semakin  tinggi  menunjukkan  mutu  produk  minuman  kopi  dengan  penambahan ekstrak biji mahoni semakin kuat dan nilai flavour semakin rendah menunjukkan
mutu produk yang semakin lemah.  Hasil uji mutu hedonik atribut flavour dapat dilihat pada lampiran 4.
Hasil penilaian mutu organoleptik terhadap flavour memiliki kisaran nilai antara  5  sampai  7,  atau  antara  just  about  right  sampai  lemah.  Nilai  rata-rata
terendah  5.77  diperoleh  oleh  kopi  dengan  penambahan  ekstrak  100  mg  yang artinya  berada  dalam  kisaran  atribut  flavour  yang  just  about  right  sampai  agak
lemah.  Sedangkan  rata-rata  tertinggi  6.21  diperoleh  produk  kopi  dengan penambahan  ekstrak 300 mg  yang artinya berada dalam kisaran  just about  right
sampai agak kuat. Hasil uji ragam menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni pada formula  kopi  tidak  berbeda  terhadap  flavour  produk  kopi  dengan  penambahan
ekstrak biji mahoni p0.05.
7.  After taste
After taste adalah sensasi yang tertinggal setelah minuman sudah tertelan
seluruhnya Setyaningsih 2010.  After taste yang terbentuk pada uji organoleptik produk  kopi  dengan  penambahan  ekstrak  biji  mahoni  memfokuskan  pada  after
taste pahit  yang mungkin tertinggal  yang berasal dari  ekstrak   biji  mahoni  yang
ditambahkan  dalam  formula.  Hasil  uji  mutu  hedonik  atribut  after  taste  dapat dilihat pada lampiran 4.
Hasil  penilaian  mutu  organoleptik  terhadap  after  taste  memiliki  kisaran nilai antara 3 sampai 5, atau antara sangat kuat sampai just about right. Nilai rata-
rata terendah 3.15 diperoleh oleh produk kopi dengan penambahan ekstrak 300 mg  yang  artinya  berada  dalam  kisaran  after  taste  kuat  sampai  agak  kuat.  Kopi
dengan  penambahan  ekstrak  200  mg  juga  berada  dikisaran  skala  yang  sama dengan  formula  3.  Sedangkan  rataan  penilaian  tertinggi  4.09  terdapat  pada
produk kopi dengan penambahan ekstrak 100 mg yang berada dalam range agak kuat. Hasil uji ragam menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni pada formula kopi
tidak  berpengaruh  nyata  terhadap  after  taste  produk  kopi  dengan  penambahan ekstrak biji mahoni p0.05.
b.
Tingkat Kesukaan Panelis
Uji kesukaan hedonik dilakukan untuk menentukan produk terpilih pada produk  kopi  dengan  penambahan  ekstrak  biji  mahoni.  Uji  ini  menggunakan
persepsi  kesukaan  panelis  terhadap  produk  terhadap  atribut  odor,  warna,  aroma kopi,  aroma  asing,  rasa  manis,  rasa  pahit,  rasa  creamer,  mouthfell,  flavour,  dan
after  taste
.  Penentuan  formula  terbaik  dari  produk  kopi  dengan  penambahan ekstrak  biji  mahoni  diambil  dari  atribut  keseluruhan.  Atribut  keseluruhan
merupakan atribut yang diperoleh melalui skor pembobotan pada masing-masing atribut lain yang dinilai oleh panelis sehingga diperlukan pengolahan data lanjutan
dari grafik laba-laba yang diperoleh. Nilai rata-rata dari uji kesukaan setiap atribut pada setiap formula dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Skor uji kesukaan kopi dengan penambahan ekstrak biji mahoni
Keterangan: Skala  jaring laba-laba  untuk  seluruh atribut  uji kesukaan  :  1=  amat  sangat  tidak suka, 2=  sangat
tidak suka, 3= tidak suka , 4=agak tidak suka, 5= biasa, 6=agak suka, 7= suka, 8=sangat suka, 9= Amat Sangat suka
Berdasarkan  grafik  laba-laba  uji  kesukaan  organoleptik  produk  memiliki skala  1  sampai  dengan  9,  dimana  skala  1  merupakan  interpretasi  panelis  amat
sangat  tidak  suka  dan  9  amat  sangat  suka.  Dapat  diketahui  dari  grafik  tersebut semakin  terluar  titik  atribut  suatu  produk  maka  memiliki  tingkat  kesukaan  lebih
tinggi.
1. Odor