23
Bilangan penyabunan biodiesel yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara 185.49-194.30 mg KOHg. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu reaksi, kecepatan
pengadukan dan rasio metanolheksanbahan tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan penyabunan biodiesel Lampiran 4. Bilangan penyabunan yang diperoleh biodiesel dengan
rendemen biodiesel yang paling baik dari semua perlakuan A2B2C2, yaitu sebesar 187.08 mg KOHg. Sementara bilangan penyabunan yang diperoleh pada perlakuan berdasarkan segi
biaya produksi, konsumsi energi dan efek yang ditimbulkan terhadap lingkungan A1B1C3, yaitu sebesar 193.44 mg KOHg. Bilangan penyabunan yang dihasilkan kedua perlakuan
tersebut mempunyai nilai bilangan penyabunan yang tidak jauh berbeda dan cukup tinggi sehingga cocok untuk diterapkan dalam skala yang lebih besar.
4. Bilangan Ester Biodiesel
Bilangan ester merupakan selisih antara bilangan penyabunan dengan bilangan asam. Menurut Ketaren 2008, bilangan ester adalah jumlah asam lemak yang bersenyawa sebagai
ester. Bilangan ester menunjukkan tingkat kemurnian biodiesel yang dihasilkan. Semakin tinggi bilangan ester maka semakin tinggi mutu biodiesel yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan
semakin tinggi bilangan ester maka semakin tinggi senyawa alkil ester yang ada, sedangkan jumlah trigliserida, digliserida dan monogliserida semakin rendah. Adanya senyawa-senyawa
tersebut selain dapat menurunkan tingkat kemurnian biodiesel yang dihasilkan juga dapat meningkatkan viskositas dari biodiesel. Bilangan ester biodiesel yang dihasilkan pada semua
perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.
Keterangan: A : waktu reaksi A1 = 4 jam dan A2 = 6 jam
B : kecepatan pengadukan B1 = 200 rpm dan B2 = 600 rpm C : rasio metanolheksanbahan vvb C1 = 3:3:1, C2 = 4:2:1 dan C3 = 5:1:1
Gambar 11. Bilangan ester biodiesel yang dihasilkan dari proses transesterifikasi in situ biji jarak pagar pada berbagai kondisi operasi
50 100
150 200
A1 A2
B ila
ng a
n E
st er
m g
K O
H g
Perlakuan
B1 C1 B1 C2
B1 C3 B2 C1
B2 C2 B2 C3
24
Bilangan ester biodiesel yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara 185.29- 194.10 mg KOHg. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu reaksi, kecepatan
pengadukan, dan rasio metanolheksanbahan tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan ester biodiesel Lampiran 4. Bilangan ester yang diperoleh biodiesel dengan rendemen biodiesel
yang paling baik dari semua perlakuan A2B2C2, yaitu sebesar 186.88 mg KOHg. Sementara bilangan ester yang diperoleh pada perlakuan berdasarkan segi biaya produksi,
konsumsi energi dan efek yang ditimbulkan terhadap lingkungan A1B1C3, yaitu sebesar 193.24 mg KOHg. Bilangan ester kedua perlakuan tersebut memiliki bilangan ester yang
tidak berbeda jauh dan cukup tinggi sehingga konversi trigliserida menjadi metil ester sudah efektif dan cocok untuk diterapkan dalam produksi biodiesel pada skala yang lebih besar.
5. Viskositas Biodiesel