VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1
Simpulan
1. Manfaat yang dapat dihasilkan dari kegiatan penambangan batubara di
kawasan hutan Bukit Munggu adalah sebesar Rp 4 105 001 760 000 tahun, sedangkan biaya
yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan penambangan batubara di kawasan hutan Bukit Munggu adalah sebesar
Rp 1 070 300 000 000 tahun. Perkiraan cadangan batubara yang terdapat di kawasan hutan Bukit Munggu dapat dimanfaatkan selama kurang lebih untuk
sepuluh tahun kedepan. 2.
Nilai ekonomi total kawasan hutan Bukit Munggu adalah sebesar Rp 176 752 722 009 890 000 tahun, dimana dalam penelitian ini nilai ekonomi total
kawasan hutan menjadi opportunity cost dalam kegiatan konversi kawasan hutan menjadi pertambangan batubara. Nilai ekonomi total adalah nilai yang
didapatkan dari penjumlahan delapan hasil valuasi nilai ekonomi sumber daya kawasan hutan Bukit Munggu. Nilai ekonomi tersebut diantaranya adalah
nilai air, nilai karbon, nilai oksigen, nilai rumput, nilai keberadaan existence value
kawasan hutan, nilai warisan bequest value kawasan hutan, dan nilai pilihan option value kawasan hutan.
3. Berdasarkan hasil perhitungan manfaat yang dapat dihasilkan dari produksi
batubara di kawasan hutan Bukit Munggu adalah sebesar Rp 4 105 001 760 000 tahun. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan dan dikorbankan untuk
kegiatan konversi adalah sebesar Rp 176 753 764 491 742 000 tahun. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa manfaat yang dapat dihasilkan dari kegiatan
konversi kawasan hutan Bukit Munggu menjadi pertambangan batubara lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Setelah dilakukan analisis biaya dan
manfaat ekonomi didapatkan BC rasio sebesar -0.000002, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan konversi dari sudut pandang lingkungan belum
dapat dijalankan.
7.2 Saran
1. Pelaksanaan kegiatan pertambangan batubara harus dilakukan dengan
mempertimbangkan luasan hutan yang ada pada wilayah tersebut, agar tercipta pemanfaatan sumberdaya alam lestari.
2. Nilai lingkungan yang besar dari sumberdaya alam yang dapat dihasilkan dari
kawasan hutan harus dikelola secara optimal dan dimanfaatkan secara bijaksana agar lingkungan dan sumberdaya alam yang terdapat pada kawasan
hutan dapat tetap lesatari dan manfaatnya dapat dirasakan manfaatnya secara optimal bagi masyarakat.
3. Dari hasil perhitungan didapatkan BC 1, hasil ini menunjukkan bahwa
manfaat ekologis yang dapat dihasilkan oleh sumberdaya hutan nilainya sangat besar. Sehingga dibutuhkan pertimbangan atau analisis yang lebih
mendalam lagi untuk melaksanakan kegiatan konversi kawasan hutan menjadi pertambangan batubara.
4. Penelitian lanjutan yang lebih mendalam dengan menggunakan cash flow
sehingga dapat dibandingkan manfaat dan biaya dari kegiatan konversi kawasan hutan Bukit Munggu menjadi pertambangan batubara yang lebih
rinci sepanjang umur proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Adger N, Brown K, Cerfigni R, Moran D. 1994. Towards Estimating Total Economic Value of Forests in Mexico
. Centre for Social and Economic Research on the Global Environment. Inggris GB: University of East
Anglia, University Collage London. Albarqoni F. 2013. Valuasi Ekonomi Lahan Hutan yang Berpotensi Untuk
Konversi Menjadi Kawasan Industri Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur
. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Asisten Deputi Ekonomi Lingkungan. 2011. Panduan Valuasi Ekonomi Kegiatan Pertambangan
. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup. Barbier B, Acreaman M, Knowler D. 1997. Economic Valuation of Wetlands.
Ramsar Convention Bureau. United Kingdom: University of York. Barry CF, Martha KF. 2002. Environmental Economics: An Introduction Third
Edition . Mc Graw Hill Companies. New York US.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
– 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik. ________________________. 2013a. Kecamatan Lawang Kidul dalam Angka
2013 . Jakarta: Badan Pusat Statistik.
________________________. 2013b. Neraca Energi Indonesia Tahun 2008-2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
[BPTT] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2013. Outlook Energi Indonesia 2013
. Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Cavuta, Giacomo. 2012. Environmental Goods Valuation: The Total Economic
Value. Pescara IT: University of Chieti. Devkota, K H. 2006. Benefit-Cost Analysis of Agriculture Enterprise: A Case of
Jutpani VDC, Chitwan, Nepal . Nepal: Institute of Agriculture and Animal
Sciences. 27: 119-125. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. 2012. Statistik Batubara Indonesia
Tahun 2012 . Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. 2013. Produksi Batubara Indonesia Tahun 2008-2013
. Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2006. Konsumsi Air Orang Indonesia. Jakarta:
Kementrian Pekerjaan Umum.