61
BAB VI PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
6.1. Rencana Ruang
Ruang yang direncanakan berdasarkan konsep ruang yang telah dibuat dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona inti, zona konservasi dan zona pendukung.
Subzona dari masing-masing pembagian tersebut yaitu makam unit Islam, unit Kristen, unit Budha, unit khusus serta makam relokasi pada zona inti. Ruang
konservasi pada zona konservasi, ruang penerimaan dan ruang pelayanan pada zona pendukung.
Hubungan antar ruang tersebut berbeda-beda tergantung interaksinya. Hubungan antar ruang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu erat, cukup erat dan
tidak erat. Dikatakan memiliki hubungan yang erat karena ruang tersebut saling mempengaruhi dan berdekatan. Cukup erat berarti tidak selalu saling berdekatan
namun saling mempengaruhi. Sedangkan hubungan tidak erat berarti tidak saling berdekatan dan tidak mempengaruhi. Berikut merupakan diagram hubungan antar
ruang yang direncanakan pada tapak.
Gambar 6.1. Diagram hubungan antar ruang pada tapak Kebutuhan pada masing-masing ruang pada tapak juga dibuat dalam
rencana ruang. Berikut ini merupakan penjelasan dari rencana pembagian ruang
62 dengan aktivitas dan fasilitas pendukungnya serta luasan yang diperlukan untuk
mengakomodasi kegiatan pada tapak.
Tabel 6.1. Jenis Ruang, Luasan, Aktivitas serta Fasilitas yang diperlukan pada tapak.
Zona Sub Zona
Luas m
2
Aktivitas Fasilitas
Inti Unit Islam
126.879,3 Pemakaman jenazah
dan berziarah Makam
Unit Kristen 91.907,3
Unit Budha 53.000,8
Beristirahat Pergola
Unit Khusus 28.939,1
Jalan santai dan jogging
Jalan setapak Makam Relokasi
19.658,6
Konservasi Ruang
Konservasi 71.248,8
Jalan santai dan menikmati
pemandangan Jalan setapak dan
papan informasi
Duduk-duduk dan pengamatan burung
Bangku, pergola, papan informasi
Pendukung Ruang
Penerimaan 10.612
Keluar masuk area Pintu masuk dan
gerbang Parkir kendaraan
Tempat parkir Duduk-duduk
Taman dan bangku
Ruang Pelayanan 26.553,5
Pengelolaan dan pusat informasi
Gedung pengelola dan papan
informasi Parkir kendaraan
Tempat parkir Beribadah
Musholla Membersihkan diri
Toilet Makan dan Minum
Kantin Membeli bunga dan
nisan Kios
Keamanan Pos jaga
Gambar 6.2. Ilustrasi Zona Inti Bagian Luar
63
Gambar 6.3. Ilustrasi Zona Inti Bagian Dalam
Gambar 6.4. Ilustrasi Zona Pendukung
64 64
65 65
66 66
67
6.8
68
6 .9
69
6 .1
70
6 .1
1
71
6 .1
2
72
6 .1
3
73
6.14
74
6.15
75
6 .1
6
76 Elemen desain yang terdapat pada perancangan ulang tapak TPU Tanah
Kusir adalah titik, garis, bentuk, bangun dan warna. Elemen desain berupa titik dijelaskan dengan penempatan titik-titik fasilitas yang menjadi point of interest
dari tapak. Penempatan air mancur, bangku taman, tempat sampah, toilet, pos jaga, serta lampu jalan dan lampu taman merupakan berbagai jenis titik yang ada
pada tapak. Sedangkan titik utama dari tapak adalah gedung pengelola dan makam Bung Hatta yang menjadi pusat dan daya tarik dari segala kegiatan di tapak.
Elemen garis sangat jelas terlihat pada jalur sirkulasi. Jalur sirkulasi cenderung lurus dan formal, sesuai dengan tema pemakaman yang formal. Jalur
sirkulasi juga dilengkapi dengan tanaman yang disusun rapi pada pinggir jalur, deretan tanaman tersebut juga membentuk suatu garis. Kali Pesanggrahan yang
terdapat dalam tapak juga merupakan suatu garis, namun merupakan garis yang tidak formal.
Elemen bentuk yang terdapat pada tapak sebagian besar adalah bentuk persegi. Kumpulan dari banyak garis juga merupakan suatu bentuk. Garis-garis
sirkulasi yang saling bertemu tersebut membentuk suatu bidang persegi dan persegi panjang yang merupakan batas dari tiap blad. Setiap bentuk dari hasil
pertemuan jalur sirkulasi tersebut mewakili tiap blad pada tapak. Elemen bangun ruang yang terdapat pada tapak sebagian besar berbentuk
kotak. Hal ini terlihat dari bangunan gedung pengelola, kios, musholla, serta pos jaga yang berbentuk kotak. Bentuk kotak digunakan untuk pemanfaatan ruang
agar maksimal. Elemen warna yang dominan pada tapak adalah warna hijau. Hal ini
dikarenakan penggunaan rumput dan pohon pada seluruh area pemakaman. Warna putih, coklat dan abu-abu juga dominan digunakan untuk fasilitas yang ada pada
tapak. Selain elemen desain, terdapat pula prinsip desain pada perancangan ulang
TPU Tanah Kusir. Prinsip desain yang diangkat dalam tapak adalah unity, harmony, emphasis, balance, serta scale and proportion. Unity kesatuan yang
terdapat pada tapak terlihat pada penggunaan warna yang sama pada keseluruhan area pemakaman. Warna yang dominan adalah hijau yang berasal dari elemen
77 softscape dari desain secara keseluruhan. Selain itu, pembuatan makam dengan
model yang sama juga membuat suatu kesatuan desain pada tapak. Harmony keselarasan terdapat pada fasilitas yang dirancang. Fasilitas-
fasilitas tersebut memiliki warna yang selaras satu dengan yang lain, yaitu penggunaan warna putih, coklat dan abu-abu. Sedangkan emphasis kontras yaitu
makam Bung Hatta yang menjadi vocal point dan daya tarik pada tapak. Makam tersebut berbeda dengan makam lain yang ada pada tapak, makam Bung Hatta
memiliki bangunan yang cukup besar menyerupai rumah. Balance keseimbangan jelas terlihat pada desain makam yang simetris
dan formal. Desain makam di kiri dan kanan jalan dibuat simetris dan sama. Scale and proportion terdapat pada penggunaan tanaman pada tapak. Tanaman dengan
fungsi estetika cenderung rendah hingga sedang dan tanaman dengan fungsi pengarah pada sepanjang jalan utama cenderung tinggi. Tanaman pada zona
konservasi cenderung sedang hingga tinggi dan tanaman dengan fungsi penyangga memiliki ukuran yang tinggi.
6.2. Rencana Sirkulasi