43 sempadan Kali Pesanggrahan. Tabel 5.2 merupakan data pohon pelindung di TPU
Tanah Kusir yang didapatkan dari Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan. Berdasarkan data yang diperoleh sebelum diadakannya proyek pelebaran
sungai tersebut, terdapat 47 jenis pohon pelindung yang ada di TPU Tanah Kusir dengan jumlah keseluruhan pohon sebanyak 1.424 pohon. TPU Tanah Kusir
wilayah Utara memiliki jumlah pohon pelindung yang lebih banyak dibandingkan di wilayah Selatan. Namun pada wilayah Selatan jenis pohon pelindungnya lebih
beragam yaitu sebanyak 38 jenis, sedangkan pada wilayah Utara jenisnya hanya sebanyak 21 jenis. Hal ini akan berpengaruh dengan keanekaragaman jenis burung
yang terdapat pada wilayah TPU Tanah Kusir. Proyek normalisasi Kali Pesanggrahan tersebut juga menggusur habitat
burung yang ada di sepanjang sungai secara langsung. Hal ini disebabkan karena pelebaran sungai tersebut dilakukan dengan menebang semua vegetasi yang ada di
sepanjang sempadan sungai, padahal vegetasi yang ada di sepanjang sempadan Kali Pesanggrahan merupakan salah satu habitat utama yang ada di TPU Tanah
Kusir. Selain itu, vegetasi yang terdapat di sepanjang Kali Pesanggrahan merupakan salah satu koridor hijau yang menghubungkan jalur pergerakan burung
dari lokasi utama habitat di Bantaran Kali Pesanggrahan dan Hutan Kota Srengseng.
Penanaman vegetasi yang dapat mengundang burung untuk datang sangat diperlukan pada tapak untuk memperbaiki ekosistem dan populasi burung yang
sempat hilang karena proyek pelebaran sungai. Selain itu, penanaman vegetasi juga berfungsi sebagai pengatur iklim mikro pada kawasan TPU Tanah Kusir agar
menjadi lebih nyaman bagi pengguna. Penanaman vegetasi tersebut dapat dilakukan di seluruh area tapak tergantung fungsi dari tanamannya.
5.2.2. Satwa
Banyak satwa yang ditemui di dalam dan sekitar tapak. Satwa-satwa tersebut menggunakan lahan TPU Tanah Kusir sebagai habitat dan tempat
mencari makan. Banyaknya tanaman pada tapak, mempengaruhi banyaknya jenis hewan yang ada. Selain itu, Kali Pesanggrahan juga makin memperkaya
keanekaragaman hayati yang ada di TPU Tanah Kusir. Satwa yang terdapat di
44 TPU Tanah Kusir antara lain berbagai jenis burung, serangga seperti kupu-kupu,
capung, belalang, kumbang, lebah, rayap, semut dan sebagainya, katak, kadal, ular, biawak serta berbagai jenis ikan yang ada di Kali Pesanggrahan. Selain itu
terdapat pula hewan yang dipelihara oleh warga sekitar dan dilepas di dalam tapak seperti ayam, anjing, kucing, kambing, serta monyet.
Gambar 5. 15. Satwa yang terdapat di TPU Tanah Kusir
5.2.3. Burung
Pengamatan burung dilakukan sebanyak dua periode pengamatan. Periode pertama adalah pada saat sebelum diadakannya pembangunan proyek pelebaran
Kali Pesanggrahan bulan April 2012, sedangkan periode yang kedua adalah pada saat dilaksanakannya proyek pelebaran Kali Pesanggrahan bulan Agustus 2012.
Pengambilan data burung dengan dua periode tersebut dimaksudkan untuk memperoleh data perbandingan jumlah jenis burung sebelum dan setelah
diadakannya proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Berdasarkan hasil pengamatan burung periode pertama pada tapak
mengunakan metode McKinnon List, diperoleh beberapa jenis burung yang ada di
TPU Tanah Kusir. Burung-burung tersebut tersebar sesuai dengan jenis habitatnya.
