28 responden untuk penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jumlah
anggota kelompoktani Pondok Menteng secara keseluruhan adalah 25 orang. Responden merupakan pihak yang berhubungan dan mengetahui dengan jelas
produksi dan risiko yang dihadapi cabai merah keriting yaitu 5 orang petani yang konsisten menanam cabai merah keriting dari tahun ke tahun dikelompoktani
Pondok Menteng. Data yang diperoleh dari petani yaitu meliputi data luas lahan, proses produksi cabai merah keriting, dan kendala-kendala dalam usahatani cabai
merah keriting. Adapun kelima petani tersebut adalah masing-masing bapak Haji Misbah yang juga merupakan ketua Gapoktan Rukun Tani sekaligus ketua
kelompoktani Pondok Menteng, Bapak Jamil sebagai sekretaris, Bapak Anwar, Bapak Jaja dan Bapak Umar.
4.4. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh diolah menggunakan
program Microsof Office Excel. 4.4.1.Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dalam penilaian risiko yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan dengan pengukuran penyimpangan. Beberapa ukuran yang dapat
digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah ragam, simpangan baku, koefisien variasi. Dan ukuran-ukuran tersebut merupakan ukuran statistik
yang dijelaskan sebagai berikut: 1
Penerimaan
Penerimaan usahatani, merupakan nilai produksi yang diperoleh dari produk total dikalikan dengan harga jual ditingkat petani. Satuan yang dipakai adalah
rupiah. 2
Peluang
Peluang merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa. Peluang hanya suatu kemungkinan, jadi nilai dari suatu peluang bukan merupakan harga mutlak dalam
suatu kondisi. Menurut Darmawi 1997 dari sudut pandang empiris maka
29 probabilitas dapat dipandang sebagai frekuensi terjadinya event dalam jangka
panjang yang dinyatakan dalam persentase.
Dimana: n = Banyak kejadian
W = Frekuensi terjadinya peristiwa yang dihitung peluangnya. 3
Nilai Harapan Expected Value Nilai harapan adalah jumlah dari nilai-nilai kemungkinan yang diharapkan
terjadi probabilitas peluang masing-masing dari suatu kejadian tidak pasti. Nilai harapan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan
untuk melanjutkan kegiatan usaha penyelesaian pengambilan keputusan risiko dapat dilakukan dengan menggunakan expected return.
Dimana: ERi
= Expected Return Pi
= Peluang dari suatu kejadian Ri
= Return 4
Variance Pengukuran varian dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari
return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Dari
nilai varian dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai varian maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi dalam
melakukan kegiatan usaha tersebut.
Dimana: = varian dari return
Pij = Peluang dari suatu kejadian
Rij = Return
Ri = Expected return
30 5
Standart Deviation Standart deviation
dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai varian. Risiko dalam penelitian ini berarti besarnya fluktuasi keuntungan, sehingga semakin
kecil standar deviasi maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha.
Dimana : = Variance atau penyimpangan dari masing-masing risiko
= Standard deviation dari masing-masing risiko 6
Coefficient Variation Koefisien variasi diukur dari rasio standar deviasi dengan return yang
diharapkan atau ekspektasi return. Semakin kecil nilai koefisien variasi maka semakin rendah risiko yang dihadapi .
Dimana: CV = Coefficient variation
= Standard deviation
i
= Expected return
4.4.2.Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah salah satu model yang digunakan dalam penelitian ini, digunakan untuk mendeskripsikan secara kualitatif kondisi
manajemen produksi petani cabai merah keriting kelompoktani Pondok menteng di Desa Citapen. Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk
menganalisis risiko produksi yang dihadapi oleh petani cabai merah keriting. Metode ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan diskusi dengan
petani dll.
31
4.5. Analisis Manajemen Risiko 4.5.1.Identifikasi Sumber – Sumber Risiko