➃➄
Penggunaan kayu bakar masih tetap lestari hingga kini. Hal ini mungkin disebabkan karena bentuk rumah dari masyarakat yang memiliki dapur sendiri yang
terdapat tungku api, selain itu dapat juga disebabkan karena kondisi ekonomi masyarakat yang relatif masih rendah sehingga tidak semua masyarakat mampu
membeli bahan bakar lainnya seperti gas atau minyak tanah. Jenis kayu bakar yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah kayu karet Hevea brasiliensis yang
sudah mati atau tidak produktif lagi. Hal ini karena pohon karet banyak tumbuh di daerah ini dan karet merupakan pohon yang hanya produktif 10 hingga 15 tahun
sehingga setelah pohon itu tidak produktif lagi masyarakat menebang dan menjadikan batangnya sebagai kayu bakar.
Tabel 5. Spesies tumbuhan sebagai kayu bakar
No Nama lokal
Nama ilmiah Famili
Bagian yang digunakan
Kegunaan
1 Karet
Hevea brasiliensis Euphorbiaceae
Batang Kayu bakar
2 Sungkai
Peronema canescens Verbenaceae
Batang Kayu bakar
3 Kulit angin
Mallotus moluccana Euphorbiaceae
Batang Kayu bakar
4 Rambutan
Nepheleum lappaceum Sapindaceae
Batang Kayu bakar
5 Kapuk
Ceiba pentandra Bombacaceae
Batang Kayu bakar
6 Kelapa
Cocos nucifera Arecaceae
Batang Kayu bakar
7 Durian
Durio zibethinus Bombacaceae
Batang Kayu bakar
8 Langsat
Lansium domesticum Meliaceae
Batang Kayu bakar
9 Kunangan
Bouea oppositifolia Anacardiaceae
Batang Kayu bakar
10 Meranti
Shorea sp. Dipterocarpaceae Batang
Kayu bakar 11
Belimbing Averrhoa carambola
Oxalidaceae Batang
Kayu bakar 12
Petai Parkia speciosa
Fabaceae Batang
Kayu bakar
5.3.3 Obat
Masyarakat desa merupakan masyarakat yang hidup selaras dengan alam. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat memanfaatkan segala
sumberdaya alam yang terdapat di sekelilingnya. Salah satu pemanfaatan sumberdaya oleh masyarakat yaitu pemanfaatan tumbuhan sebagai obat. Penggunaan tumbuhan
sebagai obat telah dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun termasuk oleh masyarakat Suku Melayu Daratan di Desa Aur Kuning. Tumbuhan-tumbuhan
tersebut dipercaya memiliki khasiat yang dapat menyembuhkan penyakit tertentu.
➅➆
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan para dukun dan masyarakat umum di Desa Aur Kuning terdapat 98 spesies tumbuhan yang digunakan
untuk obat. Beberapa spesies tumbuhan tersebut yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat dapat dilihat pada Tabel 6. Spesies tumbuhan ini sering
digunakan karena tumbuhan ini mudah diperoleh dan umum digunakan oleh semua masyarakat. Tumbuhan ini dapat dijumpai di pekarangan rumah, kebun, atau tumbuh
liar di pinggir jalan. Penggunaan tumbuhan obat saat ini sudah jarang digunakan oleh masyarakat,
hal ini disebabkan lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap khasiat tumbuhan obat. Selain itu, masuknya obat-obatan modern yang dibawa oleh bidan dan mantri
mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih praktis sehingga jarang masyarakat yang mau mencari tumbuhan obat ke dalam hutan dan meraciknya untuk dijadikan
obat. Sekarang, penggunaan tumbuhan obat ini hanya sebatas untuk penyakit yang dipercaya masyarakat tidak dapat disembuhkan oleh bidan misalnya keteguran.
Keteguran merupakan suatu kejadian dimana seseorang datang ke tempat-tempat yang dianggap keramat kemudian orang tersebut diganggu oleh makhluk gaib, dan
efek yang ditimbulkan dapat berupa demam, pusing, kesurupan. Terlihat pada Gambar 15 yaitu contoh dua spesies tumbuhan obat yang biasa digunakan.
Tabel 6. Sebelas spesies tumbuhan obat yang sering digunakan Suku Melayu Daratan di Desa Aur Kuning
No Nama lokal Nama ilmiah
Famili Bagian yang
digunakan Kegunaan
1 Pu sapu
Gordonia rumpii Theaceae
Daun Typus
2 Katari
Licuala sp. Arecaceae
Pangkal daun Sakit telinga
3 Batu nijan
Alpinia malacensis Zingiberaceae
Daun batang
Mencret darah 4
Akar kasok Tetratiera scandens
Dilleniaceae Batang
Kolera 5
Sonam Argostemma
montanum Rubiaceae
Daun Sakit punggung
6 Biring
Marumia nemorosa Melastomataceae Akar
Hepatitis 7
Pinang Areca catechu
Arecaceae -Buah
-Mayang -Mencret
-Untuk ibu hamil
8 Capo
Blumea balsamifera Asteraceae
Daun Mimisan
9 Gelinggang
laut Cassia alata
Fabaceae Daun
Sakit kulit 10
Jangau Acorus calamus
Acoraceae Daun
Rematik 11
Rumput pait Axonopus compressus Poaceae
Daun Luka
➉➋
Tumbuhan obat merupakan spesies tumbuhan yang memiliki khasiat tertentu dan dipercaya mampu mengobati jenis penyakit tertentu. Dari 98 spesies tumbuhan
obat yang diketahui dapat mengobati 52 jenis penyakit. Jenis penyakit yang paling banyak diobati dengan tumbuhan yaitu penyakit demam. Penyakit ini dapat diobati
oleh 16 spesies tumbuhan obat. Hal ini karena penyakit demam merupakan penyakit umum dan sering dialami oleh masyarakat baik dari yang tua hingga anak-anak.
Terdapat juga kepercayaan masyarakat yaitu penggunaan daun tapak leman Nothopanax scutellarium dipercaya dapat memendekkan kepala anak bayi yang
baru lahir.
Gambar 15 Spesies tumbuhan obat jangau Acorus calamus dan gelinggang laut Cassia alata
➌➌
Gambar 16 Jumlah spesies tumbuhan obat berdasarkan jenis penyakit
➍ ➎
➏ ➍ ➏ ➎
➐➍
Asam urat Batuk
Keteguran Sakit perut
Sesak napas Bengkak
Bisul Cacar
Demam Ginjal
Gondok Hepatitis
Hipertensi Insomnia
Kembung Keseleo
Kolera Kudiskutu air
Luka Maag
Malaria Mencret
Mimisan Mual
Untuk ibu hamil Muntah
Obat dalam Obat KB
Panas Patah tulang
Penangkal hantu Penawar racun
Pencegah ngompol Perut kembung
Rematik Sakit dada
Sakit gigi Sakit kepala
Sakit kulit Sakit lidah
Sakit perut Sakit pinggang
Sakit punggung Sakit telinga
Sakit mata Sakit urat
Sariawan Sembelit
Sesak napas Terkilir
Turik Untuk bayi
Jumlah spesies J
en is
P e
n y
a k
it
➑➒
5.3.4 Bahan pewarna