Usia Pendidikan Karakteristik Responden

Tabel 7 Biaya Pertambangan Batubara Uraian Biaya Rpsatuan Jumlah Biaya Rptahun Biaya Produksi 1. Eksplorasi ton 1 500 6 000 000 000 2. Pompa ton 3 500 14 000 000 000 3. CHF Cost Tanjung Enim ton 21 000 84 000 000 000 4. Railway Cost ton 106 000 424 000 000 000 5. Port Cost ton 20 000 80 000 000 000 6. Surveyor, EMKL ton 875 3 500 000 000 7. Royalties dan iuran ton 5 500 22 000 000 000 8. Coorporate OH dan Administration Cost ton 40 000 160 000 000 000 9. Lingkungan ton 5 200 20 800 000 000 Biaya Tambang 1. Tanah bcm 35 000 140 000 000 000 2. Batubara 7000 Kcalkg GAR ton 29 000 116 000 000 000 Total Biaya 1 070 300 000 000 Sumber: Satuan Kerja Perencanaan Jangka Panjang PTBA 2014 Berdasarkan perhitungan, biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan pertambangan batubara di lahan kawasan hutan Bukit Munggu dengan produksi sebanyak 4 000 000 tontahun adalah sebesar Rp 1.07 triliuntahun. Komponen biaya dibagi menjadi dua yaitu biaya produksi dan biaya tambang. Biaya produksi yang dimaksud adalah biaya operasi pertambangan batubara, sedangkan biaya tambang adalah biaya penggalian tanah dan batubara beserta alat beratnya. Pada komponen biaya produksi terdapat sembilan jenis biaya. Pertama, biaya eksplorasi digunakan untuk mengeksplorasi lahan yang akan ditambang, dilakukan sebelum melakukan kegiatan penambangan, agar diketahui apakah pada lahan tersebut terdapat batubara didalamnya dan layak untuk dilakukan penambangan. Biaya yang dibutuhkan untuk mengeksplorasi potensi lahan ini adalah sebesar Rp 6 milyartahun. Kedua, biaya pompa digunakan untuk memompa air dalam bukaan tambang yang masih terdapat kandungan asam ke dalam kolam, biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 14 milyartahun. Ketiga, biaya CHF Coal Handling Facility Tanjung Enim adalah biaya yang digunakan untuk fasilitas penunjang pertambangan batubara, seperti basecamp karyawan penambang batubara, garasi alat berat, bengkel alat berat, dan lain-lain sebesar Rp 84 milyartahun. Keempat, biaya railway cost adalah biaya pengiriman batubara ke stockpile menggunakan kereta api sebesar Rp 424 milyartahun. Kelima, biaya port cost adalah biaya pelabuhan yang digunakan untuk pengiriman batubara kepada konsumen sebesar Rp 80 milyartahun. Keenam, surveyor, EMKL Ekspedisi Muatan Kapal Laut adalah biaya untuk menguji sertifikasi kandungan batubara dengan pihak ketiga surveyor independent kegiatan ini bisa dilakukan sebelum maupun setelah pengiriman batubara kepada konsumen. Biaya surveyor, EMKL yang dibutuhkan sebesar Rp 3.5 milyartahun. Ketujuh, royalties dan iuran adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dari sisi pemerintahan biaya ini termasuk menjadi manfaat sedangkan untuk yang memproduksi batubara termasuk dalam komponen biaya. Biaya royalties dan iuran adalah sebesar Rp 22 milyartahun. Kedelapan, biaya coorporate OH Over Head dan administration cost adalah biaya untuk pengelolaan dan pelaksanaan administrasi kegiatan pertambangan batubara sebesar Rp 160 milyartahun. Kesembilan, biaya lingkungan adalah biaya yang digunakan untuk reklamasi pemulihan kembali lahan pasca tambang sebesar Rp 20.8 milyartahun. Pada komponen biaya tambang terdapat dua jenis biaya. Pertama, biaya tanah adalah biaya yang digunakan untuk penggalian tanah dan penyewaan alat beratnya sebesar Rp 140 milyartahun. Kedua, biaya batubara 7000 Kcalkg GAR adalah biaya penggalian batubara dengan kandungan batubara yang ada pada lahan tersebut sebesar 7000 Kcalkg GAR serta biaya penyewaan alat berat untuk penggalian batubara sebesar Rp 116 milyartahun.

6.2 Analisis Nilai Penggunaan Kawasan Hutan

Nilai penggunaan kawasan hutan atau Total Economic Value TEV yang dikuantifikasi pada penelitian ini adalah nilai air yang digunakan oleh masyarakat Tanjung Enim, nilai karbon yang dapat dihasilkan kawasan hutan, nilai oksigen yang dapat dihasilkan dari pepohonan dalan kawasan hutan, dan nilai rumput yang digunakan peternak sapi. Nilai penggunaan kawasan hutan pada penelitian ini dikuantifikasi dengan menggunakan metode valuasi dan analisis nilai pasar market value. Kuantifikasi nilai penggunaan sumberdaya dalam kawasan hutan