38
3. Bilangan Penyabunan Biodiesel SNI 04-7182-2006
Sampel ditimbang sebanyak 2 gram dalam erlenmeyer bertutup asah. Perlahan ditambahkan 25 ml KOH 0.5 N dengan pipet. Labu erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin
tegak dan contoh didihkan dengan hati-hati sampai contoh tersabunkan dengan sempurna, yaitu jika diperoleh larutan yang bebas dari butir-butir minyak. Larutan didinginkan dan bagian dalam
dari pendingin tegak dibilas dengan sedikit air. Selanjutnya, larutan ditambahkan 1 ml larutan indikator phenolphthalein, kemudian dititrasi dengan HCl 0.5 N sampai warna merah jambu
menghilang. Titrasi dilakukan juga untuk blanko, yaitu pelarut KOH 0.5 N. Bilangan penyabunan sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut:
SV = V
HCL blanko
− V
HCL sampel
× 28.5 W
sampel
Keterangan: SV
= Bilangan penyabuan V
HCl blank
= Banyaknya larutan HCl yang digunakan untuk titrasi blanko ml V
HCl sampel
= Banyaknya larutan HCl yang digunakan untuk titarsi sampel ml W
sampel
= Bobot sampel gram
4. Bilangan Ester Biodiesel
Bilangan ester merupakan selisih antara bilangan penyabunan dengan bilangan asam. Bilangan ester dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
EV = SV − AV
Keterangan: EV = bilangan ester mg KOHg
SV = bilangan penyabunan mg KOHg AV = bilangan asam mg KOHg
5. Kadar Abu Biodiesel AOAC 1995, 950.46
Sampel ditimbang sebanyak 2-3 gram, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah cawan porselen yang telah diketahui bobot tetapnya. Sampel diarangkan di atas pemanas dan diabukan
dalam tanur listrik pada suhu 550°C selama 5-6 jam sampai pengabuan sempurna. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang sampai bobot tetap. Kadar abu dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
39
Kadar Abu =
W
1
− W
2
W
× 100
Keterangan W = Bobot sampel sebelum diabukan gram
W
1
= Bobot sampel + cawan sesudah diabukan gram W
2
= Bobot cawan kosong gram
6. Kadar Total Volatile Matter Ampas Biji Jarak Pagar AOAC 1995, 950.46
Cawan kosong yang bersih mula-mula dikeringkan dalam oven selama 15 menit dengan suhu 105°C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. Sebanyak 5 gram sampel
dimasukkan ke dalam cawan yang telah ditimbang tersebut dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 6 jam. Selanjutnya cawan dipindahkan ke dalam desikator, didinginkan dan
ditimbang. Apabila bobot belum konstan maka proses pengeringan dan penimbangan tersebut dilanjutkan 3-4 kali atau sampai diperoleh bobot konstan yang dapat disebut sebagai bobot akhir
sampel. Kadar total volatile matter dapat dihitung berdasarkan kehilangan berat, yaitu selisih antara bobot awal sampel dan bobot akhir sampel, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Kadar ���� �� ��� � ����� =
a − b
a × 100
Keterangan: a = bobot awal sampel gram
b = bobot akhir sampel gram
7. Kadar Bahan Terekstrak Ampas Biji Jarak Pagar SNI 01-2891-1992