4.3 Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel untuk penelitian ini digunakan dengan metode purposive random sampling dimana responden dipilih secara sengaja dan
diberikan kesempatan yang sama bagi seluruh elemen populasi. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang
Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan Gujarati 2007 yang menetapkan pengambilan
jumlah sampel sekurang-kurangnya berjumlah 30 orang. Pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Pengambilan data dari responden
bertujuan memperoleh gambaran seberapa besar nilai ekonomi hutan dengan menggunakan analisis nilai ekonomi manfaat hutan dari secara langsung use
value dan nilai ekonomi manfaat hutan secara tidak langsung non use value.
4.4 Metode Analisis Data
Hasil data penelitian akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data akan dilakukan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007 dan
Minitab 14. Data mengenai Willingness To Pay WTP masyarakat diperoleh melalui wawancara yang akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif serta akan
disajikan secara deskriptif, sedangkan untuk data lainnya akan dianalisis secara kuantitatif dan akan disajikan secara deskriptif. Metode analisis data digunakan
untuk menjawab tujuan penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Metode Analisis Data
No. Tujuan Penelitian
Metode Analisis Data
Output Analisis Data 1.
Mengestimasi nilai
ekonomi total kawasan hutan
yang akan
di konversi menjadi areal
pertambangan batubara. Valuasi
non- pasar
menggunakan metode
CVM dengan
WTP, regresi
linier berganda.
Untuk mendapatkan
nilai ekonomi hutan non guna.
Nilai yang
didapatkan diantaranya: a.
Nilai keberadaan
hutan. b.
Nilai warisan hutan. c.
Nilai pilihan hutan. d.
Nilai total hutan baik guna maupun
non guna.
Market Value Untuk
mendapatkan nilai ekonomi manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hutan.
a. Manfaat langsung
yaitu nilai rumput. b.
Manfaat tidak
langsung diantaranya:
Nilai air Nilai karbon
Nilai oksigen 2.
Mengestimasi pendapatan dari
kegiatan pertambangan batubara di
wilayah yang di konversi. Market
Value dan
analisis pendapatan.
Untuk mendapatkan
nilai ekonomi
yaitu pendapatan
dari batubara.
3. Menganalisis
perbandingan biaya dan manfaat dari penggunaan
lahan sebagai kawasan hutan
dengan pertambangan batubara.
Analisis kuantitatif
deskriptif. Untuk
mendapatkan hasil dari perbandingan
manfaat dan
biaya, dengan membandingkan
hasil kuantitatif dari tujuan
pertama dan
kedua. Kemudian akan disajikan
secara deskriptif.
Sumber: Data Primer, diolah 2014
4.4.1 Contingen Valuation Method CVM
Untuk mendapatkan nilai willingness to pay masyarakat Tanjung Enim dapat digunakan tahapan CVM Fauzi, 2010 sebagai berikut:
1. Membuat Hipotesis Pasar
Pasar hipotesis dibentuk berdasarkan pemberian gambaran kepada responden terhadap keberadaan hutan yang memiliki banyak manfaat, baik
manfaat guna use value maupun manfaat non guna non use value. Manfaat use value
diantaranya manfaat dari nilai pilihan option value, serta manfaat langsung dan tidak langsung lain dari kawasan hutan Bukit Munggu. Manfaat langsung dari
kawasan hutan Bukit Munggu yaitu dapat menghasilkan rumput yang digunakan oleh peternak sapi, sedangkan manfaat tidak langsung yaitu dapat menghasilkan
karbon, oksigen, dan air. Masyarakat juga diberi gambaran tentang manfaat bukan guna non use value seperti manfaat dari nilai keberadaan hutan existence value
dan nilai warisan hutan bequest value. Selanjutnya dalam hipotesis pasar masyarakat diberikan gambaran tentang dapat berkurangnya manfaat dan jasa
hutan karena akan dilakukan alih fungsi pemanfaatan lahan kawasan hutan Bukit Munggu menjadi areal perluasan tambang batubara.
Setelah pemberian hipotesis pasar, masyarakat ditanyakan seberapa besar keinginan membayar atas existence value nilai keberadaan hutan, bequest value
nilai warisan hutan yaitu keberlanjutan keberadaan hutan untuk generasi mendatang, dan option value nilai pilihan hutan yaitu manfaat yang belum
diketahui dari sumber daya alam yang ada dalam kawasan hutan Bukit Munggu. 2.
Mendapatkan Nilai Lelang WTP Teknik yang digunakan untuk memperoleh nilai maksimum keinginan
membayar WTP dari responden adalah dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Responden diberikan kebebasan untuk menyatakan nilai moneter rupiah
yang ingin dibayar untuk menjaga kualitas lingkungan. 3.
Menghitung Rataan Nilai WTP Tahap berikutnya adalah menghitung nilai rataan WTP setiap individu. Nilai
ini dihitung berdasarkan nilai lelang pada tahap dua. Perhitungan didasarkan pada nilai mean rataan dan nilai median tengah. Perhitungan dapat menggunakan
formula berikut ini:
DWTP =
�����
� �=1
�
..................................................................... 4 Keterangan:
DWTP = Dugaan WTP
WTPxi = Jumlah nilai WTP responden
n = Jumlah responden
i = Responden ke-i yang bersedia membayar
4. Memperkirakan Kurva Lelang Bid Curve
Kurva lelang atau bid curve diperoleh dengan meregresikan WTP sebagai variabel tidak bebas dependent variable dengan beberapa variabel bebas.
Perkiraan menggunakan persamaan berikut: Wi= TP, P, JT, U, JK
....................................................................... 5
Keterangan: Wi
= Nilai WTP responden TP
= Tingkat pendidikan P
= Pendapatan JT
= Jumlah tanggungan U
= Usia JK
= Dummy jenis kelamin 0 = Perempuan; 1 = Laki-laki 5.
Mengagregatkan Data Tahap terakhir dalam teknik CVM adalah mengagregatkan rataan lelang
yang diperoleh pada tahap tiga. Proses ini melibatkan konversi data rataan sampel ke rataan populasi secara keseluruhan. Nilai total WTP dihitung menggunakan
formula seperti berikut:
TWTP= WTPi ni
n n=1
..................................................................... 6 Keterangan:
TWTP = Total WTP
WTPi = WTP responden ke-i
ni = Jumlah responden ke-i
n = Jumlah responden
4.4.2 Analisis Regresi dalam CVM
Analisis fungsi willingness to pay WTP menggunakan analisis linier berganda. Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap besarnya nilai WTP masyarakat. Pada penelitian ini akan dilakukan tiga analisis WTP yaitu analisis WTP existence value nilai
keberadan, bequest value nilai warisan hutan, dan option value nilai manfaat pilihan hutan. Persamaan regresi besarnya nilai WTP pada penelitian ini adalah
sebagai berikut: Fungsi WTP nilai keberadaan hutan existence value:
ln WTPK= β0+β1 TPi+β2 Pi+β3 JTi+β4 Ui+β4 JKi+ e .............. 7
Fungsi WTP nilai warisan hutan bequst value: ln WTPW=
βo+β1 TPi+β2 Pi+β3 JTi+β4 Ui+β4 JKi+e .............. 8