Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
faktor produksi, namun memberikan utilitas kepuasan berupa pemandangan scenery yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Dengan demikian pengertian
sumber daya tidak hanya menyangkut nilai yang dikonsumsi, namun juga menyangkut nilai yang tidak dikonsumsi secara langsung Fauzi, 2010.
Persamaan nilai total ekonomi total economic value menurut Pearce 1993, Randall and Stoll 1983 adalah sebagai berikut:
Total Economic Value = Direct use value + Indirect use value + Existence value + Option value
Menurut Nurfatriani 2008, nilai guna langsung directuse value merupakan nilai dari manfaat yang langsung dapat diambil dari sumber daya.
Berbeda dengan nilai guna tidak langsung indirect use value, yaitu nilai dari manfaat yang secara tidak langsung dirasakan manfaatnya, dan dapat hal yang
berupa mendukung nilai guna langsung. Sedangkan nilai bukan guna yaitu semua manfaat yang dihasilkan bukan dari hasil interaksi secara fisik antara hutan dan
konsumen pengguna. Nilai pilihan mengacu kepada nilai bukan guna meliputi manfaat yang tidak dapat diukur yang diturunkan dari keberadaan hutan di luar
nilai guna langsung dan tidak langsung. Nilai bukan guna terdiri atas nilai keberadaan existence value dan nilai warisan bequest value.
Nilai keberadaan existence value adalah nilai kepedulian seseorang akan keberadaan suatu sumber daya berupa nilai yang diberikan oleh masyarakat
kepada kawasan hutan atas manfaat spiritual, estetika, dan kultural. Sementara nilai warisan bequest value adalah nilai yang diberikan masyarakat kepada
generasi akan datang. Nilai-nilai ini tidak terefleksi dalam harga pasar Bishop, 1999 dalam Nurfatriani 2006. Berikut adalah diagram total economic value
beserta metode analisisnya:
Sumber: diadaptasi dari Barbier 1989 dalam Barbier, Acreman, Knowler 1997
Gambar 3 Diagram Nilai Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Fauzi 2010, secara umum nilai ekonomi didefinisikan sebagai
pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya. Secara formal, konsep ini disebut
keinginan membayar willingness to pay seseorang terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan. Dengan menggunakan
pengukuran ini, nilai ekologis ekosistem bisa “diterjemahkan” ke dalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter barang dan jasa. Keinginan membayar
juga dapat diukur dalam bentuk kenaikan pendapatan yang menyebabkan seseorang berada dalam posisi indifferent terhadap perubahan eksogenous.
Perubahan eksogenous ini bisa terjadi karena perubahan harga misalnya akibat sumber daya makin langka atau karena perubahan kualitas sumber daya.
Secara umum, teknik valuasi ekonomi sumberdaya yang tidak dapat dipasarkan non-market valuation dapat digolongkan ke dalam dua kelompok.
Kelompok pertama adalah teknik valuasi yang mengandalkan harga implisit
Total Economic Value
Nilai penggunaan alternatif
Option Value Nilai penggunaan
tidak langsung Indirect Use Value
Nilai penggunaan langsung
Direct Use Value Nilai tanpa penggunaan
Non use value Nilai penggunaan
Use value
Hasil penjualan sumberdaya hayati:
kayu, rotan, madu, hewan liar
Rekreasi, asimilasi, karbon, pencegah
air, tata air CVM
CVM Nilai keberadaan,
warisan Existence, Bequest
Value
Analisis Pasar, TCM, Hedonic
Prices Damage Cost
Avoided, Value of Change of
Productivitty