Gambar 5. 16. Burung yang terdapat di area Tanah Kusir
45 Namun, sebagian besar burung yang terdapat pada tapak merupakan jenis
burung gereja-erasia, burung walet sapi, serta burung cucak kutilang. Klasifikasi ekologi jenis burung di TPU Tanah Kusir serta status dan undang-undang
perindungannya di Indonesia dijelaskan pada Tabel 5.5. Tabel 5. 3. Data Pengamatan Burung di TPU Tanah Kusir Jakarta wilayah Selatan
Periode Pertama dan Periode Kedua
No. Nama Lokal
Nama Ilmiah Periode I
Periode II 1 Cipoh Kacat
Aegithina tiphia √
√ 2 Raja-udang meninting
Alcedo meninting √
− 3 Kareo padi
Amaurornis phoenicurus √
− 4 Burung-madu kelapa
Anthreptes malacensis √
√ 5 Wiwik kelabu
Cacomantis merulinus √
√ 6 Wallet sapi
Collocalia esculenta √
√ 7 Cabai jawa
Dicaetum trochileum √
√ 8 Cekakak Jawa
Halcyon cyanoventris √
− 9 Layang-layang batu
Hirundo tahitica −
√ 10 Bondol Jawa
Lonchura leucogastroides √
√ 11 Bondol peking
Lonchura punctulata √
√ 12 Burung-madu sriganti
Nectarinia jugularsis √
√ 13 Cinenen kelabu
Orthotomus ruficeps √
√ 14 Cinenen pisang
Orthotomus sutorius √
√ 15 Gelatik Jawa
Padda oryzivora √
− 16 Burung-gereja erasia
Passer Montanus √
√ 17 Perenjak Jawa
Prinia familaris √
√ 18 Cucak kutilang
Pycnonotus aurigaster √
√ 19 Merbah cerukcuk
Pycnonotus goiavier √
√ 20 Kipasan belang
Rhipidura javanica √
− 21 Tekukur biasa
Streptopelia chinensis √
√ 22 Gemak loreng
Turnix suscitator √
− 23 Kacamata biasa
Zosterops palpebrosus √
√ Keterangan:
√ : Ditemui − : Tidak Ditemui
Pada data di atas Tabel 5.3, terjadi penurunan jenis burung yang terdapat pada TPU Tanah Kusir wilayah Selatan. Jenis burung yang tidak ditemui karena
adanya proyek pelebaran sungai adalah Raja-udang meninting, Kareo padi, Cekakak Jawa, Gelatik Jawa, Kipasan belang, dan Gemak loreng. Namun ada
pula jenis burung yang bertambah, yaitu jenis Layang-layang batu. Penurunan jenis pada TPU Tanah Kusir wilayah selatan yang semula sebanyak 22 jenis pada
Periode I turun menjadi 17 jenis pada Periode II Gambar 5.17.
46
Gambar 5. 17. Grafik MacKinnon Hasil Pengamatan Burung di TPU Tanah Kusir Wilayah Selatan
Tabel 5. 4. Data Pengamatan Burung di TPU Tanah Kusir Jakarta wilayah Utara Periode Pertama dan Periode Kedua
No. Nama Lokal
Nama Ilmiah Periode I
Periode II 1 Cipoh Kacat
Aegithina tiphia √
√ 2 Raja-udang meninting
Alcedo meninting √
− 3 Burung-madu kelapa
Anthreptes malacensis √
√ 4 Wiwik kelabu
Cacomantis merulinus √
− 5 Wallet sapi
Collocalia esculenta √
√ 6 Cabai jawa
Dicaetum trochileum √
√ 7 Cekakak Jawa
Halcyon cyanoventris √
− 8 Layang-layang batu
Hirundo tahitica √
√ 9 Bondol Jawa
Lonchura leucogastroides √
√ 10 Bondol peking
Lonchura punctulata √
√ 11 Burung-madu sriganti
Nectarinia jugularsis √
√ 12 Cinenen kelabu
Orthotomus ruficeps √
√ 13 Cinenen pisang
Orthotomus sutorius −
√ 14 Burung-gereja erasia
Passer montanus √
√ 15 Caladi tilik
Picoides moluccensis √
− 16 Perenjak Jawa
Prinia familaris −
√ 17 Cucak kutilang
Pycnonotus aurigaster √
√ 18 Merbah cerukcuk
Pycnonotus goiavier √
√ 19 Tekukur biasa
Streptopelia chinensis √
√ 20 Kacamata biasa
Zosterops palpebrosus √
√ Keterangan:
√ : Ditemui − : Tidak Ditemui
Penurunan jenis juga terjadi pada TPU Tanah Kusir wilayah Utara sebagai akibat dari proyek pelebaran Kali Pesanggrahan Tabel 5.4. Jenis pada
pengamatan periode I sebanyak 18 jenis, namun pada pengamatan periode II menjadi 16 jenis Gambar 5.18. Jenis yang hilang pada TPU Tanah Kusir
wilayah Utara antara lain Raja-udang meninting, Wiwik kelabu, Cekakak Jawa,
47 dan Caladi tilik. Namun burung yang bertambah pada wilayah Utara ini antara
lain Cinenen pisang dan Perenjak Jawa.
