Model Pendugaan Hubungan Biomassa Akar dengan Biomassa Pohon Model Pendugaan Hubungan Massa Karbon Akar dengan Diameter

tersebut BA merupakan biomassa akar dalam satuan kilogram kg, D adalah diameter setinggi dada dalam satuan centimeter cm, T adalah tinggi total pohon dalam satuan meter m, serta a, b, dan c adalah konstanta. Pada Tabel 13 disajikan model untuk menduga potensi biomassa akar dengan melihat hubungan antara biomassa dengan diameter dan biomassa dengan tinggi total pohon. Tabel 13 Model pendugaan hubungan biomassa akar dengan diameter dan tinggi pohon di IUPHHK PT Suka Jaya Makmur Bagian Model Persamaan S R 2 adj F hit F tabel Akar BA = 0,0162D 2,55 0,2978 82,9 189,80 7,35 BA = 0,0398D 3,39 T -1,24 0,2658 86,4 124,47 5,23 Keterangan R 2 adj : Koefisien determinasi S : Simpangan baku : Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 99 BA : Biomassa akar kg D : Diameter cm T : Tinggi pohon m Pada persamaan yang menggunakan hubungan antara biomassa akar dengan diameter dapat dilihat bahwa koefisien determinasi adjusted R 2 adj bernilai 82,9 sedangkan hubungan antara biomassa akar dengan diameter dan tinggi pohon memiliki koefisien adjusted R 2 adj 86,4. Nilai koefisien determinasi terkoreksi menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai R 2 adj maka semakin tinggi keeratan hubungan antara peubah tak bebas Y biomassa dan peubah X diameter setinggi dada dan tinggi total pohon. Dari Tabel 13 terlihat bahwa hubungan biomassa akar dengan diameter dan tinggi pohon dapat diterima karena memiliki F hitung lebih besar dibandingkan dengan F tabel, sehingga peubah bebasnya diameter dan tinggi pohon memiliki pengaruh nyata terhadap perubahan biomassa akar.

5.10 Model Pendugaan Hubungan Biomassa Akar dengan Biomassa Pohon

di Atas Tanah Biomassa akar dapat diketahui dengan menggunakan persamaan hubungan biomassa akar dan biomassa pohon di atas tanah, yaitu biomasssa batang utama, biomassa cabang dan ranting, biomassa daun, serta biomassa total. Bentuk persamaan yang dibuat adalah persamaan dengan satu peubah saja yaitu Y = aX b atau Log Y = Log a+b Log X dimana Y adalah biomassa akar kg, X adalah biomassa pohon di atas tanah kg, serta a dan b adalah konstanta. Hasil analisis hubungan tersebut disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Model pendugaan hubungan biomassa akar dengan biomassa di atas tanah di IUPHHK PT Suka Jaya Makmur Bagian Model Persamaan S R 2 adj F hit F tabel Batang Utama BA = 0,1510 BB 1,14 0,2634 86,6 253,22 7,35 Cabang dan Ranting BA = 0,9506 BC 1,08 0,4114 67,3 81,37 7,35 Daun BA = 2,5351 BD 1,11 0,4106 67,5 81,83 7,35 Total BA = 0,0692 BT 1,14 0,2002 92,3 465,73 7,35 Keterangan : BA : Biomassa Akar BB : Biomassa Batang Utama BC : Biomassa Cabang dan Ranting BD : Biomassa Daun BT : Biomassa Total S : Simpangan Baku R 2 adj : Koefisien determinasi : Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 99 Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa pendugaan hubungan biomassa akar dengan satu peubah bebas biomassa di atas tanah memiliki koefisien determinasi 67,3–92,3 dan nilai simpangan bakunya adalah 0,2002–0,4114. Persamaan terbaik terdapat pada hubungan biomassa akar dengan biomassa total. Hal ini dikarenakan nilai koefisien determinasi terkoreksinya merupakan nilai yang tertinggi yaitu 92,3 dan nilai simpangan bakunya merupakan nilai terkecil yaitu 0,2002. Pada Tabel 14 juga dapat diketahui nilai F hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel, hal ini menunjukkan bahwa peubah bebas memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap biomassa akar.

5.11 Model Pendugaan Hubungan Massa Karbon Akar dengan Diameter

dan Tinggi Pohon Kadar karbon merupakan hal yang sangat penting untuk menduga potensi karbon tegakan. Hal ini berkaitan erat dengan dimensi pohon yaitu diameter dan umur pohon. Secara tidak langsung semua faktor yang mempengaruhi biomassa akar berpengaruh juga terhadap massa karbon. Semakin besar biomassa pohon, maka massa karbon pada pohon tersebut juga semakin besar. Sehingga keduanya memiliki hubungan yang positif. Massa karbon akar sulit ditentukan secara langsung namun dapat ditentukan melalui model pendugaan hubungan massa karbon akar dengan massa karbon pohon di atas tanah. Bentuk persamaan yang dipakai untuk pendugaan massa karbon akar ini adalah model yang hanya terdiri dari satu peubah : CA = aD b dan model yang terdiri dari dua peubah : CA = aD b T c . Dimana CA adalah massa karbon akar dalam kgpohon, D adalah diameter cm, T adalah tinggi pohon m dan a,b,c adalah konstanta. Pada Tabel 15 disajikan model untuk menduga massa karbon akar dengan melihat hubungan antara massa karbon dengan diameter, massa karbon dengan diameter dan tinggi. Tabel 15 Model pendugaan hubungan massa karbon akar dengan diameter dan tinggi pohon di IUPHHK PT Suka Jaya Makmur Bagian Model Persamaan S R 2 adj F hit F tabel Akar CA = 0,0089 D 2,58 0,3116 81,9 177,14 7,35 CA = 0,0229 D 3,47 T -1,31 0,2775 85,6 117,13 5,23 Keterangan R 2 adj : Koefisien determinasi S : Simpangan baku : Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 99 CA : Massa karbon akar kg D : Diameter cm T : Tinggi pohon m Model pendugaan hubungan massa karbon akar dengan diameter dan tinggi pohon disajikan pada Tabel 15 di atas memiliki koefisien determinasi persamaan hubungan antara massa karbon akar dengan diameter sebesar 81,9 dan koefisien determinasi persamaan hubungan massa kabon akar dengan diameter dan tinggi pohon sebesar 85,6. Jadi persamaan terbaik adalah hubungan persamaan massa karbon akar dengan diameter dan tinggi pohon. Hal ini dikarenakan pada simpangan baku memiliki nilai yang paling kecil dan untuk nilai koefisien determinasi terkoreksinya memiliki nilai yang paling tinggi. Tetapi untuk kedua persamaan tersebut dapat diterima karena nilai F hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel. Hasil ini sejalan dengan penelitian Dewi 2011 untuk tanaman Acacia mangium pada hutan tanaman yang menyatakan bahwa kedua model atau persamaan antara massa karbon akar dengan diameter serta massa karbon akar dengan diameter dan tinggi pohon dapat diterima, sehingga peubah bebasnya diameter dan tinggi pohon memiliki pengaruh nyata terhadap perubahan massa karbon akar.

5.12 Model Pendugaan Hubungan Massa Karbon Akar dengan Massa