Tingkat Pengetahuan terhadap Produk Oreo

pangannya rendah, responden yang tingkat pengetahuan pangannya rendah disebabkan responden jarang mendengar dan mendapatkan informasi mengenai keamanan pangan, mereka biasanya hanya mendapat informasi tentang keamanan pangan secara sekilas dari acara televisi.

5.6 Tingkat Pengetahuan terhadap Produk Oreo

Tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo menunjukkan tinggi rendahnya pengetahuan responden terhadap produk Oreo. Variabel tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo dalam penelitian ini meliputi jenis produk Oreo yang beredar di Indonesia, perusahaan yang memproduksi produk Oreo, perbedaan antara produk Oreo lokal dan luar negeri serta peredaran produk Oreo setelah adanya isu melamin. Item pernyataan tentang pengetahuan terhadap produk Oreo terdiri dari 6 pernyataan positif. Skor rata-rata tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo untuk setiap pernyataan disajikan pada Tabel 26. Sebagian besar responden baik laki-laki maupun perempuan memilih jawaban 2 tidak tahu dan 3 antara tahu dan tidak tahu . Berdasarkan Tabel 26 skor rata-rata jawaban responden tertinggi terlihat pada pernyataan “ Produk Oreo dilarang peredarannya di pasaran” yaitu sebesar 3,29. Hal ini menunjukkan responden memiliki pengetahuan yang ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara responden yang menjawab antara tahu dan tidak tahu ragu-ragu pada pernyataan tersebut adalah responden yang masih merasa ragu karena mereka mengetahui bahwa produk Oreo merupakan salah satu produk diduga mengndung melamin sedangkan di televisi terdapat iklan yang menyatakan bahwa Oreo diperbolehkan peredarannya dipasaran. Sedangkan untuk responden yang menjawab tahu pada pernyataan tersebut, berdasarkan hasil wawancara responden tersebut mengetahui bahwa produk Oreo yang dilarang peredarannya merupakan produk Oreo buatan luar negeri China. Skor rata-rata terendah terlihat pada pernyataan “Produk Oreo impor diproduksi oleh PT. Nabisco” yaitu sebesar 2,48. Hal ini menunjukkan bahwa responden ragu-ragu mengenai pernyataan tersebut. Rendahnya nilai pada pernyataan tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan yang memproduksi produk Oreo impor masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara responden pada umumnya tidak terlalu mengetahui mengenai keberadaan jenis produk Oreo yang beredar di Indonesia, mereka hanya mengetahui bahwa produk Oreo yang beredar di Indonesia merupakan produk yang diproduksi di dalam negeri oleh PT. Kraft Food Indonesia. Hal ini terlihat dari skor rata-rata responden yang lebih tinggi untuk pernyataan ke-2 “Produk Oreo lokal diproduksi oleh PT.Kraft Food Indonesia yaitu sebesar 3,17. Tabel 26. Skor rata-rata tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo untuk setiap jenis pernyataan No . Pernyataan Laki-laki n=37 Perempuan n=56 Total n=93 1. 2. 3. 4. 5. 6. Produk Oreo yang beredar di Indonesia terdiri dari produk Oreo buatan dalam negeri lokal dan buatan luar negeri impor. Produk Oreo lokal diproduksi oleh PT. Kraft Indonesia. Produk Oreo impor diproduksi oleh PT. Nabisco. Produk Oreo lokal berkode MD. Produk Oreo impor berkode ML. Produk Oreo dilarang peredarannya dipasaran. 3,12 3,06 2,34 2,37 2,29 3,07 2,9 3,23 2,57 2,86 2,71 3,43 3,03 3,17 2,48 2,67 2,56 3,29 Keterangan : Skor antara 1-5 Tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo digolongkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah Walpole, 1999. Secara keseluruhan skor terendah pengetahuan terhadap produk Oreo adalah 6 dan skor tertinggi adalah 28. Tabel 26 menunjukkan sebagian besar responden baik laki-laki dan perempuan memiliki tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo pada kategori sedang yaitu sebanyak 65 responden atau sebesar 70,65 persen. Tingkat pengetahuan sedang mencerminkan bahwa responden cukup memahami dan memiliki pandangan yang tidak negatif terhadap produk Oreo. Dari Tabel 27 juga dapat diketahui bahwa sebanyak 15 responden sebesar 7,62 persen yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 3 orang laki-laki yang berada dalam kategori tingkat pengetahuan tinggi. Tingkat pengetahuan yang tinggi menunjukkan bahwa responden memiliki banyak informasi mengenai produk Oreo. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, responden yang tingkat pengetahuan terhadap produk Oreonya tinggi adalah responden yang sering membaca surat kabar dan yang melakukan penelusuran melalui internet. Sedangkan sebanyak 12 responden sebesar 13,04 persen yang terdiri dari 7 orang perempuan dan 5 orang laki-laki yang berada dalam kategri rendah. Tingkat pengetahuan yang rendah menunjukkan bahwa responden memiliki sedikit informasi mengenai produk Oreo, berdasarkan keterangan dari responden, responden hanya mendengar pemberitaan mengenai isu melamin hanya selintas dan tidak terlalu mendalam. Tabel 27. Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo Tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo Laki-laki Perempuan Total N N n Tinggi 20,8-28 3 8,33 12 21,43 15 16,30 Sedang 13,4-20,7 28 77,78 37 66,07 65 70,65 Rendah 6-13,3 5 13,89 7 12,50 12 13,04 Total 36 100 56 100 93 100 5.7 Analisis Persepsi Terhadap Produk Oreo Setelah Adanya Isu Melamin Persepsi merupakan cara pandang seseorang melihat realitas di luar dirinya atau lingkungan yang telah ditentukan oleh stimulus. Dengan adanya stimulus maka konsumen akan memberikan perhatian sehingga dapat memiliki pemahaman Mowen Minor 2002 yang diacu dalam Sumarwan 2003. Dalam penelitian ini yang menjadi stimulus adalah adanya informasi baik dari media elektronik maupun media cetak mengenai pemberitaan produk Oreo yang diduga mengandung melamin. Besarnya skor pesepsi diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan nilai antara 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju. Skor rata-rata persepsi responden untuk setiap pernyataan persepsi disajikan pada Tabel 28. Tabel 28. Sebaran responden berdasarkan skor rata-rata persepsi untuk setiap pernyataan No. Pernyataan Laki-laki n=37 Perempuan n=56 Total n=93 1. 2. 3. 4. 5. Oreo merupakan salah satu jenis biskuit susu. Produk Oreo merupakan salah satu produk pangan yang diduga tidak mengandung melamin. Produk oreo aman untuk dikonsumsi Konsumsi produk Oreo tidak membahayakan kesehatan tubuh. Produk Oreo menjadi biskuit yang berkualitas setelah adanya isu melamin. 3,86 3,46 3 3,03 3,19 3,80 3,50 2,85 2,95 3 3,82 2,52 3,09 3,01 2,89 Keterangan : skor antara 1-5 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor rata-rata jawaban responden tertinggi terdapat pada pernyataan “ Oreo merupakan salah satu jenis biskuit susu” yaitu sebesar 3,82. Pernyataan tersebut adalah pernyataan positif, maka hal ini menunjukkan bahwa responden cukup setuju bahwa Oreo merupakan salah satu biskuit susu. Berdasarkan keterangan dari responden, responden yang memilih setuju didasarkan karena responden mengetahui produk Oreo sebagai biskuit susu dari rasa dan komposisi yang terdapat pada kemasan. Pada pernyataan ke-2 yaitu “Produk Oreo merupakan salah satu produk pangan yang diduga tidak mengandung melamin” skor rata-rata jawaban responden adalah sebesar 2,52. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki pandangan tidak setuju. Berdasarkan keterangan dari responden, hal tersebut dikarenakan responden tidak memiliki banyak informasi mengenai pemberitaan produk yang bermelamin. Persepsi yang sama juga ditunjukkan pada pernyataan ke-4 dan 5. Pada pernyataan ke-4 yaitu “ Konsumsi produk Oreo tidak membahayakan kesehatan tubuh” skor rata-rata responden adalah 3,09. Hal ini menunjukkan bahwa responden berpandangan antara setuju dan tidak setuju ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan keterangan dari responden, hal ini dikarenakan sampai saat ini belum terdapat korban yang menderita akibat mengkonsumsi produk Oreo. Pada pernyataan ke-5 “Produk Oreo menjadi produk yang berkualitas setelah adanya isu melamin”, skor rata-rata jawaban responden adalah 2,89. Hal ini menunjukkan bahwa responden berpandangan ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan keteranga dari responden, responden berpandangan ragu dikarenakan sampai saat ini responden belum menemukan bukti nyata bahwa produk Oreo tidak berkualitas. Skor rata-rata responden terendah terdapat pada pernyataan “ Produk oreo aman untuk dikonsumsi” yaitu sebesar 3,09. Hal ini menunjukkan bahwa responden antara setuju dan tidak setuju bahwa produk Oreo aman untuk dikonsumsi. Berdasarkan keterangan dari responden, responden mengetahui mengenai pemberitaan produk yang bermelamin dimana salah satunya dalah Oreo, tetapi responden menjadi ragu karena hanya produk Oreo buatan luar negeri saja China yang positif mengandung melamin sedangkan Oreo buatan dalam negeri bebas melamin. Selain itu, untuk saat ini produk Oreo masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan produk Oreo bergizi baik serta adanya iklan yang menggambarkan bahwa produk Oreo tidak mengandung melamin sehingga mereka menganggap bahwa produk Oreo aman untuk dikonsumsi. Jawaban setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan persepsi memperlihatkan