Identifikasi Risiko Gagal Bayar BMT Al-Fath IKMI

bayar dari mitra pembiayaan. Petunjuk kerja yang telah disusun BMT Al-Fath IKMI adalah 1. Kualitas pembiayaan lebih penting daripada ekspansi pembiayaan 2. kejujuran anggota adalah skala prioritas utama dalam penilaian 3. jika tidak memahami usaha anggota, jangan berikan pembiayaan 4. putusan pembiayaan tanpa tekanan hati 5. terlalu naif berfokus pada agunan 6. bila muncul keraguan, sebaiknya ditolak atau ditangguhkan putusan 7. bila anggota meminta jawaban putusan secepatnya, jawaban yang paling tepat adalah “tolak” 8. telusuri dengan seksama kemana arah penggunaan dana BMT

4.1.4 Identifikasi Risiko Gagal Bayar BMT Al-Fath IKMI

Informasi-informasi dari mitra pembiayaan yang diperoleh dari analisis pembiayaan digunakan untuk mengidentifikasi penyebab risiko gagal bayar. BMT Al-Fath IKMI sendiri sudah mendefinisikan pembiayaan bermasalah. Menurut BMT Al-Fath IKMI pembiayaan bermasalah adalah - Pembiayaan yang tidak lancar - Pembiayaan dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang dijanjikan - Pembiayaan yang tidak menepati jadwal angsuran - Pembiayaan yang memiliki potensi merugikan BMT - Pembiayaan yang memiliki potensi menunggak dalam satu waktu tertentu BMT Al-Fath IKMI sendiri telah mengidentifikasi gejala-gejala gagal bayar. Gejala-gejala tersebut disusun berdasarkan pengalaman masa lalu dan monitoring yang dilakukan Tim BMT Al-Fath IKMI. Gejala tersebut adalah - Baki kredit simpanan menurun - Pembayaran angsuran tersendat-sendat - Sering meminta penundaan pembayaran - Terjadi penyimpangan penggunaan pembiayaan - Mengajukan perpanjangan pembiayaan - Sering menghindar saat penagihan - Adanya hutang ke pihak lain - Isi tempat usaha kosong - Memulai usaha baru - Adanya sengketa keluarga - Adanya informasi negatif dari pihak lain - Kesehatan mitra pembiayaan menurun - Mitra pembiayaan meninggal - Mitra pembiayaan menikah kembali - Menggunakan pembiayaan yang diberikan usaha untuk membeli barang-barang konsumtif BMT Al-Fath IKMI telah merumuskan penyebab-penyebab gagal bayar pembiayaan. Penyebab-penyebab tersebut dibagi ke dalam dua faktor, yaitu faktor internal BMT dan faktor internal mitra pembiayaan. Penyebab tersebut adalah Faktor Internal BMT : 1. Lemah dalam analisis pembiayaan : data kurang akurat, pembiayaan terlalu sedikit, pembiayaan terlalu banyak, jangka waktu terlalu lama, jangka waktu terlalu pendek 2. Kelemahan dalam dokumen, data mengenai pembiayaan anggota tidak terdokumentasikan dengan baik, pengawasan atas fisik dokumen kurang 3. kelemahan dalam supervisi pembiayaan : pengawasan kurang rutin, tindakan pencegahan kurang dini, anggota terlalu banyak, nggota terpencar domisilinya 4. Kecerobohan petugas lapangan disebabkan oleh terlalu bernafsu memperoleh laba, terlalu kompromistis, tidak memiliki kebijakan yang matang, terlalu percaya dan menggampangkan masalah, tidak mampu menyaring risiko bisnis, kurang proaktif dan terlalu reaktif 5. Kelemahan kebijakan Pembiayaan 6. Kelemahan dalam jaminan 7. Kelemahan SDM 8. Kelemahan teknologi 9. Kecurangan petugas Faktor Internal Mitra Pembiayaan : 1. Kelemahan karakter 2. kelemahan kemampuan 3. Musibah 4. penyimpangan penggunaan dana 5. sengketa keluarga 6. terlibat banyak hutang

4.2 Identifikasi Risiko dengan Analisis Diskriminan