Konsep Biaya dan Manfaat Ekonomi

Gambar 4 Kerangka Pemikiran Rekomendasi Perbandingan Biaya dan Manfaat Kawasan Hutan dengan Pertambangan Batubara Market Value Valuasi Ekonomi CVM Pertambangan Batubara Kawasan Hutan Identifikasi Manfaat dan Biaya Kawasan Hutan dan Pertambangan Batubara Rencana Konversi Lahan Kawasan Hutan WIUP PTBA menjadi Pertambangan Batubara WIUP PTBA memiliki potensi Sumberdaya Batubara Peningkatan Kebutuhan Batubara Menuntut Peningkatan Produksi Batubara

IV. METODE PENELITIAN 4.1

Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Pemilihan lokasi dipilih secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa wilayah ini adalah salah satu wilayah penghasil batubara terbesar di Indonesia dan direncanakan akan dieksplorasi dengan cara mengkonversi kawasan hutan menjadi pertambangan batubara. Pengambilan data primer pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2014.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan di lapangan secara langsung terhadap responden menggunakan kuesioner. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain adalah identifikasi manfaat kawasan hutan bagi masyarakat, identitas responden nama, jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan, pendapatan, jumlah tanggungan, persepsi masyarakat tentang manfaat hutan, besarnya willingness to pay WTP masyarakat terhadap keberadaan hutan, nilai warisan hutan, dan manfaat pilihan hutan. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini diantaranya adalah harga batubara Rpton, luas lahan kawasan hutan yang akan dikonversi menjadi pertambangan batubara dan jumlah cadangan batubara yang ada di kawasan tersebut yang termasuk dalam lahan yang akan di konversi menjadi pertambangan batubara. Data ini didapatkan dari PTBA sebagai perusahaan batubara yang akan melakukan kegiatan penambangan batubara. Sedangkan data sekunder lainnya diperoleh dari Kementrian Pertambangan Mineral dan Batubara, pemerintah daerah setempat, buku, internet, dan literatur-literatur lain yang mendukung.

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel untuk penelitian ini digunakan dengan metode purposive random sampling dimana responden dipilih secara sengaja dan diberikan kesempatan yang sama bagi seluruh elemen populasi. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan Gujarati 2007 yang menetapkan pengambilan jumlah sampel sekurang-kurangnya berjumlah 30 orang. Pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Pengambilan data dari responden bertujuan memperoleh gambaran seberapa besar nilai ekonomi hutan dengan menggunakan analisis nilai ekonomi manfaat hutan dari secara langsung use value dan nilai ekonomi manfaat hutan secara tidak langsung non use value.

4.4 Metode Analisis Data

Hasil data penelitian akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data akan dilakukan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab 14. Data mengenai Willingness To Pay WTP masyarakat diperoleh melalui wawancara yang akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif serta akan disajikan secara deskriptif, sedangkan untuk data lainnya akan dianalisis secara kuantitatif dan akan disajikan secara deskriptif. Metode analisis data digunakan untuk menjawab tujuan penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Metode Analisis Data No. Tujuan Penelitian Metode Analisis Data Output Analisis Data 1. Mengestimasi nilai ekonomi total kawasan hutan yang akan di konversi menjadi areal pertambangan batubara. Valuasi non- pasar menggunakan metode CVM dengan WTP, regresi linier berganda. Untuk mendapatkan nilai ekonomi hutan non guna. Nilai yang didapatkan diantaranya: a. Nilai keberadaan hutan. b. Nilai warisan hutan. c. Nilai pilihan hutan. d. Nilai total hutan baik guna maupun non guna.