5.4 Kadar Zat Terbang
Bagian pohon yang dilakukan uji zat terbang adalah akar, batang utama, cabang, ranting dan daun. Zat terbang merupakan zat ekstraktif kayu yang
tersusun dari senyawa alifatik, terpena, dan fenolik yang mudah menguap pada suhu tinggi. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, nilai rata-rata zat terbang
yang paling tinggi adalah bagian daun yaitu sebesar 61,04, lebih tinggi dari rata- rata zat terbang pada ranting sebesar 52,62, cabang sebesar 45,11, dan akar
sebesar 40,86, sedangkan rata-rata zat terbang yang terendah terdapat di bagian batang utama yaitu sebesar 30,32. Hasil pengukuran di laboratorium ini sejalan
dengan penelitian Kusuma 2009 yaitu rata-rata zat terbang tertinggi terdapat pada daun sebesar 66,45 dan yang terendah pada bagian batang yaitu sebesar
52,06. Hasil perhitungan rata-rata kadar zat terbang dapat dilihat pada Tabel 8, sedangkan data rinci untuk kadar zat terbang setiap pohon contoh dapat dilihat
pada lampiran 3.
Tabel 8 Rata-rata kadar zat terbang pada berbagai bagian pohon dan kelas diameter pohon di IUPHHK PT Suka Jaya Makmur
Kelas Diameter cm
Kadar Zat Terbang Akar
Batang Utama Cabang
Ranting Daun
5–10 41,93
27,64 -
50,76 60,51
10–15 48,79
32,84 -
52,58 60,31
15–20 53,06
37,16 -
54,03 62,87
20–25 44,64
32,02 -
51,90 61,54
25–30 44,61
33,92 -
57,66 60,41
30–40 44,67
28,80 54,34
53,36 60,88
45–50 23,54
17,70 31,96
51,90 58,56
50–60 35,34
30,91 54,29
57,76 60,84
60 31,14
31,89 39,85
43,62 63,43
Rata-rata 40,86
30,32 45,11
52,62 61,04
Keterangan: - tidak ada sampel
5.5 Kadar Abu
Kadar abu didefinisikan sebagai berat sisa yang tinggal, dinyatakan sebagai persen terhadap berat bahan bebas air, setelah pembakaran pada suhu
tinggi dengan tersedianya oksigen yang melimpah. Abu dapat ditelusuri karena adanya senyawa yang tidak terbakar yang mengandung unsur-unsur seperti
kalsium, kalium, magnesium, mangan dan silika Haygreen dan Bowyer 1989. Rata-rata kadar abu ini berkisar antara 0,90–5,16. Daun memiliki rata-
rata kadar abu terbesar yaitu 5,16, sedangkan pada batang utama merupakan
rata-rata kadar abu terkecil yaitu sebesar 0,90. Kadar abu paling tinggi pada daun dapat disebabkan daun sebagai bagian pohon yang melakukan fotosintesis
dimana dalam prosesnya xilem mengangkut air dan mineral untuk proses fotosintesis.
Hasil perhitungan rata-rata kadar abu ini hampir sama dengan penelitian Kusuma 2009 dengan rata-rata kadar abu tertinggi terdapat pada daun yaitu
sebesar 5,31. Rata-rata kadar abu pada penelitian ini disajikan pada Tabel 9. Data rinci disajikan pada lampiran 4.
Tabel 9 Rata-rata kadar abu pada bagian pohon dan kelas diameter pohon di IUPHHK PT Suka Jaya Makmur
Kelas Diameter
cm Kadar Abu
Akar Batang
Utama Cabang
Ranting Daun
5–10 2,41
1,09 -
2,51 5,83
10–15 1,76
1,03 -
2,81 6,09
15–20 2,00
0,97 -
3,16 4,42
20–25 2,14
1,37 -
2,59 5,60
25–30 2,61
0,88 -
2,66 6,36
30–40 3,45
0,98 3,60
3,25 5,46
45–50 1,59
1,02 1,46
1,50 4,17
50–60 1,37
0,57 0,66
3,98 5,81
60 1,01
0,21 0,22
1,10 2,72
Rata-rata 2,04
0,90 1,48
2,62 5,16
Keterangan : - tidak ada sampel
5.6 Kadar Karbon
Karbon merupakan unsur dominan atas berat kayu. Kayu adalah bahan komposit alami yang terdiri dari bahan organik dengan susunan unsur 49
karbon, 6 hidrogen, 44 oksigen dan sedikit unsur lain Haygreen dan Bowyer 1989. Hasil analisis rata-rata kadar karbon yang diperoleh dalam penelitian ini
disajikan pada table 10, sedangkan data rinci disajikan di lapiran 5. Pada Tabel 10 menunjukkan hasil pengujian kadar karbon rata-rata yaitu
berkisar antara 33,80-68,78 dengan kadar karbon rata-rata tertinggi terdapat pada batang utama sebesar 68,78, kemudian akar 57,10, cabang 53,40,
ranting 44,77 dan kadar karbon terendah terdapat pada daun sebesar 33,80. Hal ini sama dengan hasil penelitian Haygreen dan Bowyer 1989 menyatakan
bahwa kadar karbon terbesar terdapat pada bagian pohon yang mengandung unsur kayu yang dominan seperti batang dan cabang.
Tabel 10 Rata-rata kadar karbon pada berbagai bagian pohon dan kelas diameter pohon di IUPHHK PT Suka Jaya Makmur
Kelas Diameter cm
Kadar Karbon Akar
Batang Utama Cabang
Ranting Daun
5–10 55,66
71,27 -
46,74 33,66
10–15 49,45
66,13 -
44,61 33,60
15–20 44,94
61,87 -
42,81 32,71
20–25 53,22
66,60 -
45,52 32,86
25–30 52,78
65,19 -
39,69 33,23
30–40 51,88
70,22 44,91
34,85 33,93
45–50 74,87
81,28 66,58
46,60 37,27
50–60 63,28
68,51 45,05
38,26 33,35
60 67,85
67,90 59,92
55,28 33,85
Rata-rata 57,10
68,78 53,40
44,77 33,80
Keterangan: - tidak ada sampel
5.7 Biomassa