Gambar 5. 18. Grafik MacKinnon Hasil Pengamatan Burung di TPU Tanah Kusir Wilayah Utara
Pada saat dilaksanakan proyek pelebaran sungai, jumlah jenis burung yang terdapat di TPU Tanah Kusir mengalami pengurangan yang cukup besar. Jenis
burung yang hilang merupakan jenis burung yang melakukan aktifitas di sekitar sungai. Hal ini terjadi karena hilangnya habitat burung dan karena adanya suara
bising dari aktifitas alat-alat besar proyek. Pembuatan habitat baru sangat diperlukan pada TPU Tanah Kusir agar jenis burung yang hilang dapat kembali ke
tapak. Hal tersebut dapat dilakuakan dengan penanaman vegetasi yang sesuai dengan habitat burung agar dapat dijadikan tempat hidup dan sumber pakan yang
baru. Selain itu, pembuatan badan air juga berguna untuk menarik burung mendatangi tapak. Badan air merupakan sumber air bagi burung untuk minum dan
mandi. Perbandingan burung yang tidak ditemui pada pengamatan periode I dan periode II serta persebarannya dijelaskan oleh Gambar 5.19 dan Gambar 5.20.
48
5.19
Sumber Peta Dasar: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011
49
5.20
Sumber Peta Dasar: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011
50
Tabel 5. 5. Klasifikasi Ekologi Jenis Burung di TPU Tanah Kusir serta Status dan Undang-undang Perlindungannya di Indonesia
No. Klasifikasi Ekologi
Burung Jenis Burung
Status Perlindungan di Indonesia
1 Burung darat pemakan
bahan atau organisme tidak terkubur dalam
tanah
Suku Rallidae Mandar
1. Kareo padi Amaurornis phoenicurus
Suku Turnicidae Gemak
2. Gemak loreng Turnix suscitator
2 Burung pemangsa
pemakan daging
Suku Alcedinidae Burung udang
3. Raja-udang meninting Alcedo meninting
UU No. 5 1990 PP No. 7 1999 4. Cekakak Jawa
Halcyon cyanoventris Endemik
UU No. 5 1990 PP No. 7 1999 3
Burung besar pemakan buah di pohon
Suku Columbidae Pergam dan Punai
5. Tekukur biasa Streptopelia chinensis
4 Burung sedangbesar
pemakan serangga bersifat arboreal
Suku Chloropseidae Cipoh
6. Cipoh Kacat Aegithina tiphia
Suku Picidae Burung pelatuk
7. Caladi tilik Picoides moluccensis
5 Burung besar pemakan
serangga bersifat arboreal
Suku Cuculidae Kukuk
8. Wiwik kelabu Cacomantis merulinus
6 Burung pemakan
serangga bersifat aerial
Suku Apodidae Walet dan kapinis
9. Wallet sapi Collocalia esculenta
Suku Hirundinidae Layang-layang
10. Layang-layang batu Hirundo tahitica
51
No. Klasifikasi Ekologi
Burung Jenis Burung
Status Perlindungan di Indonesia
No. 7
Burung sedang kecil pemakan serangga
bersifat arboreal
Suku Rhipiduridae Kipasan
11. Kipasan belang Rhipidura javanica
UU No. 5 1990 PP No. 7 1999
Suku Silviidae Perenjak dunia lama 12. Cinenen kelabu
Orthotomus ruficeps 13. Cinenen pisang
Orthotomus sutorius 14. Perenjak Jawa
Prinia familaris Endemik
Suku Zosteropidae Burung kacamata
15. Kacamata biasa Zosterops palpebrosus
8 Burung kecil pemakan
nektar, buah dan biji
Suku Dicaeidae Burung cabe
16. Cabai jawa Dicaeum trochileum
Endemik
Suku Nectarinidae Burung madu dan jantung
17. Burung-madu kelapa Anthreptes malacensis
UU No. 5 1990 PP No. 7 1999 18. Burung-madu sriganti
Nectarinia jugularis UU No. 5 1990 PP No. 7 1999
Suku Ploceidae Burung gereja, bondol, dan manyar
19. Bondol Jawa Lonchura leucogastroides
Endemik 20. Bondol peking
Lonchura punctulata 21. Gelatik Jawa
Padda oryzivora Endemik
22. Burung-gereja erasia Passer Montanus
Suku Pycnonotidae Kutilang 23. Cucak kutilang
Pycnonotus aurigaster 24. Merbah cerukcuk
Pycnonotus goiavier Status: Endemik = Burung yang hanya dijumpai di Indonesia
Sumber: MacKinnon, 2010 Lanjutan Tabel 5.5
52
5.3. Aspek Sosial 5.3.1. Keadaan dan Pendapat Warga Sekitar Kawasan