Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN 1.1
Sumber: diadaptasi dari Barbier 1989 dalam Barbier, Acreman, Knowler 1997
Gambar 3 Diagram Nilai Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Fauzi 2010, secara umum nilai ekonomi didefinisikan sebagai
pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya. Secara formal, konsep ini disebut
keinginan membayar willingness to pay seseorang terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan. Dengan menggunakan
pengukuran ini, nilai ekologis ekosistem bisa “diterjemahkan” ke dalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter barang dan jasa. Keinginan membayar
juga dapat diukur dalam bentuk kenaikan pendapatan yang menyebabkan seseorang berada dalam posisi indifferent terhadap perubahan eksogenous.
Perubahan eksogenous ini bisa terjadi karena perubahan harga misalnya akibat sumber daya makin langka atau karena perubahan kualitas sumber daya.
Secara umum, teknik valuasi ekonomi sumberdaya yang tidak dapat dipasarkan non-market valuation dapat digolongkan ke dalam dua kelompok.
Kelompok pertama adalah teknik valuasi yang mengandalkan harga implisit
Total Economic Value
Nilai penggunaan alternatif
Option Value Nilai penggunaan
tidak langsung Indirect Use Value
Nilai penggunaan langsung
Direct Use Value Nilai tanpa penggunaan
Non use value Nilai penggunaan
Use value
Hasil penjualan sumberdaya hayati:
kayu, rotan, madu, hewan liar
Rekreasi, asimilasi, karbon, pencegah
air, tata air CVM
CVM Nilai keberadaan,
warisan Existence, Bequest
Value
Analisis Pasar, TCM, Hedonic
Prices Damage Cost
Avoided, Value of Change of
Productivitty
dimana Willingness To Pay terungkap melalui model yang dikembangkan. Teknik ini sering disebut teknik revealed WTP keinginan membayar yang terungkap.
Beberapa teknik yang termasuk dalam kelompok pertama ini adalah travel cost, hedonic pricing
, dan teknik yang relatif baru disebut random utility model. Kelompok kedua adalah teknik valuasi yang didasarkan pada survei dimana
keinginan membayar atau WTP diperoleh langsung dari responden, yang langsung diungkapkannya secara lisan maupun tertulis. Salah satu teknik yang cukup
popoler dalam kelompok ini adalah yang disebut Contingen Valuation Method CVM, dan Discrete Choice Method Fauzi, 2010. Beberapa metode valuasi
akan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Matriks Metode Valuasi
Metode Valuasi Penjelasan
1. Travel Cost Method TCM
a.
Metode ini
kebanyakan digunakan
untuk menganalisis permintaan terhadap rekreasi di alam
terbuka outdoor recreation, seperti memancing, berburu, hiking, dan sebagainya.
b.
Tujuan TCM adalah ingin mengetahui nilai kegunaan use value dari sumberdaya alam melalui
pendekatan proxy.
c.
Teknik ekonomi yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomi berdasarkan TCM, diantaranya:
1
Pendekatan sederhana melalui zonasi.
2
Pendekatan individual TCM dengan menggunakan sebagian besar dari survey.
2. Hedonic Pricing HP
a.
Metode ini digunakan untuk mengestimasi nilai implisit karakteristik dan atribut yang melekat pada
suatu produk dan mengkaji hubungan antara karakteristik yang dihasilkan tersebut dengan
permintaan barang dan jasa.
b.
Analisis HP terdiri dari dua tahap, yaitu:
1
Penentuan variabel kualitas lingkungan yang akan dijadikan studi fungsi HP dan pengkajiannya
memerlukan ketersediaan data spasial dan data harga objek yang akan dinilai.
2
Penentuan fungsi permintaan. 3.Contingen Valuation
Method CVM
a.
Pendekatan CVM sering digunakan untuk mengukur nilai pasif nilai non-pemanfaatan sumberdaya alam
atau sering juga dikenal dengan nilai keberadaan.
b.
Tujuan CVM diantaranya adalah:
1
Untuk mengetahui
keinginan membayar
Willingness To Pay atau WTP dari masyarakat,