Metode Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

3.5.4 Kadar Abu

Kadar abu pada prinsipnya adalah menentukan jumlah abu yang tertinggal mineral yang tidak dapat menguap dengan membakar serbuk menjadi abu dengan menggunakan energi panas. Prosedur penentuan kadar abu adalah sebagai berikut : a. Sisa contoh uji dari penentuan kadar zat terbang dimasukan ke dalam tanur listrik bersuhu 750° C selama 6 jam. b. Selanjutnya dinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang untuk mengetahui beratnya. c. Berat akhir abu yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanur contoh uji merupakan kadar abu contoh uji. Pengukuran kadar abu terhadap sampel dari tiap bagian pohon dilakukan sebanyak tiga kali ulangan.

3.5.5 Kadar Karbon

Penentuan kadar karbon contoh uji dari tiap-tiap bagian pohon menggunakan Badan Standar Nasional BSN 06-3730-1995, dimana kadar karbon contoh uji merupakan hasil pengurangan 100 terhadap kadar zat terbang dan kadar abu.

3.6 Metode Pengolahan Data

1. Volume batang utama dan cabang menggunakan rumus Smalian: Keterangan: V = Volume m 3 Π = 3,14 konstanta Dp = Diameter Pangkal m Du = Diameter Ujung m L = Panjang m 2. Berat Jenis, rumus yang digunakan: BJ = …………….. Simpson et al. 1999 Keterangan: BJ = Berat Jenis Kerapatan Kayu grcm 3 = K V Kerapatan Air = 1 grcm 3 3. Kadar Air, rumus yang digunakan: … … … … …Haygreen dan Bowyer 1989 Keterangan: BBc = Berat Basah Contoh gr BKc = Berat Kering Contoh gr KA = Persen Kadar Air 4. Berat Kering, rumus yang digunakan: … … … … … … … Haygreen dan Bowyer 1 Keterangan: BK = Berat Kering gr BB = Berat Basah gr KA = Kadar Air 5. Penentuan Kadar Zat Terbang Kadar zat terbang dinyatakan dalam persen dengan rumus sebagai berikut: …… M 6. Penentuan Kadar Abu Kadar abu dinyatakan dalam persen dengan rumus sebagai berikut: …… M 7. Penentuan Kadar Karbon Kadar karbon tetap ditentukan berdasarkan Badan Standar Nasional BSN 06-3730-1995 sebagai berikut: Kadar Karbon = 100 - Kadar Zat Terbang – Kadar Abu 8. Persamaan Alometrik Model persamaan alometrik biomassa akar dengan diameter, tinggi pohon dan biomassa di atas tanah, serta model persamaan alometrik massa karbon akar pohon dengan diameter, tinggi pohon dan massa karbon bagian di atas tanah merupakan fungsi hubungan yang dibangun melalui persamaan regresi sederhana. Model persamaan yang digunakan adalah: • Model hubungan biomassa akar dengan biomassa bagian-bagian pohon di atas tanah: BA = aBB b Y = aBD b Y = aBC b Y = aBT b • Model hubungan biomassa akar dengan diameter dan tinggi pohon: BA = aD b BA = aD b Ttot c • Model hubungan massa karbon akar dengan massa karbon bagian-bagian pohon di atas tanah: CA = aCB b C = aCD b CA = aCC b C = aCT b • Model hubungan massa karbon akar dengan diameter dan tinggi pohon: C = aD b C= aD b Ttot c Keterangan : BA = Biomassa akar kgpohon BB, BC, BD, BT = Biomassa batang utama, cabang dan ranting, daun, total kgpohon CA = Massa karbon akar kgpohon CB, CC, CD, CT =Massa karbon batang utama, cabang dan ranting, daun, total kgpohon D = Diameter pohon cm Ttot = Tinggi total pohon m a,b,c = Konstanta Persamaan alometrik terbaik dipilih berdasarkan nilai simpangan baku s dan nilai koefisien determinasi terkoreksi R 2 adjusted. Persamaan yang dipilih adalah persamaan yang menghasilkan nilai simpangan baku terkecil dan nilai koefisien determinasi terkoreksi yang terbesar. • Nilai S ditentukan dengan rumus: S= ………………………….Drapper dan Smith 1992 Keterangan: S = Simpangan Baku Ya = Nilai Sesungguhnya Yi = Nilai Dugaan n-p = Derajat Bebas Sisaan • Nilai R 2 adjusted ditentukan dengan rumus: R 2 adj =1- …………..Drapper dan Smith 1992 Keterangan: R 2 adj = R 2 adjusted JKS = Jumlah Kuadrat Sisa JKTT = Jumlah Kuadrat Total Terkoreksi n-p = Derajat Bebas Sisa n-1 = Derajat Bebas Total 9. Uji Beda Nyata Uji t-student dipergunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan hasil estimasi massa karbon akar dari persamaan massa karbon akar dengan massa karbon pohon di atas tanah dan persamaan massa karbon akar dengan diameter dan tinggi pohon. Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan formulasi hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh X terhadap Y H1 : Ada pengaruh X terhadap Y 2. Menentukan taraf nyata dan t tabel i. Tarif nyata yang digunakan 5 0,05 ii. Nilai t tabel memiliki derajat bebas db = n-2 t α; n-2 = 2,015 3. Menentukan criteria pengujian Ho diterima H1 ditolak apabila t-hit t tabel Ho ditolak H1 diterima apabila t-hit t tabel 4. Menentukan nilai uji statistik nilai t-hit Rumus yang digunakan adalah Walpole 1993 : T hitung = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − 2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s d x x Keterangan: t-hit = Beda nilai tengah x 1 = Rataan massa karbon bagian pohon ke-1 x 2 = Rataan massa karbon bagian pohon ke-2 d = Selisih nilai beda tengah populasi = 0 s 2 1 = Ragam bagian pohon ke-1 s 2 2 = Ragam bagian pohon ke-2 n 1 = Jumlah contoh bagian pohon ke-1 n 2 = Jumlah contoh bagian pohon ke-2 5. Membuat kesimpulan Membuat kesimpulan Ho diterima atau ditolak.

4.1 Letak