baik tidaknya persepsi responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin. Persepsi responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin digolongkan menjadi dua kategori yaitu persepsi baik dan persepsi buruk. Secara keseluruhan skor persepsi responden berkisar antara 11 sampai dengan 23 dengan rata-rata skor persepsi sebesar 15,33. Sebagian besar responden baik laki-laki maupun perempuan memiliki tingkat persepsi yang berada dalam kategori buruk yaitu sebanyak 77 responden atau sebesar 83,69 persen. Tingkat persepsi yang buruk mencerminkan bahwa responden tidak cukup memahami dan memiliki pandangan yang negatif terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin. Berdasarkan keterangan dari responden hal ini disebabkan responden kurang mengetahui kebenran pemberitaan isu melamin, mereka hanya mengetahui dan mendengar sekilas bahwa salah satu produk yang diduga mengandung melamin adalah Oreo. Dari Tabel 29 juga dapat diketahui bahwa responden yang memiliki persepsi yang baik berjumlah 15 orang responden atau sebesar 16,30 persen. Tingkat persepsi yang baik berarti bahwa responden telah memahami dan mengetahui dengan baik mengenai isu melamin dan memiliki pandangan yang positif terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin. Pandangan positif terhadap produk Oreo dapat terbentuk akibat adanya pengetahuan yang dalam mengenai produk Oreo yang terkena isu melamin. Berdasarkan keterangan dari responden, mereka memperoleh pengetahuan yang mendalam kerena sering membaca berita di surat kabar, penelusuran melalui internet, maupun informasi dari teman atau keluarga. Tabel 29. Sebaran responden berdasarkan tingkat persepsi Tingkat persepsi terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin Laki-laki Perempuan Total n N N baik 18-23 7 19,44 8 14,28 15 16,31 buruk 11-17 29 80,56 48 85,72 77 83,69 Total 36 100 56 100 92 100 5.8 Analisis Sikap Terhadap Produk Oreo Setelah Adanya Isu Melamin Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan Umar, 2000. Sikap akan menempatkan seseorang dalam satu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhinya. Sikap merupakan inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek dan ide-ide tidak berwujud tertentu. Daftar pernyataan tentang sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin terdiri atas 5 pernyataan yang dihitung dengan menggunakan skala Likert dengan rentang skala sangat setuju 5 sampai sangat tidak setuju 1. Tabel 30 menunjukkan skor rata-rata responden berdasarkan sikap terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden memberikan skor 2 kurang setuju hingga 4 setuju. Tabel 30. Sebaran responden berdasarkan skor rata-rata sikap terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin No. Pernyataan Laki-laki n=36 Perempuan n=56 Total n=93 1. 2. 3. 4. 5. Saya tetap mengkonsumsi produk Oreo sama seperti sebelum terkena isu malamin Saya tidak akan beralih mengkonsumsi produk biskuit lain. Saya mempercayai produk Oreo sebagai produk berkualitas. Saya mempercayai produk Oreo aman dikonsumsi dan bebas melamin. Saya mempercayai bahwa produk Oreo diperbolehkan peredarannya di pasaran 2,59 2,42 3,11 3,03 3,25 3,04 2,66 3,32 3,09 3,34 2,80 2,56 3,24 3,06 3,30 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor rata-rata jawaban responden laki-laki dan perempuan pada pernyataan ke-1 adalah 2,59 dan 3,04. Skor laki-laki yang lebih rendah menunjukkan bahwa responden laki-laki tidak setuju dengan pernyataan ke-1 hal ini berarti responden laki-laki bersikap untuk tidak mengkonsumsi produk Oreo sama seperti sebelum terkena isu melamin. Sedangkan responden perempuan dengan rata-rata skor 3,04 berarti responden perempuan bersikap ragu-ragu terhadap pernyataan ke-1. Perbedaan sikap anatar laki-laki dan perempuan dapat disebabkan adanya perbedaan tingkat pengetahuan terhadap isu melamin dimanan responden perempuan memiliki lebih banyak informasi dibandingkan responden laki-laki. Selain itu, skor rata-rata tertinggi terlihat pada pernyataan “Saya mempercayai bahwa produk Oreo diperbolehkan peredarannya dipasaran” yaitu sebesar 3,30. