Metode Pemilihan Pohon Sampel Metode Pengumpulan Data Pohon Sampel

Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari IUPHHK PT Suka Jaya Makmur berupa: 1. Peta lokasi penelitian. 2. Keadaan lapangan yang meliputi topografi, tanah, geologi dan iklim. 3. Keadaan hutan yang meliputi tipe hutan dan potensi hutan.

3.4 Metode Pengambilan Data Primer

3.4.1 Metode Pemilihan Pohon Sampel

Jumlah sampel pohon yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 40 pohon dari jenis dominan yang akan dipilih dari kelas-kelas diameter pohon yang terdapat di lapangan dan ditebang dari IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur. Jenis-jenis dominan di areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur diperoleh dari hasil penelitian Kusuma 2009 yang telah melakukan penelitian di areal tersebut pada tahun 2009. Pemilihan pohon sampel dan jenis-jenis dominan tersebut dilakukan secara purposive sampling . Pohon-pohon jenis dominan yang dijadikan sampel adalah pohon yang normal dan merupakan kondisi rata-rata dari jenis pohon yang bersangkutan.

3.4.2 Metode Pengumpulan Data Pohon Sampel

Sampel 40 pohon ang dipilih, kemudian tiap pohon sampel diberi nomor mulai dari nomor 1–40. Metode pengumpulan data pohon sampel melalui tahap sebagai berikut Elias 2010: 1. Persiapan sebelum penebangan pohon sampel Persiapan sebelum penebangan yang dimaksud adalah: a. Menyiapkan peralatan berupa chainsaw untuk pemangkasan cabang, penebangan dan pemotongan batang utama. Parang untuk pemangkasan ranting dan daun. Bulldozer untuk tunggak dan akar, serta linggis dan kuas untuk pembersihan akar. b. Menyiapkan wadah dari terpal di atas permukaan tanah di sekitar pohon sampel. c. Menyiapkan tali tambang dan katrol untuk menahan cabang pohon yang dipangkas agar tidak terjatuh langsung ke atas tanah, sehingga tidak terjadi kerusakan dan kehilangan bagian-bagian pohon sampel. d. Menyiapkan pita keliling untuk pengukuran diameter batang utama dan cabang serta timbangan untuk menimbang berat basah ranting, daun, dan akar. 2. Pengukuran diameter pohon sampel. Pengukuran diameter pohon sampel yang telah diberi nomor dilakukan pada ketinggian setinggi dada dengan menggunakan pita keliling dan tongkat sepanjang 1,30 m. Hasil pengukuran dicantumkan dalam tally sheet yang telah disediakan sesuai dengan nomor pohonnya. 3. Pemangkasan cabang Sebelum perebahan batang utama pohon penebangan terlebih dahulu dilakukan pemangkasan cabang-cabang pohon. Tujuan pemangkasan cabang pohon berdiri yaitu mengumpulkan bagian daun, ranting dan cabang sampel dengan seksama. Pemangkasan cabang dilakukan dengan cara memanjat pohon sampel dan dilakukan pemotongan cabang-cabang di atas pohon. Cabang yang telah dipotong diturunkan secara hati-hati ke atas permukaan tanah dengan menggunakan penahan tali tambang yang telah disiapkan sebelumnya. Cabang, ranting dan daun-daun hasil pemangkasan dikumpulkan dan disimpan di atas wadah terpal yang telah disiapkan. 4. Penebangan batang utama Penebangan batang utama pohon sampel dilakukan setelah pemangkasan cabang selesai. Perebahan pohon kecil dilakukan dengan memotong bagian tunggak yang dekat permukaan tanah secara langsung. Perebahan batang utama pohon sampel yang berdiameter besar 10 cm dilakukan dengan membuat takik rebah dan takik balas pada tunggak pohon yang diusahakan sedekat mungkin dengan permukaan tanah. Bagian batang dari tunggak yang berada di atas permukaan tanah dipotong setelah penggalian tunggak dan akar, dan bagian batang tersebut disatukan dengan batang utama pohon. 5. Penggalian tunggak dan akar pohon sampel Penggalian tunggak dan akar pohon besar digali dengan menggunakan bulldozer dan harus dilakukan dengan hati-hati agar semua bagian-bagian akar dapat digali dari dalam tanah. Bagian tunggak dan akar yang masih terdapat tanah dibersihkan dengan linggis, parang, sikat dan kuas hingga bersih dari kotoran dan tanah. 6. Pemisahan bagian–bagian pohon Bagian–bagian pohon dipisahkan kedalam kelompok masing–masing yaitu: a. Kelompok batang utama, yaitu batang mulai dari pangkal batang di atas permukaan tanah sampai ujung batang utama berdiameter 10 cm b. Kelompok cabang, yaitu bagian batang cabang yang berdiameter 10 cm. c. Kelompok ranting, terdiri dari bagian cabang dan ranting berdiameter ≤ 10 cm d. Kelompok akar, terdiri dari bagian akar tunjang dan akar pohon lainnya. e. Kelompok daun, terdiri dari bagian tangkai daun, daun-daun, bunga, biji, dan buah. 7. Pengukuran tinggi pohon Tinggi pohon diukur dalam keadaan batang utama sudah rebah di atas permukaan tanah. Tinggi yang diukur adalah tinggi pohon bebas cabang pertama dan tinggi pohon total. Alat yang digunakan adalah pita ukur. 8. Pengukuran volume batang utama dan cabang Pengukuran volume batang utama dan batang cabang dilakukan secara terpisah. Batang utama dan batang cabang diberi tanda dengan interval panjang ± 2 m. parameter yang diukur adalah panjang m dan keliling cm ujung-ujung tiap sekmen batang dari batang utama dan cabang. 9. Penimbangan Berat Basah Ranting, Daun, dan Akar Penimbangan berat basah ranting, daun, dan akar dilakukan secara terpisah. Akar-akar halus dan daun-daun yang akan ditimbang masing-masing dimasukkan ke dalam karung plastik yang telah diketahui beratnya, kemudian ditimbang berat basahnya dalam satuan kilogram, untuk ranting, dan akar berdiameter besar masing-masing diikat dengan tali plastik, dan ditimbang berat basahnya.

3.4.3 Metode Pengambilan Bahan Uji Laboratorium di Lapangan