Hutan Hujan Tropis TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hutan Hujan Tropis

Hutan adalah satu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan UU RI No. 41 Tahun 1999. Menurut Soerianegara dan Indrawan 1998, Indonesia memiliki berbagai tipe hutan yaitu hutan hujan tropis, hutan musim, hutan gambut, hutan rawa, hutan payau, hutan kerangas, dan hutan pantai. Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Iklim selalu basah b. Tanah kering dan bermacam-macam jenis tanah c. Di pedalaman, pada tanah rendah rata atau berbukit 1000 mdpl dan pada tanah tinggi sampai dengan 4000 mdpl. d. Hutan hujan tropis dibedakan menurut ketinggiannya menjadi hutan hujan dataran rendah, hutan hujan sedang dan hutan hujan dataran tinggi. Hutan hujan tropis adalah bentuk yang paling tinggi perkembangannya dan paling kompleks diantara semua bentuk hutan. Hutan hujan tropis ini bersuhu lebih dari 5 o C setiap waktu sepanjang tahun dan curah hujan tahunan tersebar merata serta mencapai paling sedikit 1800–2000 mm. Kelembaban selalu tinggi, biasanya 80 atau lebih Daniel et al. 1987. Keanekaragaman spesies tumbuhan dan binatang yang terdapat di hutan hujan tropis sangat tinggi. Hutan hujan tropis di Kalimantan memiliki lebih dari 40.000 spesies tumbuhan dan merupakan hutan yang paling kaya spesiesnya di dunia. Tajuk pepohonan hutan hujan tropis sangat rapat, terdapat tumbuhan memanjat, menggantung, dan menempel pada pepohonan Heddy 1990. Hutan hujan tropis tumbuh di dekat garis equator dengan iklim sepanjang tahun hangat dan basah. Sebagian besar hutan ini tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan di wilayah Asia Tenggara. Keanekaragaman pohon merupakan salah satu ciri khas hutan tropis dimana dapat ditemukan sekitar 100 spesies pada wilayah seluas 2,6 km 2 . Penyebaran tipe ekosistem hutan hujan tropis terutama meliputi pulau- pulau Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi, dan beberapa Pulau Maluku dengan jenis kayu penting antara lain: Shorea sp, Hopea sp, Dipterocarpus sp, Vatica sp, dan Dryobalanops serta genus-genus lain Soerianegara dan Indrawan 1998.

2.2 Karbon dan Biomassa