III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
BMT Al-Fath IKMI melakukan fungsi menyalurkan dana dengan melakukan pembiayaan kepada UMKM. Produk pembiayaan yang dimiliki
BMT Al-Fath IKMI adalah Murabahah dan Ijarah. Sebelum menyalurkan pembiayaan kepada para debitur, BMT Al-Fah IKMI melakukan analisis 5C
kepada calon debitur dan usahanya. Debitur yang diberikan pembiayaan dikelompokkan berdasarkan kolektabilitasnya.
Informasi 5C debitur yang telah diketahui tingkat kolektabilitasnya dapat digunakan sebagai input analisis diskriminan. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kolektabilitas calon debitur. Hasil dari analisis diskriminan dapat digunakan
untuk bahan pertimbangan BMT Al-Fath IKMI dalam mengambil keputusan tindakan mitigasi risiko yang cocok..
Proses pengukuran risiko dilakukan dengan mengukur seberapa besar kerugian yang dialami BMT Al-Fath IKMI akibat risiko pembiayaan.
Pengukuran risiko pembiayaan menggunakan Creditrisk+. Hasil dari metode Creditrisk+ adalah potensi kerugian akibat gagal bayar debitur.
Tindakan mitigasi risiko yang bisa diambil meliputi penghindaran risiko, pengurangan risiko, pemindahan risiko, dan penahanan risiko. Tindakan
mitigasi berdasarkan hasil analisis digunakan untuk memperbaiki kolektabilitas debitur. Tindakan mitigasi risiko dapat berbeda untuk setiap
debitur disesuaikan dengan karakterisitik debitur dan usahanya. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di BMT AL-FATH IKMI yang berlokasi di
Jalan Aria Putra No. 7 Ciputat Tangerang Selatan
. Penelitian dilakukan sejak Maret hingga April 2012.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada Penelitian ini meliputi data primer dan sekunder.
BMT Al-Fath IKMI Analisis 5C
Nasabah Usaha Pembiayaan :
Murabahah Ijarah
Kolektabilitas
Analisis Diskriminan
Creditrisk+
Faktor-faktor untuk
memprediksi tingkat
kolektabilitas Potensi Kerugian
Mitigasi Risiko
a. Data primer Data primer diperoleh melalui pengamatan, pencatatan, pengumpulan
data dan wawancara langsung dengan Kepala Bagian Pembiayaan dan Account Officer yang terkait dengan bidang penelitian.
b. Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari data historis BMT AL-FATH, laporan
penelitan dan publikasi elektronik. Jenis data sekunder adalah data yang telah melalui pengolahan lebih lanjut dan telah dipublikasikan
serta dari berbagai literatur.
3.4 Metode Penarikan Sample