5.5 Tingkat Pengetahuan Keamanan Pangan
Pengetahuan keamanan pangan adalah pengetahuan tentang peranan keamanan pangan yang terkandung dalam makanan dan minuman yang meliputi
bahan tambahan pangan, proses pengolahan pangan, sampai produk pangan dikonsumsi oleh konsumen. Item pernyataan tentang pengetahuan keamanan
pangan terdiri dari 10 pernyataan positif dengan menggunakan Skala Likert sangat tahu 5 sampai sangat tidak tahu 1.
Skor rata-rata tingkat pengetahuan keamanan pangan untuk setiap pernyataan disajikan pada Tabel 24. Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa
skor rata-rata jawaban responden pada setiap item pernyataan baik laki-laki maupun perempuan berkisar pada angka 3 antara tahu dan tidak tahu dan 4
tahu. Skor rata-rata tertinggi responden terlihat pada pernyataan “Boraks,
formalin, rhodamin B, dan kuning metanil merupakan zat kimia yang dilarang penggunaannya dalam pangan” yaitu sebesar 4,21. Hal ini disebabkan sebagian
besar responden sudah sering mendengar mengenai zat-zat berbahaya dalam makanan. Pengetahuan mengenai zat-zat berbahaya dalam pangan diperoleh
responden dari buku, berita televisi, media cetak, dan internet. Sedangkan skor rata-rata terendah terdapat pada pernyataan “Bahan Tambahan Pangan merupakan
senyawa yang ditambahkan ke dalam pangan dengan tujuan tertentu” yaitu sebesar 3,39. Rendahnya skor rata-rata pengetahuan keamanan pangan pada
pernyataan tersebut disebabkan responden jarang mendengar definisi mengenai bahan tambahan pangan, responden lebih mengetahui mengenai jenis-jenis bahan
tambahan pangan pernyataan ke-3 yang terlihat dengan skor rata-rata responden untuk pernyataan ke-3 sebesar 3,97. Hal ini dikarenakan contoh-contoh bahan
tambahan pangan lebih sering responden dengar baik dari media elektronik seperti televisi maupun dari media cetak serta dari buku-buku.
Tabel 24. Skor rata-rata tingkat pengetahuan keamanan pangan responden untuk setiap jenis pertanyaan pengetahuan keamanan pangan
No. Pernyataan Keamanan
Pangan Laki-laki
n=37 Peremp
uan n=56
Total n=93
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya untuk mencegah pangan dari
kemungkinan pencemaran biologi, kimiawi, dan fisik yang dapat merugikan
kesehatan. Bahan Tambahan Pangan merupakan
senyawa yang ditambahkan ke dalam pangan dengan tujuan tertentu.
Pewarna, pengawet, pemutih, antioksidan, pemanis bukan gula, anti
gumpal dan pengatur keasaman merupakan contoh bahan tambahan
pangan. Penggunaan bahan tambahan pangan
diperbolehkan asal dengan aturan tertentu.
Bahan Tambahan Pangan BTP dalam makanan dapat membahayakan dan tidak
membahayakan kesehatan. Boraks, formalin, rhodamin B, dan
kuning metanil merupakan zat kimia yang dilarang penggunaannya dalam
pangan. Pastereulisasi, pemanasan, pengeringan
dan pengawetan dapat mempengaruhi keamanan pangan.
Produk industri rumah tangga dan produk-produk instan serta praktis
keamanan pangannya tidak terjamin. Kasus keracunan makanan disebabkan
adanya sejumlah bahan berbahaya dalam makanan.
Melamin merupakan salah satu zat kimia berbahaya karena mengandung formalin
jika digunakan sebagai bahan tambahan pangan.
3,95
3,27 3,84
3,81 3,70
4,16
3,38 3,49
3,86 3,73
3,95
3,48 4,05
3,89 3,75
4,25
3,52 3,46
4,07 3,82
3,95
3,39 3,97
3,86 3,73
4,21
3,46 3,47
3,98 3,78
Keterangan : skor antara 1-5 Jawaban tahu dan tidak tahu terhadap pernyataan pengetahuan keamanan
pangan memperlihatkan tinggi rendahnya pengetahuan responden terhadap
pengetahuan keamanan pangan. Tingkat pengetahuan keamanan pangan digolongkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah Walpole,
1999. Secara keseluruhan skor terendah pengetahuan keamanan pangan adalah 28 dan skor tertinggi adalah 46. Sedangkan skor rata-rata secara keseluruhan
adalah sebesar 37.83. Sebagian besar responden baik laki-laki maupun perempuan memiliki tingkat pengetahuan keamanan pangan yang berada dalam
kategori sedang yaitu sebanyak 61 responden atau sebesar 66,30 persen Tabel 25.
Tabel 25. Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan keamanan pangan Tingkat pengetahuan
keamanan pangan Laki-laki Perempuan Total
N N N Tinggi 42-48
3 8,33
14 25,00
17 18,48
Sedang 35-41 26
72,22 35
62,50 61
66,30 Rendah 28-34
7 19,44
7 12,50
14 15,22
Total 36
100 56
100 92
100 Tingkat pengetahuan keamanan pangan yang sedang menunjukkan bahwa
responden cukup mengetahui mengenai keamanan pangan. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berada dalam kategori tingkat
pengetahuan keamanan pangan yang tinggi berjumlah 17 responden sebesar 18,48 persen yang terdiri dari 14 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Tingkat
pengetahuan keamanan pangan yang tinggi menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik terhadap keamanan pangan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, responden yang memiliki tingkat pengetahuan pangan ketegori tinggi adalah responden yang sudah mendapat
informasi mengenai keamanan pangan dari masa sekolah di SMA, responden yang suka membaca buku, majalah, maupun yang sering mencari informasi melalui
internet. Sedangkan responden yang berada dalam kategori tingkat pengetahuan
keamanan pangan yang rendah berjumlah 14 responden sebesar 15,22 persen yang terdiri dari 7 perempuan dan 7 laki-laki. Tingkat pengetahuan keamanan
pangan yang rendah menunjukkan bahwa responden kurang memiliki banyak informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan keamanan pangan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang tingkat pengetahuan
pangannya rendah, responden yang tingkat pengetahuan pangannya rendah disebabkan responden jarang mendengar dan mendapatkan informasi mengenai
keamanan pangan, mereka biasanya hanya mendapat informasi tentang keamanan pangan secara sekilas dari acara televisi.
5.6 Tingkat Pengetahuan terhadap Produk Oreo