Berat Jenis Kadar Zat Terbang

daun sangat mudah menguapkan air yang disimpan sehingga pada hasil pengukuran kadar air didapatkan nilai yang paling kecil yaitu sebesar 27,85, karena diduga terjadi penguapan alami selama pengambilan contoh uji sampai pengujian di laboratorium. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Kusuma 2009 yaitu kadar air rata-rata tertinggi berada di batang dibandingkan dengan bagian pohon lainnya.

5.3 Berat Jenis

Berat jenis kayu merupakan sifat fisis penting karena dapat digunakan untuk menduga sifat-sifat kayu lainnya. Sifat fisis dan mekanis kayu sangat berhubungan dengan kerapatan dan berat jenis kayu, berat jenis kayu berbanding lurus dengan kekuatan kayu. Tabel 7 di bawah ini merupakan hasil perhitungan rata-rata berat jenis pada semua bagian pohon contoh. Data rinci pada setiap pohon contoh dapat dilihat pada lampiran 2. Tabel 7 Rata-rata berat jenis berdasarkan kelas diameter dan bagian-bagian pohon di IUPHHK PT Suka Jaya Makmur Kelas Diameter cm Berat Jenis Akar Batang Utama Cabang Ranting 5–10 0,55 0,57 - 0,51 10–15 0,49 0,49 - 0,49 15–20 0,43 0,44 - 0,41 20–25 0,48 0,51 - 0,48 25–30 0,40 0,43 - 0,38 30–40 0,50 0,42 0,37 0,40 45–50 0,87 0,78 0,76 0,78 50–60 0,40 0,41 0,45 0,46 60 0,63 0,47 0,55 0,55 Rata-rata 0,53 0,50 0,53 0,50 Keterangan : - tidak ada sampel Pada Tabel 7 dapat dilihat rata-rata nilai berat jenis kayu pada penelitian ini berkisar antara 0,50–0,53. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis kayu adalah umur pohon, tempat tumbuh, posisi kayu dalam batang dan kecepatan tumbuh Pandit dan Hikmat 2002. Menurut Haygreen dan Bowyer 1989, berat jenis bagian akar dan cabang lebih besar dari pada bagian pohon lainnya hal ini berkaitan dengan pertumbuhannya yang lambat berbanding lurus terhadap berat jenis.

5.4 Kadar Zat Terbang

Bagian pohon yang dilakukan uji zat terbang adalah akar, batang utama, cabang, ranting dan daun. Zat terbang merupakan zat ekstraktif kayu yang tersusun dari senyawa alifatik, terpena, dan fenolik yang mudah menguap pada suhu tinggi. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, nilai rata-rata zat terbang yang paling tinggi adalah bagian daun yaitu sebesar 61,04, lebih tinggi dari rata- rata zat terbang pada ranting sebesar 52,62, cabang sebesar 45,11, dan akar sebesar 40,86, sedangkan rata-rata zat terbang yang terendah terdapat di bagian batang utama yaitu sebesar 30,32. Hasil pengukuran di laboratorium ini sejalan dengan penelitian Kusuma 2009 yaitu rata-rata zat terbang tertinggi terdapat pada daun sebesar 66,45 dan yang terendah pada bagian batang yaitu sebesar 52,06. Hasil perhitungan rata-rata kadar zat terbang dapat dilihat pada Tabel 8, sedangkan data rinci untuk kadar zat terbang setiap pohon contoh dapat dilihat pada lampiran 3. Tabel 8 Rata-rata kadar zat terbang pada berbagai bagian pohon dan kelas diameter pohon di IUPHHK PT Suka Jaya Makmur Kelas Diameter cm Kadar Zat Terbang Akar Batang Utama Cabang Ranting Daun 5–10 41,93 27,64 - 50,76 60,51 10–15 48,79 32,84 - 52,58 60,31 15–20 53,06 37,16 - 54,03 62,87 20–25 44,64 32,02 - 51,90 61,54 25–30 44,61 33,92 - 57,66 60,41 30–40 44,67 28,80 54,34 53,36 60,88 45–50 23,54 17,70 31,96 51,90 58,56 50–60 35,34 30,91 54,29 57,76 60,84 60 31,14 31,89 39,85 43,62 63,43 Rata-rata 40,86 30,32 45,11 52,62 61,04 Keterangan: - tidak ada sampel

5.5 Kadar Abu