Leverage Ukuran Perusahaan Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag

2.1.8.3 Leverage

Menurut Harahap 2011:306 Rasio Leverage adalah “Rasio yang menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset”. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Perusahaan yang baik seharusnya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. Pada umumnya rasio leverage yang digunakan ada dua yaitu debt to total aset dan debt to total equity. Penelitian ini menggunakan debt to total equity untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag. Debt To Equity Ratio menurut Tangkilisan 2003:155 adalah “rasio yang menggambarkan kemampuan modal dalam menjamin hutang”. Menurut Suardi 2011 “perusahaan dengan debt to total equity yang tinggi menunjukkan tingginya resiko keuangan dan kesulitan keuangan perusahaan tersebut. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat.” Pihak manajemen cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan dikarenakan berita buruk tersebut. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan audit report lag yang lebih panjang.

2.1.8.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan klien dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva penjualan Universitas Sumatera Utara dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjulan maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar semakin besar pula perusahaan dikenal masyarakat. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva karena nilai aktiva relatif stabil dibandingkan dengan nilai penjualan dan kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan klien dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga jenis yaitu perusahaan kecil, perusahaan menengah, dan perusahaan besar. Berdasarkan Undang-Undang No.9 tahun 1995, ukuran perusahaan dikelompokkan atas: a. Perusahaan kecil yaitu perusahaan yang memiliki asset kurang dari Rp 200.000.000,- diluar tanah dan bangunan. b. Perusahaan menengah yaitu perusahaan yang memiliki asset lebih dari Rp 200.000.000,- dan kurang dari Rp 5.000.000.000,- diluar tanah dan bangunan. c. Perusahaan besar yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp 5.000.000.000,-. Dyer dan McHugh 1975 dalam Ahmad et al 2003:7 berpendapat “bahwa manajemen perusahaan dengan sumber daya asset yang besar memiliki insentif yang lebih besar untuk mengurangi audit report lag dan mempercepat pelaporan keuangan ke publik karena adanya pengawasan dari investor, regulator dan masyarakat”. Tekanan eksternal yang lebih besar ini memaksa mereka untuk melaporkan tepat Universitas Sumatera Utara waktu . Perusahaan besar lebih memiliki internal control yang kuat yang dapat mengurangi kesalahan dalam laporan keuangan dan dapat diandalkan serta dipercaya oleh auditor, sehingga tidak memerlukan pemeriksaan intensif.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian- penelitian terdahulu yang berhasil ditemukan peneliti berkaitan dengan audit report lag menunjukkan hasil yang berbeda. Rincian mengenai penelitian- penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu N o Peneliti Judul Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian 1. Susanto 2013 Faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Independen : probabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, opini perusahaan, ukuran KAP Dependen: audit report lag Regresi Berganda Solvabilitas dan ukuran KAP berpengaruh terhadap terhadap Audit report lag sedangkan probabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan opini perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. 2. Prasongk oputra 2013 Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay Independen : Ukuran perusahaan, probabilitas, leverage, ukuran KAP Dependen : audit delay Regresi Berganda Probabilitas dan Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay sedangkan ukuran perusahaan dan leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.

