Sikap Konsumen Kerangka Pemikiran

persepsi menyangkut citra produk, maka riset bidang persepsi sama dengan riset citra produk atau merek brand image.

3.1.3 Sikap Konsumen

Menurut Umar 2000, sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap akan menempatkan seseorang dalam satu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhinya. Sikap merupakan inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek dan ide-ide tidak berwujud tertentu. Sikap merupakan organisasi dari unsur-unsur kognitif, emosional dan momen-momen kemauan yang khusus dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa lalu, sehingga sifatnya sangat dinamis dan memberikan pengaruh pada setiap tingkah laku Kartono, 1991 dalam Astarina 2007. Sedangkan menurut Gerungen 1991 dalam Astarina 2007, attitude merupakan sikap terhadap suatu objek tertentu, yang dapat merupkan sikap pandangan atau sikap perasaan dengan kecenderungan untuk bertindak dengan sikap objek tadi. Sikap dapat diciptakan secara langsung melalui proses pembelajaran perilaku dari pengkondisian klasik, pengkondisian operant dan pembelajaran observasional. Dari perspektif pengkondisian klasik, sikap merupakan tanggapan emosional bersyarat yang dapat ditimbulkan oleh ranfsangan bersyarat. Pada pegkondisian operant, berhubungan dengan fungsi utilitarian, yakni ekspresi sikap yang merupakan tanggapan yang dipelajari yang berasal dari penguatan dan penghukuman. Dari perspektif ini, afeksi yang membentuk perasaan yang mendasari sikap merupakan hasil dari pengkondisian operant. Sedangkan pada pembelajaran observasional yang disebut juga pembeljaran vicarions atau sosial, mengacu pada fenomena dimana orang mengembangkan “pola perilaku” dengan mengobservasi tindakan orang lain Mowen dan Minor, 2002 dalam Astarina 2007 Schiffman dan Kanuk 1994 yang diacu dalam Sumarwan 2003 mengemukakan empat fungsi dari sikap, yaitu : 1. Fungsi Utilarian. Konsumen menyatakan sikapnya terhadap suatu produk karena manfaat dari produk dapat menghindari risiko. 2. Fungsi mempertahankan ego. Sikap konsumen untuk menimbulkan kepercayan yang lebih baik untuk meningkatkan citra diri dan mengatasi dari luar. 3. Fungsi ekspresi nilai. Sikap berfungsi menyatakan nilai-nilai, gaya hidup dan identitas sosial dari seseorang. 4. Fungsi pengetahuan. Pengetahuan yang baik dari suatu produk seringkali mendorong seseorang untuk menyukai produk tersebut, karena itu sikap positif suatu produk mencerminkan pengetahuan konumen terhadap suatu poduk. Engel et al. 1994 menyatakan sikap yang penting dari sikap adalah kepercayaan. Kepercayaan dapat mempengaruhi kekuatan hubungan antara sikap dan perilaku. Sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan dapat diandalkan untuk membimbing perilaku. Kepercayaan dapat mempengaruhi kerentanan sikap terhadap perubahan. Sikap akan lebih resisten terhadap perubahan bila dipegang dengan kepercayaan yang lebih besar. Sifat juga bersifat dinamis, dimana sikap akan berubah bersama waktu. Oleh karenanya perusahaan dapat meperoleh manfaat dari penelitian sikap sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi perubahan yang potensial dalam permintaan produk dan perilaku konsumsi.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Pada September 2008 masyarakat Indonesia dikagetkan oleh pemberitaan media massa baik media elektronik maupun media cetak mengenai adanya isu kandungan melamin dalam produk makanan dan minuman yang beredar dipasaran. Penemuan tersebut diawali dari adanya kasus kematian dan gagal ginjal pada 56 bayi di China yang mengkonsumsi susu formula. Pemberitaan media masa menyebutkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan telah melakukan penelitian terhadap produk-produk yang berbahan baku susu yang berasal dari China. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa terdapat 28 produk makanan dan minuman yang dijual bebas dipasaran yang diduga mengandung melamin. Salah satu produk yang diduga mengandung melamin adalah produk Oreo Wafer Stick yang diproduksi oleh PT. Nabisco Food