42 • Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah ada matahari, agar cabai
yang dipanen dalam kondisi kering. • Pemanenan cabai dilakukan dengan mengikutsertakan tangkai buahnya.
• Ciri buah cabai yang sudah siap dipanen adalah cabai tua dengan warna merah, hijau, kemerahan, atau hitam kemerahan.
Adapun gambaran tahap awal pembuatan bedengan, pemasangan ajir sampai siap panen ada dilampiran 6.
5.7. Pengeluaran Usahatani
Dalam melakukan usahatani cabai merah keriting setiap kali musim tanam akan membutuhkan sejumlah biaya yang sering disebut dengan pengeluaran
usahatani. Biaya usahatani pada penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok. Biaya usahatani yang tergolong pada biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan.
Biaya yang termasuk pada biaya diperhitungkan tidak tunai pada usahatani cabai merah keriting ini adalah biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK, sewa
lahan milik sendiri yang dikonversikan pada sewa lahan umum, dan penyusutan alat. Sedangkan, biaya tunai pada usahatani cabai merah keriting adalah biaya
benih, pupuk kandang, pupuk NPK, pupuk SP-36, pupuk KCL, pestisida, nutrisi, Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK, sewa lahan, turus, tali rafia, polybag,
karung dan pajak lahanBiaya tunai dan biaya diperhitungkan pada usahatani tersebut menghasilkan Total biaya seperti yang dapat disajikan pada
lampiran 7. Berdasarkan hasil perhitungan biaya tunai pada suatu usahatani cenderung
lebih tinggi dibanding biaya diperhitungkan. Biaya tunai sebesar Rp 55.401.539
sedangkan biaya diperhitungkan sebesar Rp 4.272.142. Total biaya yang dikeluarkan pada usahatani tersebut adalah Rp 59.673.680. Berdasarkan uraian
biaya tersebut, maka biaya yang paling tinggi dalam usahatani cabai merah keriting adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja luar keluarga pada
biaya tunai, yakni sebesar 50,69 persen dan biaya terkecil adalah pajak lahan dan penyusutan, yakni sebesar 0,13 persen dari total biaya.
Benih yang digunakan pada usahatani cabai merah keriting di lokasi penelitian diperoleh dari Gapoktan Rukun Tani, dan varietas yang ditanam oleh
petani responden adalah Varietas Seminis TM 999 dan Ciko 99. Harga beli yang
43 diperoleh petani responden dari Gapoktan Rukun Tani adalah sama untuk setiap
varietas, yakni Rp 120.000 perbungkus dengan berat 10 gram. Kelompoktani Pondok Menteng menggunakan pupuk kandang dan pupuk
kimia dalam usahatani cabai merah keriting. Pupuk kandang digunakan untuk menambah unsur hara tanah, mengurangi kerusakan tanah, dan khususnya untuk
memperbaiki struktur organik tanah yang sudah hilang akibat penggunaan bahan kimia pada usahatani beberapa tahun sebelumnya. Jenis pupuk kandang yang
digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi dan kotoran ayam. Sedangkan pupuk kimia yang digunakan dalam usahatani cabai merah
keriting, yakni pupuk NPK, SP-36 dan KCL. Pestisida digunakan untuk membasmi hama dan penyakit secara kimia.
Pestisida yang digunakan adalah dalam bentuk cair. Pestisida yang sering digunakan oleh kelompoktani Pondok Menteng dalam usahatani cabai merah
keriting adalah Rubigan, Decis, Winder, Agrimex, Chorachron dan Pelengket. Jumlah rata-rata pestisida yang digunakan petani responden dalam usahatani cabai
merah keriting adalah 40 liter per ha.
5.8. Pemasaran