3. Wardhani

2013 Analisis Pengaruh Good Corporate Independen : ukuran komite Regresi Berganda independensi komite audit, Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor terpenting yang telah diketahui dalam suatu masalah. Kerangka konseptual akan Governance terhadap Audit Report Lag audit, indepedensi komite audit, rapat komite audit, kompetensi anggota komite audit, ukuran dewan, komisaris independen, KAP, anak perusahaan dan ukuran perusahaan Dependen : Audit report lag kompetensi anggota komite audit dan ukuran dewan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Sedangkan ukuran komite, Rapat komite audit, Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. 4. Wijaya 2012 Pengaruh Karakteristik komite audit terhadap audit report lag Independen: independensi komite audit, rapat komite audit, kompetensi anggota komite audit, jumlah anggota komite audit Dependen: audit report lag Regresi berganda Jumlah anggota komite dan kompetensi anggota komite mempunyai pengaruh signifikan dalam mengurangi audit report lag, sedangkan karakteristik komite audit lainnya tidak mempengaruhi audit report lag 5. Stephani 2010 Pengaruh faktor eksternal dan internalperusahaa n terhadap Audit Delay Pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar dibursa efek Independen Afiliasi kap, total assets turnover ratioTATO, debt to equity ratio DOR, dan opini audit Dependen Audit delay Regresi Berganda Afiliasi KAP berpengaruh positif terhadap audit delay. TATO, DER, dan opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay dan secara simultan berpengaruh positif . Universitas Sumatera Utara menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai beriku: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Audit report lag merupakan perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan audit. Audit report lag dapat mengindikasikan lamanya prosespenyelesaian laporan audit hingga ditandatanganinya laporan audit yang dilakukan oleh auditor. Selain itu audit report lag juga mengindikasikan timeliness perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan. Keterlambatan dalam penyelesaian laporan audit hingga ditandatanganinya laporan audit oleh auditor atau yang sering disebut juga audit delay dapat Komisaris Independen X1 Komite Audit X2 L everage X3 Ukuran Perusahaan X4 Audit Report Lag Y Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada penelitian kali ini ada empat faktor yang akan diuji sebagai variabel independen utama yaitu komisaris Independen, Komite Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan. Perusahaan yang memiliki corporate governance yang baik akan menciptakan pengendalian internal yang memadai dan dapat menjadi pendukung perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan secara tepat waktu. Oleh sebab itu, dengan adanya corporate governance yang baik maka kemungkinan terjadinya fraud dan kesalahan pelaporan atas informasi pada laporan keuangan juga semakin kecil. Hal ini dapat mengurangi Control Risk yang di yakini oleh auditor, sehingga auditor tidak perlu terlalu menekankan Substantive Test of Transction pada klien. Hal ini memberikan kemungkinan adanya pengaruh terhadap audit report lag. Sesuai dengan prinsip dan aturan corporate governance, maka komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan. Dalam kerangka corporate governance komisaris ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Fungsi akuntabilitas komisaris ini ditujukan agar perlindungan terhadap para penanam modal seperti pemegang saham, bank sebagai kreditor dan lembaga dana pensiun serta stakeholders lainya seperti buruh perusahaan, customers, lingkungan hidup serta masyarakat sekitarnya dikelola oleh perusahaan dengan baik. Pentingnya peranan komisaris independen dalam pengawasan pengelolaan perusahaan diharapkan komisaris independen dapat mengawasi ketepatan waktu publikasi suatu laporan keuangan sehingga dapat memperpendek audit report lag. Universitas Sumatera Utara Anggota komite audit yang merupakan komisaris independen bertindak sebagai ketua komite audit. Dalam hal anggota komisaris independen yang menjadi anggota komite audit lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai ketua komite audit. Jumlah anggota Komite Audit disesuaikan besar kecilnya dengan organisasi dan tanggung jawab. Namun biasanya tiga sampai lima anggota merupakan jumlah yang cukup ideal. Namun, jumlah anggota komite audit pada perusahaan publik di Indonesia bermacam-macam, hal ini memunculkan pemikiran bahwa semakin banyak jumlah anggota komite audit dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan dan mengurangi audit report lag. Penelitian ini menggunakan debt to total equity untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag. Debt To Equity Ratio menggambarkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Semakin tinggi hasilnya, maka cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditur maupun pemegang saham. Ukuran perusahaan dapat dinilai berdasarkan pada total aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan total aset untuk mengukur ukuran perusahaan. Total asset merupakan jumlah dari aset lancar, asset tetap, aset tak berwujud dan lainnya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan laporan keuangan auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa Universitas Sumatera Utara faktor, seperti perusahaan yang berskala besar memiliki internal control yang baik dan manajemen cenderung diberikan insentif untuk mengurang audit report lag.

2.4 Hipotesis

Menurut Erlina 2011: 41“Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk di uji secara empiris”. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenaranya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Dengan demikian Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Menurut Jogiyanto 2004: 45 : Hipotesis perlu dikembangkan. Hipotesis tidak dapat terjadi begitu saja. Hipotesis dikembangkan dengan menggunakan teori yang relevan atau dengan logika dan hasil–hasil penelitian sebelumnya. Hipotesis dikembangkan dengan menggunakan teori karena akan memverifikasi teori tersebut di fenomena yang ada. Hipotesis perlu dikembangkan dengan penjelasan logis jika tidak ada teori yang dapat digunakan atau tujuan dari riset adalah untuk menemukan teori yang baru. Hipotesis perlu dikembangkan dengan hasil penelitian- penelitian sebelumnya karena hasil-hasil tersebut digunakan untuk menentukan arah dari hipotesisnya. Hipotesis dikembangkan dengan maksud supaya tujuan dari riset untuk menerima hipotesisnya dapat tercapai dengan kemungkinan yang besar. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Komisaris independen berpengaruh secara parsial terhadap audit report lag H2 : Komite audit berpengaruh secara parsial terhadap audit report lag H3 : Leverage berpengaruh secara parsial terhadap audit report lag pada H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap audit report lag H5 : Komisaris independen, Komite audit, Leverage, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara bersama-sama simultan terhadap audit report lag. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Erlina 2011 : 73 “desain penelitian merupakan suatu rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Rencana yang dimaksud adalah program menyeluruh dari penelitian. Dalam rencana tersebut tercakup hal-hal yang dilakukan dalam penelitian mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai kepada analisis data akhir. Desaian kausal merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Dalam penelitian yang menggunakan desain kausal ini terdapat Komisaris Independen , Komite Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan sebagai variabel independen variable bebas terhadap Audit Report Lag sebagai variabel dependen variable terikat.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen- dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari www.idx.co.id Universitas Sumatera Utara Adapun jadwal penelitian digambarkan pada table berikut ini: Tabel 3.1 Waktu penelitian

