Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

perempuan Usia kejadian trauma Usia pada saat anak mengalami trauma gigi Wawancara Kuesioner Nominal Klasifikasi trauma gigi sulung anterior menurut WHO yang dilihat secara klinis 1.Trauma pada jaringan keras gigi dan pulpa : 1 Retak mahkota enamel infraction adalah fraktur tidak sempurna retak pada enamel tanpa kehilangan struktur gigi. 2 Fraktur enamel yang tidak kompleks uncomplicated crown fracture adalah fraktur pada mahkota gigi yang hanya mengenai lapisan enamel saja. 3 Fraktur enamel- dentin uncomplicated crown fracture adalah fraktur yang hanya mengenai lapisan enamel dan dentin saja tanpa melibatkan pulpa. 4 Fraktur mahkota kompleks complicated crown fracture adalah fraktur yang mengenai lapisan enamel, dentin dan melibatkan pulpa. 2. Kerusakan pada jaringan periodontal: 1 Konkusio adalah trauma yang Wawancara dan pemeriksaan klinis Sonde, kaca mulut, pinset, senter dan kuesioner Nominal mengenai jaringan pendukung gigi yang menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap tekanan dan perkusi tanpa adanya kegoyangan atau perubahan posisi. 2 Subluksasi adalah kegoyangan gigi tanpa disertai perubahan posisi akibat trauma pada jaringan pendukung gigi. 3 Luksasi lateral merupakan perubahan letak gigi yang terjadi karena pergerakan gigi ke arah labial, palatal, maupun lateral. Hal ini menyebabkan kerusakan atau fraktur pada soket alveolar gigi tersebut. 4 Luksasi ekstrusi adalah pelepasan sebagian gigi keluar dari soketnya. 5 Luksasi intrusi adalah pergerakan gigi ke dalam tulang alveolar, dimana dapat menyebabkan kerusakan atau fraktur soket alveolar. 6 Avulsi adalah pergerakan seluruh gigi keluar dari soketnya. 7 Lain-lain adalah trauma yang tidak dapat dimasukkan dalam klasifikasi trauma WHO gigi yang sudah direstorasi, sudah karies Lokasi kejadian trauma Tempat dimana anak mengalami trauma yaitu : di rumah, di sekolah, di tempat bermain, di jalan, dan di tempat lainnya sebutkan Wawancara Kuesioner Nominal Etiologi Penyebab terjadinya trauma yaitu : terjatuh karena belajar berjalan, jatuh karena bermain, kekerasan fisik oleh orangtua, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain terbentur meja Wawancara Kuesioner Nominal Tindakan orang tua Perlakuan yang dilakukan orang tua terhadap anak ketika mengalami trauma gigi diantaranya : dibiarkan saja, di bawa ke dokter gigi, dibawa ke puskesmas, diobati sendiri dan lain-lain dibawa ke Rumah Sakit Wawancara Kuesioner Nominal

3.5 Metode Pengumpulan Data Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Peneliti memilih satu kecamatan lingkar dalam dan satu kecamatan lingkar luar dengan melakukan random terhadap 21 kecamatan di Kota Medan, dimana setiap nama kecamatan ditulis di kertas lalu dilakukan pencabutan dan terpilihlah Kecamatan Medan Polonia dan Medan Marelan. 2. Dari dua kecamatan tersebut, peneliti menentukan PAUD, TK dan Posyandu dari Puskesmas mana yang akan dijadikan lokasi penelitian dengan melakukan teknik random. Setiap nama PAUD, TK dan Posyandu dari Puskesmas di tulis di kertas dan dipilih salah satu diantaranya. Semua anak pada lokasi penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. 3. Peneliti mengurus ethical clearance di Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan izin melakukan penelitian. 4. Setelah mendapat izin dari komisi etik, peneliti mendatangi satu persatu lokasi penelitian untuk mendapatkan izin melakukan penelitian pada tempat tersebut dan untuk mengetahui jadwal siswai PAUD, TK dan anak di Posyandu dari Puskesmas dimana penelitian akan berlangsung. Kemudian peneliti menginformasikan waktu untuk mengumpulkan orang tua kepada pihak sekolah . 5. Pada waktu yang telah diinformasikan, peneliti meminta pihak sekolah agar menyediakan sarana yang dibutuhkan sebagai tempat peneliti melakukan pemeriksaan klinis. Penelitian dilakukan oleh dua orang pemeriksa. 6. Peneliti memberikan penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan memberikan informed consent kepada orangtua untuk di isi, jika orang tua menyetujui anaknya dijadikan subjek penelitian, maka peneliti segera melakukan pemeriksaan klinis terhadap anak dan wawancara pada orangtua dengan alat bantu kuesioner. 7. Pemeriksaan klinis dilakukan dengan menggunakan sonde tajam setengah lingkaran, kaca mulut dan dibantu dengan penerangan menggunakan senter. Peneliti menggunakan cairan disinfektan dan nierbekken untuk membersihkan alat-alat yang telah dipakai. Wawancara terhadap orang tua dilakukan perihal identitas anak, pengalaman trauma gigi, penyebab trauma gigi, lokasi trauma gigi, usia terjadinya trauma dan tindakan orangtua ketika trauma tersebut terjadi.