Tingkat Kegunaan Tumbuhan HASIL DAN PEMBAHASAN

➦➧ Jenis kerajinan lain yang sering dibuat dan digunakan oleh masyarakat adalah kombut dan ambung. Kombut dan ambung merupakan keranjang yang dianyam dan sebagai tempat barang-barang bagi orang yang ingin pergi ke ladang atau ke kebun. Perbedaan ambung dan kombut dapat dilihat dari bahan yang digunakan. Untuk kombut terbuat dari anyaman pandan sedangkan untuk ambung terbuat dari anyaman rotan dan memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan kombut. Gambar 23 merupakan contoh anyaman tangan yang dibuat masyarakat Suku Melayu Daratan.

5.4 Tingkat Kegunaan Tumbuhan

Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa dari 168 spesies tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Suku Melayu Daratan, spesies tumbuhan yang memiliki nilai kegunaan paling tinggi adalah kelapa Cocos nucifera yaitu dengan lima kegunaan sebagai tumbuhan obat, penghasil pangan, untuk kegunaan adat, kayu bakar, dan sebagai aromatik. Terdapat enam spesies tumbuhan yang memiliki empat kegunaan bagi masyarakat yaitu pinang Areca catechu, cempedak Artocarpus heterophyllus, ubi kayu Manihot esculenta, petai Parkia speciosa , pisang Musa sp., dan sawo Acrhras zapota. Sedangkan untuk padi Oryza sativa, sirih Piper betle, dan durian Durio zibethinus memiliki nilai kegunaan tiga. a b c Gambar 23 Kombut a, Tikar b, Ambung c ➨➨ Tabel 14. Tingkat kegunaan tumbuhan berdasarkan jumlah kegunaannya No Nama lokal Nama ilmiah ∑ Keterangan 1 Kelapa Cocos nucifera 5 Obat, pangan, adat, kayu bakar, aromatic 2 Pinang Areca catechu 4 Obat, pangan, zat warna, adat 3 Cempedak Artocarpus heterophyllus 4 Obat, pangan, pakan ternak, kayu bakar 4 Ubi kayu Manihot esculenta 4 Obat, pangan, pakan ternak, hias 5 Petai Parkia speciosa 4 Obat, pangan, kayu bakar, kerajinan 6 Pisang Musa sp. 4 Obat, pangan, pakan ternak, adat 7 Sawo Acrhras zapota 4 Obat, pangan, hias, kayu bakar 8 Padi Oryza sativa 3 Pangan, pakan ternak, adat 9 Sirih Piper betle 3 Obat, pangan, adat 10 Durian Durio zibethinus 3 Obat, pangan, kayu bakar Pada saat ini tumbuhan yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu karet Hevea brasiliensis. Batang karet biasa digunakan oleh masyarakat sebagai sumber energi yaitu untuk kayu bakar yang tiap hari digunakan masyarakat dalam kegiatan masak. Selain itu, tanaman karet juga merupakan tanaman bernilai ekonomis untuk daerah Desa Aur Kuning. Hal ini dikarenakan mata pencaharian utama masyarakat Suku Melayu Daratan di daerah ini adalah memotong karet atau dalam bahasa setempat disebut ➩ nakik ➫ . Masyarakat menggantungkan hidupnya pada tumbuhan ini sehingga tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang sangat penting bagi perekonomian masyarakat. Karet merupakan tanaman yang didatangkan dari luar daerah ini. Karet pertama kali dibawa oleh tentara jepang yang menjajah daerah tersebut. Menurut cerita dari orang tua di sana, dulu penjajah memaksa masyarakat untuk menanam karet, yang kemudian oleh masyarakat dijadikan sebagai mata pencaharian mereka. Hingga kini tanaman ini merupakan tanaman penting dan dijumpai hampir di semua kawasan ladang masyarakat. Setelah mendapatkan perhatian dari pemerintah sekitar 10 tahun belakangan, desa ini mendapatkan bibit unggul karet yang dibagikan kepada masyarakat dan oleh masyarakat dibudidayakan dan ditanam di ladang mereka masing-masing untuk menggantikan karet yang sudah tidak produktif lagi.

5.5 Pola pemanfaatan lahan