Sejarah dan Perkembangan Kelompoktani Pondok Menteng

34

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Sejarah dan Perkembangan Kelompoktani Pondok Menteng

Gabungan kelompoktani Gapoktan Rukun Tani dibentuk pada tahun 2001 yang dibangun atas dasar adanya persamaan kepentingan diantara petani-petani yang ada di wilayah Desa Citapen Kecamatan Ciawi dalam hal komoditi hortikultura yang ditanam terutama komoditi sayuran dan juga dalam hal pemasaran hasil panen. Saat itu, atas prakarsa petugas lapangan dari PT. TANINDO, dibentuklah satu kelompoktani yang bernama kelompoktani Pondok Menteng yang beranggotakan 25 orang. Seiring berjalannya waktu petani-petani lainnya yang tergabung dalam kelompoktani tanaman pangan, kelompoktani ternak dan kelompoktani pengrajin olahan hasil pertanian, bergabung dalam rangka menyatukan kepentingan yang sama ke arah usaha agribisnis terpadu terutama dalam mengakses pasar dan permodalan. Membentuk satu himpunan kelompoktani yang diberi nama ’Himpunan Rukun Tani’. Pada tanggal 29 Juni 2007 Himpunan Rukun Tani melalui bimbingan Petugas Penyuluh Pertanian, dikukuhkan melalui rapat pengukuhan Gapoktan yang disahkan oleh Kepala desa dan Camat menjadi gapoktan Rukun Tani dengan anggota 105 orang. Sebagai legalitas gapoktan, tanggal 26 November 2008, gapoktan Rukun Tani telah dikukuhkan dihadapan NOTARIS Akta Notaris Miranti Tresnaning Timur, SH No.14 tanggal 26 November 2008. Tujuan dibentuknya Kelompoktani dituangkan dalam Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART diantaranya adalah : a. Mengembangkan kegiatan usaha anggota khususnya dan kemajuan lingkungan kerja pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur. b. Mengembangkan sikap wirausaha ke arah usaha yang profesional, tangguh dan sehat dari anggota untuk anggota dan oleh anggota. c. Mendorong dan menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan. 35 d. Menggalang persatuan dan kesatuan masyarakat. e. Memperkokoh dan memperkuat perekonomian di tingkat pedesaan, sehingga menjadi lembaga usaha bisnis yang tangguh, sehat serta mampu bersaing dengan pelaku usaha bisnis lainnya. f. Mencari kemudahan dalam mengakses pasar, permodalan dan jaringan networking dalam rangka mengembangkan usaha agribisnis berbasis pedesaan. g. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani.

5.2. Lokasi dan Kondisi Kelompoktani