organoleptik di bagi menjadi 2 atribut yaitu aroma kopi dan aroma asing. Hasil uji mutu hedonik atribut aroma dapat dilihat pada lampiran 4.
Nilai atribut mutu aroma kopi dan aroma asing yang berbeda dipengaruhi jumlah  ekstrak  biji  mahoni  yang  ditambahkan  kedalam  produk  kopi.  Tabel  4
menunjukkan bahwa hasil penilaian mutu hedonik terhadap aroma kopi memiliki kisaran nilai antara 4 sampai  6, atau antara agak lemah sampai agak kuat. Nilai
rata-rata terendah 5.19 diperoleh oleh kopi dengan penambahan ekstrak 100 mg dan  200  mg.  Nilai  rata-rata  tertinggi  5.30  diperoleh  produk  kopi  dengan
penambahan  ekstrak  300  mg.  Hasil  uji  ragam  menunjukkan  bahwa  ekstrak  biji mahoni pada formula kopi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap aroma kopi
p0.05. Hal ini berarti,  perbedaan jumlah ekstrak biji mahoni yang ditambahkan tidak mempengaruhi mutu aroma kopi pada produk yang dihasilkan.
Atribut  aroma  asing  pada  formula  produk  kopi  memiliki  kisaran  nilai antara  4  sampai  6,  atau  antara  agak  kuat  sampai  agak  lemah.  Nilai  rata-rata
terendah  4.60 diperoleh  oleh produk kopi  dengan penambahan ekstrak  100mg. Nilai rata-rata tertinggi 4.91 diperoleh produk kopi dengan penambahan ekstrak
300  mg.  Hasil  uji  ragam  menunjukkan  bahwa  ekstrak  biji  mahoni  pada  formula kopi  tidak  memberikan  pengaruh  nyata  terhadap  aroma  asing  p0.05.  Hal  ini
berarti  perbedaan  jumlah  ekstrak  biji  mahoni  yang  ditambahkan  tidak mempengaruhi nyata mutu aroma asing pada produk yang dihasilkan.
Tempat penanaman yang ideal, tanah yang subur dan kualitas penyinaran yang baik  mengakibatkan kopi  memiliki aroma  yang khas. Selain  itu mutu kopi
merupakan faktor yang sangat penting penghasil aroma kopi. Semakin baik mutu kopi  maka  aroma  kopi  akan  semakin  baik.  Aroma  yang  dihasilkan  kopi  akan
berbeda  pada  setiap  daerah  penghasil  kopi.  Selain  itu  faktor  genetik  dapat  pula berpengatuh terhadap aroma kopi seduh Sulistyowati 2002.
4. Rasa Manis, Rasa Pahit dan Rasa Creamer
Rasa berbeda dengan bau dan lebih banyak melibatkan panca indra lidah. Penginderaan  cecapan  dapat  dibagi  menjadi  empat  cecapan  utama  yaitu  asin,
asam, manis, dan pahit. Rasa makanan dapat dikenali dan dibedakan oleh kuncup- kuncup cecapan  yang terletak pada papilla  yaitu bagian noda merah jingga pada
lidah.  Namun  cecapan  adalah  indera  yang  informasinya  paling  tidak  jelas.  Sel cecapan  mengalami  degradasi,  semakin  tua  semakin  rendah  jumlah  sel  cecapan
perasanya  Winarno  1997.  Nilai  rasa  yang  digunakan  dalam  penilaian  mutu hedonik  dipecah  menjadi  tiga  atribut  yaitu  rasa  manis,  rasa  pahit,  dan  rasa
creamer
. Pemecahan ini dibuat karena rasa yang dihasilkan oleh formula produk kopi  dan  ekstrak  biji  mahoni  dikhawatikan  dapat  membuat  rancu  penilaian
panelis. Nilai atribut mutu rasa manis, rasa pahit, dan rasa creamer  yang berbeda
dipengaruhi jumlah ekstrak biji mahoni yang ditambahkan kedalam produk kopi. Rasa  manis  produk  berasal  dari  sukralosa  yang  ditambahkan,  rasa  pahit  produk
lebih dipengaruhi oleh penambahan ekstrak biji  mahoni. Dan rasa creamer yang ditambahkan dipengaruhi oleh penambahan creamer pada formula. Hasil uji mutu
hedonik atribut rasa dapat dilihat pada lampiran 4.
Berdasarkan lampiran 4 hasil penilaian mutu hedonik terhadap rasa manis memiliki  kisaran  nilai  antara  3  sampai  5,  atau  antara  lemah  sampai  just  about
right .  Nilai  rata-rata  terendah  3.69  diperoleh  oleh  kopi  dengan  penambahan
ekstrak biji mahoni 100 mg. Nilai rata-rata tertinggi 4.71 diperoleh produk kopi
dengan penambahan ekstrak 300 mg. Hasil uji ragam menunjukkan bahwa ekstrak biji  mahoni pada formula kopi  memberikan pengaruh nyata terhadap rasa manis
p0.05. Perbedaan signifikan terjadi pada kopi dengan penambahan ekstrak biji mahoni  100  mg  dibandingkan  penambahan  ekstrak  200  mg  dan  300mg.  Namun
kopi dengan penambahan ekstrak biji mahoni 200 mg dan 300 mg tidak berbeda nyata.
Hasil  penilaian  mutu  organoleptik  terhadap  rasa  pahit  memiliki  kisaran nilai antara 2 sampai 5, atau antara sangat kuat sampai just about right. Nilai rata-
rata terendah 2.89 diperoleh oleh produk kopi dengan penambahan ekstrak 300 mg  yang  artinya  berada  dalam  kisaran  rasa  pahit  yang  sangat  kuat  sampai  kuat.
Nilai rata-rata tertinggi 4.11 diperoleh produk kopi dengan penambahan ekstrak 100  mg  yang  artinya  berada  dalam  kisaran  agak  kuat  sampai  just  about  right.
Hasil  uji  ragam  menunjukkan  bahwa  ekstrak  biji  mahoni  pada  formula  kopi memberikan memberikan rasa pahit yang berbeda p0.05. Perbedaan signifikan
terjadi pada ketiga formula.
Hasil penilaian mutu hedonik terhadap rasa creamer memiliki kisaran nilai antara  4  sampai  6,  atau  antara  agak  lemah  sampai  agak  kuat.  Nilai  rata-rata
terendah  4.44  diperoleh  oleh  kopi  dengan  penambahan  ekstrak  300  mg  yang artinya  berada  dalam  kisaran  rasa  creamer  yang  agak  lemah  sampai  just  about
right
.  Nilai  rata-rata  tertinggi  5.44  diperoleh  produk  kopi  dengan  penambahan ekstrak 100 mg  yang artinya berada dalam kisaran  just about  right sampai  agak
kuat. Hasil uji ragam menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni pada formula kopi memberikan  pengaruh  nyata  terhadap  rasa  creamer  p0.05.  Perbedaan
signifikan  terjadi  pada  kopi  dengan  penambahan  ekstrak  100  mg  dibandingkan ekstrak 200 mg dan 300 mg. Namun pada kopi dengan penambahan ekstrak 200
mg dan 300 mg tidak berbeda nyata.
5. Mouthfeel