3.3 Batasan Operasional

Penulis memberi batasan penelitian agar tujuan penelitian ini dapat tercapai: 1. Elemen-elemen dari mekanisme corporate governance yang akan diteliti terdiri dari : Komisaris independen dan komite audit. 2. Objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, dan melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut. 3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. No. Tahapan Penelitian Feb. 2014 Mar. 2014 Apr. 2014 Mei 2014 Jun. 2014 Jul. 2014 Ags. 2014 Sep. 2014 Okt. 2014 Nov. 2014 1 Pengajuan judul skripsi 2 Pengesahan judul skripsi 3 Penyusunan Proposal 4 Pengumpulan data 5 Bimbingan dan penyelesaian proposal 6 Seminar Proposal 7 Bimbingan dan penyelesaian Skripsi 8 Sidang Universitas Sumatera Utara

3.4 Definisi Operasional

Menurut Jogiyanto 2004 : 62 “definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek properti kedalam elemen-elemen yang dapat dikonservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam riset”. 1. Variabel independen X Menurut Idrus 2009:79 Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut variabel independen adalah variabel stimulus, variabel Prediktor, variabel antedecent, variabel eksogen. Dalam bahasa Indonesia disebut Variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Komisaris Independen X1 Independensi dewan diharapkan dapat diperoleh dengan hadirnya komisaris independen. Menurut Matsusaka dan Ozbas 2010 dalam Wardhani 2013, adanya komisaris independen diyakini dapat melindungi kepentingan seluruh pemegang saham. Cara mengukur variabel ini adalah dengan melihat proporsi jumlah dewan komisaris independen dibandingkan dengan jumlah keseluruhan anggota dewan. Data untuk variabel ini diperoleh dari laporan tahunan perusahaan. Variabel ini dilambangkan dengan variabel BIND. b. Komite Audit X2 Universitas Sumatera Utara Komite audit Adalah suatu komite yang terdiri dari tiga atau lebih anggota yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan untuk melakukan pengujian dan penilaian atas kewajaran laporan yang dibuat perusahaan. Variabel ini diukur dari proporsi jumlah anggota yang berasal dari luar Emiten dengan jumlah anggota Komite Audit. Data untuk variabel ini diperoleh dari laporan tahunan serta surat pengangkatan komisaris independen dan Komite Audit serta Direktori Pasar Modal Indonesia. Komite audit bertugas membantu komisaris dalam rangka peningkatan kualitas laporan keuangan dan efektivitas audit dan eksternal audit. Anggota komite audit sekurang-kurangnya tiga orang yang diangkat dan diberhentikan komisaris, sedangkan anggota komite audit dari komisaris bertindak sebagai ketua. c. Leverage X3 Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan tersebut. Pada umumnya rasio leverage yang digunakan ada dua yaitu debt to total aset dan debt to total equity. Untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag pada penelitian ini peneliti menggunakan debt to total equity. Debt To Equity Ratio menggambarkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Universitas Sumatera Utara ���: ����� ����� ����� ������� � 100 d. Ukuran Perusahaan X4 Ukuran Perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara. Dalam penelitian ini, besar kecilnya ukuran perusahaan dihitung berdasarkan total asset yang tertera pada laporan keuangan perusahaaan akhir periode yang telah diaudit menggunakan log size. Pengukuran terhadap ukuran perusahaan diproksikan dengan nilai logaritma natural dengan tujuan untuk menghaluskan besarnya angka dan menyamakan ukuran asset regresi. 2. Variabel terikat Y Menurut Idrus 2009 :79 “penyebutan variabel dependen pun bermacam- macam. Sering disebut variabel output, variabel kriteria, variabel konsekuen, variabel endogen”. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah audit report lag yang diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari, ialah jangka waktu antara tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal yang tertera dalam laporan auditor independen. Audit report lag = tanggal laporan audit – tanggal laporan keuangan Ukuran Perusahaan = ln total asset Universitas Sumatera Utara

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Perumusan variabel, definisi operasional, dan pengukuran variabel dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 3.2 Definisi Operasional dan pengukuran Variabel Jenis variable Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Variabel Dependen Audit Report Lag Rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan sejak tutup buku sampai tanggal yang tertera di laporan auditan. tanggal laporan audit – tanggal laporan keuangan Rasio Variabl Independen Komisaris Independen Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris dari luar perusahaan dan tidak terafiliasi dengan manajemen, dewan direksi lainnya atau pemegang saham yang dapat mempengaruhi independensinya Jumlah komisaris independen Total anggota dewan komisaris x10 Rasio Komite Audit Anggota komite audit sekurang-kurangnya tiga orang yang diangkat dan diberhentikan komisaris, sedangkan anggota komite audit dari komisaris bertindak sebagai ketua. Jumlah Komite Audit Interval Leverage kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan . DER = ����� ����� ����� ������� �100 Rasio Universitas Sumatera Utara

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Erlina 2011: 80 populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi didalam penelitian ini adalah perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Sampel adalah “bagian populasi yang digunakan memperkirakan karakteristik populasi”. Hasil penelitian yang menggunakan sampel, maka kesimpulanya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh sebab itu Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Jika sampel kurang representatif, akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi yang sesungguhnya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive sampling. Menurut Jogiyanto 2004 : 79 “purpossive sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti didalam penelitian ini adalah : 1. Perusahan-perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak dikeluarkan dilested sepanjang tahun 2010-2013 Ukuran perusahaan Besar kecilnya perusahaan. Total aset yang dimiliki perusahaan pada tahun pelaporan Natural log dari total asset Rasio Universitas Sumatera Utara 2. Memiliki periode laporan keuangan tahunan per 31 Desember yang diaudit serta dipublikasikan lengkap dengan laporan audit sepanjang tahun 2010-2013. 3. Menyajikan data-data proporsi komite audit, komisaris independen dan total aset dari tahun 2010-2013 dalam laporan keuangan atau laporan tahunannya. Berdasarkan kriteria yang telah dipaparkan diatas, maka perusahaan Perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 29 perusahaan dari total 34 perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Kode Perusahaan 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk. 2 INPC BankArthaGraha InternationalTbk. 3 BBKP Bank Bukopin Tbk 4 BNBA Bank Bumi Artha Tbk 5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 6 BBCA Bank Central Asia Tbk 7 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 8 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 9 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 10 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 11 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 12 BABP Bank ICB Bumiputera Tbk 13 BNII Bank International Indonesia Tbk 14 BJBR BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 15 BKSW Bank QNB Kesawan Tbk 16 BMRI Bank Mandiri Persero Tbk 17 MEGA Bank Mega Tbk Universitas Sumatera Utara 18 BCIC Bank Mutiara Tbk 19 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 20 BBNP Bank Nusantara Pharayangan Tbk 21 BTPN BankTabunganPensiunan Nasional Tbk 22 NISP Bank OCBC NISP Tbk 23 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 24 BNLI Bank Permata Tbk 25 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 26 BSIM Bank Sinarmas Tbk 27 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 28 MCOR BankWindu Kentjana International Tbk 29 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk

3.7 Jenis Data

Menurut Idrus 2009 : 61 “data adalah segala keterangan informasi mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian”. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi laporan keuangan pada periode 2010-2013. Data yang dibutuhkan adalah data proporsi komisaris independen, komite audit, leverage dan total aktiva. Sumber data adalah laporan keuangan perusahaan sampel yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. 3.8 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah studi pustaka, dengan mengumpulkan data dari jurnal, abstrak, dan buku yang berkaitan dengan penelitian. Tahap kedua adalah studi dokumentasi, dengan mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian melalui media internet situs Universitas Sumatera Utara www.idx.co.id dengan cara men-download laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan.

3.9 Teknik Analisis Data

Keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. 3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik menurut Gozali 2006:19 ialah “memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range kurtosisdan swekness kemencengan distribusi”. Dalam penelitian ini Analisis deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan standar deviasi. Minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik