☎✆
mencakup fisik, penduduk, dan sosial budaya masyarakat dan data mengenai spesies tumbuhan berguna yang ada di lokasi penelitian. Sedangkan studi literatur
yang dilakukan setelah penelitian dilakukan untuk verifikasi cek silang spesies- spesies tumbuhan yang diperoleh di lapangan.
3.3.1.2 Wawancara
Wawancara ditujukan pada masyarakat yang mengetahui dan masih menggunakan spesies-spesies tumbuhan dari alam. Metode yang dapat digunakan
dalam menentukan sasaran wawancara key person ini yaitu dengan cara snow ball dimana pemilihan responden berdasarkan informasi responden sebelumnya dengan
jumlah 30 orang, adapun data responden dapat dilihat pada Lampiran 4. Responden kunci terdiri dari para ketua adat dan dukun pengobatan. Pengambilan responden
dilakukan dengan memilih responden berdasarkan pada pengetahuan responden terhadap manfaat tumbuhan dan intensitas pemanfaatan tumbuhan yang dilakukan
oleh responden. Pemilihan responden ini dilakukan berdasarkan survei yang telah dilakukan terhadap seluruh masyarakat hingga didapatkan 30 orang responden untuk
menggali data mengenai pemanfaatan tumbuhan lokal bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Wawancara dilakukan mendalam dengan pertanyaan sesuai kebutuhan
dan secara semi terstruktur dengan menggunakan kuisioner atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
3.3.1.3 Survei lapangan
Survei lapangan dilakukan untuk mengenali spesies tumbuhan yang digunakan dari hasil wawancara. Pengenalan spesies ini dilakukan dengan mencari
spesies tumbuhan yang digunakan dari hasil wawancara ke dalam hutan dan membuat dokumentasi kemudian diidentifikasi dengan literatur.
3.3.1.4 Pembuatan herbarium
Pembuatan herbarium ini dilakukan untuk memudahkan dalam identifikasi spesies tumbuhan yang belum teridentifikasi di lapangan dan sebagai salah satu dari
✝✞
hasil dokumentasi. Herbarium merupakan koleksi spesies tumbuhan yang terdiri dari bagian-bagian tumbuhan ranting lengkap dengan daun, serta bunga dan buah jika
ada, dengan tahapan pembuatan herbarium sebagai berikut : 1.
Mengambil bahan contoh untuk herbarium berupa ranting dengan daun diusahakan daun yang tidak terlalu muda atau terlalu tua beserta bunga dan
buah jika ada. 2.
Bahan contoh tersebut digunting dengan menggunakan gunting daun dengan panjang ± 40 cm.
3. Contoh herbarium kemudian dimasukkan ke dalam kertas koran dan diberi
label. Label berisi keterangan tentang nomor spesies, nama lokal, lokasi pengambilan, dan nama kolektor.
4. Selanjutnya beberapa contoh herbarium disusun di atas rak dan disemprot
dengan alkohol 70 untuk kemudian dibawa ke tempat istirahat dan dijemur di bawah sinar matahari.
5. Herbarium yang sudah kering dan belum teridentifikasi nama ilmiahnya
kemudian dilakukan identifikasi dengan menggunakan buku panduan tumbuhan obat atau dibawa ke petugas Balai Diklat Kehutanan Pekanbaru
yang berperan sebagai ahli dendrologi.
3.3.2 Pengolahan dan analisis data