Analisis Manajemen Risiko 1.Identifikasi Sumber – Sumber Risiko

31 4.5. Analisis Manajemen Risiko 4.5.1.Identifikasi Sumber – Sumber Risiko Tahap awal dalam menganalisis risiko adalah melakukan identifikasi risiko, yang bertujuan dalam mengidentifikasi risiko pada seluruh aktifitas fungsional yang berpotensi merugikan dan menguntungkan bagi petani. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan analisis data historis, pengamatan dan pengacuan berdasarkan wawancara yang dilakukan pada petani. Keseluruhan risiko yang ada pada proses produksi cabai merah keriting dirunut sesuai dengan potensinya dalam menimbulkan kerugian. Teknik ini dilakukan dengan pengamatan yang mendalam terhadap sumber-sumber risiko. Kemudian ditentukan risiko-risiko apa saja yang muncul dari sumber-sumber risiko yang ada. Beberapa contoh yang menjadi sumber-sumber risiko bagi proses produksi cabai merah keriting meliputi, lingkungan fisik curah hujan, lingkungan sosial pencurian, lingkungan operasional kerusakan peralatan, pesaing penemuan teknologi baru, konsumen keluhan konsumen akan produk, dan lain-lain. 4.5.2.Pengukuran Risiko Selanjutnya setelah melakukan identifikasi risiko kemudian melakukan pengukuran risiko, yang dapat diketahui dengan menentukan probabilitas terjadinya risiko tersebut terhadap kinerja petani. Pengukuran risiko mengacu pada dua ukuran yaitu, probabilitas atau dengan istilah kemungkinan likelihood mengacu pada besar probabilitas risiko akan terjadi. 4.5.3.Strategi Penanganan Risiko Preventif Strategi yang dapat dilakukan pada saat pertamakali berhadapan dengan risiko adalah strategi menghindar. Kountur 2008, menjelaskan bahwa penghindaran risiko dilakukan apabila: 1 Risiko yang dihadapi terlalu besar yaitu kemungkinan terjadinya besar dan akibat yang ditimbulkan juga besar. Ini adalah risiko-risiko yang sangat besar. 2 Risiko yang dihadapi tidak dapat dikendalikan manajemen dan tidak dapat ditangani dengan strategi-strategi penanganan risiko lain. 32 4.5.4.Strategi Penanganan Risiko Mitigasi Mitigasi risiko adalah strategi dengan mengurangi risiko, yang diperuntukkan dalam memperkecil kemungkinan terjadinya risiko kerugian pada perusahaan. Sasaran utamanya adalah bagaimana agar kemungkinan atau probabilitas terjadinya suatu kejadian yang merugikan dapat diatur sekecil mungkin. Beberapa mitigasi yang dapat dilakukan oleh petani untuk memperkecil kerugian akibat pengambilan risiko adalah diversifikasi, penggabungan atau penahanan, pengalihan risiko dan pengendalian risiko. Selain itu juga perlu dilakukan proses produksi berdasarkan sistem yang baik, prosedur yang benar dan jelas. Banyaknya kerugian yang terjadi pada proses produksi adalah karena aktifitas petani yang tidak mengikuti standar operasional prosedur SOP yang telah diberlakukan oleh Gapoktan sebagai lembaga yang menaungi petani. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan diversifikasi untuk mengetahui apakah dengan melakukan diversifikasi petani Pondok Menteng akan menekan risiko yang dihadapi atau sebaliknya. Kegiatan usaha diversifikasi juga tidak terlepas dari risiko usaha seperti halnya kegiatan spesialisasi. Risiko yang terdapat dalam kegiatan diversifikasi dinamakan risiko portofolio. Untuk mengukur risiko portofolio dapat dilakukan dengan menghitung variance gabungan dari beberapa kegiatan usaha atau aset. Diversifikasi yang akan diperhitungkan adalah kombinasi antara tanaman cabai merah keriting dan tanaman sawi Jika investasi digunakan untuk dua aset maka variance gabungan dapat dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber 1995: p 2 = k 2 ij 2 +1-k 2 ij 2 +2 k 1-k ij Keterangan : p 2 = Variance portofolio untuk investasi dua asset yang digabungkan cabai merah keriting dan sawi ij = Covariance antara investasi dua asset yang digabungkan cabai merah keriting dan sawi k = Fraction portofolio pada investasi asset i cabai merah keriting 1-k = Fraction portofolio pada investasi aset j sawi 33 Covariance antara kedua aktiva i dan j dihitung dengan menggunakan persamaan bersikut Elton dan Grubber 1995: ij = ij i j Keterangan : ij = nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j

4.6. Definisi Operasional