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki sikap antara setuju dan tidak setuju ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan keterangan dari responden sikap-ragu-ragu disebabkan karena responden mengetahui mengenai isu melamin tetapi sampai saat ini produk Oreo masih banyak beredar dipasaran serta terdapat iklan di televisi yang menunjukkan bahwa Oreo berkualitas baik. Selain itu responden juga memberikan keterangan bahwa produk Oreo yang dilaranng peredarannya adalah produk Oreo yang buatan China sedangkan yang buatan dalam negeri diperbolehkan peredarannya. Sikap yang sama juga ditunjukkan responden terhadap pernyataan ke-3 dan ke-4. Pada pernyataan ke-3 responden memberikan skor rata-rata sebesar 3,24. Hal ini menunjukkan bahwa responden bersikap antara setuju dan tidak setuju ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan keterangan dari responden, sikap ragu-ragu tersebut dikarenakan responden tidak mempunyai informasi yang mendalam mengenai kebenaran isu melamin. Keterangan lainnya adalah responden mengetahui bahwa produk Oreo mengandung melamin tetapi masih banyak beredar dipasaran serta hanya produk Oreo berkode ML saja yang kualitasnya tidak baik sedangkan produk Oreo berkode MD berkualitas baik bebas melamin. Pada pernyataan ke-4, skor rata-rata jawaban responden adalah 3,06. Hal ini menunjukkan bahwa responden berikap antara setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden bersikap ragu-ragu dikarenakan responden tidak mengetahui kebenaran pemberitaan mengenai isu melamin secara mendalam,serta sampai saat ini produk Oreo masih beredar dipasaran. Selain itu, menurut responden tidak semua produk Oreo mengandung melamin hanya produk yang berkode ML saja yang mengandung melamin sedangkan yang berkode MD bebas mealmin. Skor rata-rata sikap terendah terdapat pada pernyataan “ Saya tidak akan beralih mengkonsumsi produk biskuit lain” yaitu sebesar 2,56. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak setuju untuk tidak beralih mengkonsumsi produk biskuit lain. Rendahnya skor sikap pada pernyataan tersebut disebabkan karena responden bukan konsumen yang memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap produk Oreo. Sikap yang sama juga ditunjukkan responden terhadap pernyataan ke-1 yaitu dengan skor 2,80. Dimana responden bersikap tidak setuju bahwa responden tetap mengkonsumsi produk Oreo sama seperti sebelum terkena isu melamin. Berdasarkan keterangan dari responden, mereka tidak mengkonsumsi produk Oreo sama seperti sebelum terkena isu melamin dikarenakan terdapat perasaan takut untuk mengkonsumsi karena adanya kandungan melamin. Jawaban setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan sikap memperlihatkan sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin. Sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin digolongkan kedalam dua kategori yaitu positif dan negatif. Secara keseluruhan skor sikap responden berkisar antara 10 sampai dengan 22 dengan rata-rata skor sikap sebesar 16. Tabel 31. Sebaran responden berdasarkan sikap terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin Tingkat sikap terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin Laki-laki Perempuan Total N N N Positif 17-22 9 25,00 24 42,86 33 35,87 Negatif 10-16 27 75,00 32 57,14 59 64,13 Total 36 100 56 100 92 100 Dari Tabel 31 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden baik laki- laki maupun perempuan memiliki tingkat sikap yang berada dalam kategori negatif yaitu sebanyak 59 orang responden atau sebesar 64,13 persen. Sikap negatif menunjukkan bahwa responden cukup terpengaruh oleh pemberitaan isu melamin, selain itu, responden juga memiliki kecenderungan untuk tidak mengkonsumsi produk Oreo seperti sebelum terkena isu melamin. Berdasarkan keterangan responden mereka bersikap negatif karena terpengaruh oleh isu tersebut serta adanya keragu-raguan dalam mengkonsumsi produk Oreo hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan terhadap produk Oreo sehingga responden tidak mengetahui kebenaran isu tersebut. Sedangkan sebanyak 33 responden atau sebesar 35,87 persen memiliki sikap positif terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin. Sikap positif menunjukkan bahwa responden cukup memahami produk Oreo yang terkena isu melamin dan responden memiliki sikap yang baik positif terhadap produk Oreo dimana mereka tetap bersikap cenderung sama seperti sebelum adanya isu melamin. Sikap positif juga menunjukkan bahwa responden mengganggap produk Oreo sebagai produk yang berkualitas, bebas dari zat berbahaya, serta memiliki kecenderungan untuk tetap mengkonsumsi produk Oreo. Berdasarkan keterangan responden, responden bersikap positif terhadap produk Oreo karena responden memiliki pengetahuan tentang produk Oreo yang cukup mendalam sehingga responden mengetahui kebenaran berita isu melamin dimana yang positif mengandung melamin adalah produk Oreo buatan luar negeri sedangkan buatan dalam negeri bebas melamin.

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO