H
a4
: Ukuran Perusahaan X
4
berpengaruh terhadap audit report
lag Y pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa variable Ukuran perusahaan X
1
yang diproksikan dengan LN total asset memiliki t
hitung
sebesar -1,976 sedangkan t
tabel
1.699 data t- tabel df = 116 pada tingkat signifikansi α =
5 sehingga t
hitung
t
tabel
maka ukuran perusahaan X
4
secara parsial berpengaruh negatif terhadap audit report lag Y.Signifikansi penelitian
menunjukkan signifikansi yang lebih besar dari 0,05 0,051 0,05 maka Ho ditolak dan H
a4
diterima sehingga ukuran perusahaan X4 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap audit report lag Y.
4.2.3.4 Pengujian Koefisien Regresi Serentak Uji F
Uji signifikan simultan yang sering disebut dengan uji F ini dilakukan untuk menguji pengaruh yang ditimbulkan oleh keseluruhan variable
dependen yang ada dalam model terhadap variabel independennya. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai
probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi 0.05, maka hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansi 0.05, maka hipotesis ditolak. Hasil pengujian koefisien regresi simultan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
Regression 5050.712
4 1262.678
2.961 .023
a
Residual 47336.348
111 426.454
Total 52387.060
115 a. Predictors: Constant, Komisaris Independen, Komite Audit, Leverage,
Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Audit Report Lag
H
a5
: Komisaris independen X
1
, Komite audit X
2
, leverage X
3
dan ukuran perusahaan X
4
tidak berpengaruh terhadap audit
report lag Y pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh Fhitung sebesar 2,961 dengan tingkat signifikansi 0,23 sedangkan Ftabel sebesar 2,78
dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Komisaris independen X
1
, komite audit X
2
, leverage X
3
dan ukuran perusahaan X
4
, secara simultan berpengaruh terhadap audit report lag Y karena Fhitung Ftabel
2,961 2,78 dan signifikansi penelitian 0.05 0.023 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa uji layak digunakan dalam penelitian
terhadap audit report lag Y artinya juga bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa variabel komisaris independen memiliki nilai minimum 0,25, nilai maksimum 1,00 dan rata-rata 0,5758. Variabel komite
audit memiliki nilai minimum 2, nilai maksimum 8 dan rata-rata 3,99 . Variabel leverage memiliki nilai minimum 1,06, nilai maksimum 15,62 dan rata-rata
8,6966. Variabel ukuran perusahaan minimum 7,35 , nilai maksimum 13,51 dan mean nilai rata-rata 10,4533. Variabel audit report lag memiliki dengan nilai
minimum adalah 15 hari berarti audit yang dilakukan paling cepat selama 15 hari dan nilai maksimum adalah 163 berarti audit yang dilakukan paling lama selama
163 dan mean 66,87. Hasil dari uji asumsi klasik yang telah dilakukan menunjukkan bahwa data
terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terdapat heterokedastisitas. Oleh karena itu data yang digunakan telah
memenuhi syarat untuk diterapkan dalam model persamaan regresi linear berganda.
Dari hasil pengolahan data sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 4.6 didapatkan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,096 menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan perubahan variabel
dependen sebasar 9,6 , sedangkan variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini mampu menjelaskan sebesar 90,4 .
Berdasarkan pengujian hipotesis dapat kita ketahui bahwa komisaris independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit report lag . Dapat
disimpulkan bahwa besar kecilnya proporsi komisaris independen tidak akan
Universitas Sumatera Utara