersebut, Hal ini berarti bahwa data penelitian ini telah diambil dari populasi yang terdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Kriteria dinyatakan bahwa variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain yaitu: 1. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara Pengujian multikoleniaritas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Uji Multikoleniaritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Toleranc e VIF Constant 78.192 18.337 Komisaris Independen 14.021 17.039 .915 1.093 Komite Audit .160 2.049 .616 1.624 Leverage 1.300 .772 .942 1.062 Ukuran Perusahaan -2.998 1.517 .616 1.623 Sumber : Output SPSS 18, Diolah 2014 Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance lebih besar 0.10 dan nilai variance inflation factor VIF lebih kecil dari 10 untuk setiap variabel. Nilai tolerance yang dihasilkan untuk variabel Komisaris Independen, Komite audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan sebesar 0,915; 0,616; 0,942 dan 0,616, sedangkan nilai VIF yang dihasilkan untuk variabel Komisaris independen, Komite Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan sebesar 1,093; 1,624; 1,062 dan 1,623. Berdasarkan hasl uji Multikolinieritas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independenya dan layak digunakan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian mnenyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil dari uji heterokedastitas dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas Sumber : Output SPSS 18, Diolah 2014 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan grafik scatter plot diatas dapat disimpulkan terlihat bahwa titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model regresi ini sehingga model ini layak untuk digunakan untuk melihat pengaruh Komisarsi Independen, Komite Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi